"Setelah masalah ini selesai, mungkin kita bisa libur dari semua ini dan jalan-jalan sesuka kita"
"Heh....?! Benarkah?!!" Tanya Haruka semangat.
Dalam pertarungan pun Arikata berusaha membuat Haruka yang panik ini menjadi tidak panik lagi dan tenang, walaupun dalam keadaan pertarungan, dia yang sedikit terpojok oleh knight itu.
"Ayok-ayok! Jangan melemah lah kau bocah!!!"
"Hm! Siapa yang melemah?" Arikata langsung menatap lemah knight itu. Amarahnya puj terpacu karena diberi tatapan lemah dan dia langsung menerobos kedepan dan menghiraukan penjagaannya. Dalam sekejap seluruh pedang yang dikeluarkan Arikata lewat "trace on"nya itu sudah tertancap ke seluruh tubuh knight itu.
"Mu-mu-mus....ta...hil...." dan knight itu pun langsung tumbang tidak berdaya. Setelah knight itu tumbang, Arikata ikut tumbang juga karena kelelahan menahan seluruh tekanan dari kekuatannya itu.
Setelah itu, silent killer itu mendekati Arikata dan memberikan tangannya ke Arikata untuk membantunya berdiri. Dengan senyum kecil Arikata menerima bantuan silent killer itu. "...maaf, kamu jadi luka-luka dan babak belur seperti ini karena aku..." silent killer itu langsung meminta maaf ke Arikata.
"Hah... hah... gak apa kok... lagipula... aku udah terbiasa.... melakukan seperti ini... heheh- uhuk!" Sesaat Arikata langsung batuk dan darah keluar langsung dari mulut Arikata setelah dia batuk. Tiba-tiba Arikata kehilangan kesadaran dan langsung terjatuh pingsan.
Arikata melihat-lihat sekeliling yang penuh kegelapan, tidak ada sesuatu yang terang sama sekali. "Aku udah mati ya?" Tanya Arikata bingung walaupun dia berbicara sendiri. Karena kebingungannya itu dia tetap berjalan lurus dan tidak peduli apakah ada suatu cahaya atau apapun.
"Arikata!"
Arikata mendengar seseorang memanggil namanya dan menoleh kebelakang, tetapi dia tidak melihat siapapun.
"Arikata bangun!"
Dia terus mendengar seseorang memanggil namanya dan lagi-lagi dia tidak melihat siapapun dibelakangnya. Karena bingung dengan suara yang memanggil namanya, diapun langsung berlari tergesa-gesa kedepan dan didepannya terlihat secuil cahaya, dia pun menghiraukan suara yang memanggil namanya dan tetap fokus berlari kedepan.
Semakin lama semakin mendekat dia dengan asal cahaya tadi dan setelah dia masuk ke tempat yang bercahaya, dia menyadari kalau dirinya berada di hamparan tanah yang luas dan kosong, tidak terlihat apapun.
"Ini... tempat dimana kalau kekuatanku aktif... kan?" Saking bingungnya, dia pun tetap berjalan menelusuri hamparan tanah yang kosong ini dan berharap untuk bisa menemui seseorang dan membawanya keluar dari tempat itu.
"Hah... hah... hah... sudah berapa jam... aku menelusuri tempat kurang ajar ini tapi.... tidak-" Arikata berhenti berbicara karena tiba-tiba dia melihat seseorang berdiri membelakanginya, setelah beberapa jam dia mencari-cari seseorang tetapi tidak ada hasil, dan dia pun langsung senang melihat seseorang muncul di hamparan tanah yang kosong ini.
Arikata pun langsung berlari sekuat tenaga ketempat orang itu berdiri. "Hei... kau tau... hah... dimana jalan keluar... dari tempat ini...?" Orang itu tidak menjawab pertanyaan Arikata dan membuat Arikata menjadi semakin bingung apakah orang yang dia temui ini orang asli atau palsu.
"Hei... kau dengar gak? Hei..." walaupun disenggol tetap tidak ada respon dari orang itu. "Hoi! Kau dengar aku gak?!" Tetap saja tidak ada respon dari orang itu. Karena merasa dihiraukan, Arikata pun langsung menyerah dan berpikir untuk mencari lagi seseorang di hamparan tanah yang luas dan kosong ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST SON : THE SAVER (END)
Fantasy#98 Friendship (04-08-2019) #83 Battle (04-08-2019) #79 lightnovelindonesia (04-08-2019) Kike Arikata hidup dikota yang dimana kotanya itu dipegang oleh D.W.P yaitu Department of World Protection. *semakin lama semakin berubah dari yang awalnya hidu...