Suasana Baru

200 12 0
                                    

"Semuanya... kita ada 2 anak pindahan, dan mereka masuk ke kelas kita! Ibu harap kalian bisa akrab dengan mereka ya~"

"Ya bu!!" Semuanya menjawab perkataan gurunya dengan semangat

"Baiklah, ayo silahkan masuk dan perkenalkan diri kalian" saat itu, Arikata dan Kato pun masuk kekelas secara bersamaan.

"Nama saya Kike Arikata"

"Saya Kato Kashiri"

Semuanya pun terpesona melihat anak baru yang gurunya katakan. Hanya terpesona ke Kato saja, Arikata tidak.

"Ck, selalu tampil pamer pesona kalemnya, sialan!" Gumam Arikata dalam hati karena cemburu.

"Baiklah, untuk Kike silahkan duduk disebelah Luna ya~ dan untuk Kato silahkan duduk disebelah Asuka ya~"

"Ya bu" jawab mereka berdua dan langsung pergi menuju tempat duduk yang ditunjuk oleh gurunya itu.

Muka Arikata terlihat murung karena sekolah yang dia sekolahi memakai prinsip "duduk dengan lawan jenis" dan setelah duduk, dia menunjukkan muka acuh-tak acuh ke Luna. "Arikata, salam kenal ya aku Luna Kisaragi" Luna memperkenalkan dirinya ke Arikata, tetapi Arikata hanya diam saja, melihat itu Luna hanya menunjukkan senyum manisnya.

Disampin dia tidak suka prinsip sekolahnya, dia agak murung juga karena diberi tatapan benci dan membunuh oleh seluruh murid laki-lakinya kecuali Kato. Arikata tidak mempedulikan tatapan itu dan menatap 1 laki-laki yang tidak memberikan tatapan itu. Dia pikir semuanya memberikan itu kecuali Kato, tetapi tidak.

Bel untuk istirahat pertama pun sudah bunyi dan semuanya pergi ke kantik sekolah. "Arikata, ayo ke kantin dengan ku~" ajak Luna dengan memberikan tangannya untuk menggandeng tangan Arikata.

"Lu aja, gua gak mau pergi dulu" jawab Arikata acuh-tak acuh. Melihat itu, Luna langsung senyum manis ke Arikata dan langsung pergi dengan teman-temannya. "Cih, apa-apaan itu, menunjukkan sisi feminimnya, gak membuat gua tertarik juga!" Gumam Arikata emosi dalam hati. Kato membuat gumaman Arikata pecah dengan mengagetkannya.

"Yuk, ke kantin, gua dapet temen baru juga buat nunjukkin seluruh sekolah ini" ajak Kato ke Arikata yang yerlihat murung.

"Hah... yaudah, lagian juga gua bosen disini aja." Kata Arikata menerima

"Tapi... tadi siapa ya yang diajak perempuan tetapi menolaknya karena dia bilang betah dikelas" sindir Kato

"Berisik lu bro" senggol Arikata ke pundak Kato.

Mereka pun pergi dari kelas menuju kantin dan pergi untuk menelusuri seluruh sekolahnya. Selama perjalanan ke kantin, mereka bertiga berpas-pasan dengan trio cantik yang sangat terkenal di sekolahnya. Pemimpinnya bernama Kanata Haruka, dia berwajah cantik, kulit putih dengan rambut yang berwarna putih diiringi dengan kedua temannya yang bernama Sekarana Izhar dan Alvina Maya Dhavira.

Saat mereka berpas-pasan, Arikata langsung melihat Kanata dengan tatapan curiga diiringi hawa bersiap-siap untuk menghindar dari sesuatu. Saat Kanata menyadari itu, dia hanya tersenyum manis ke Arikata dan pergi meninggalkannya. "Apa-apaan perempuan itu??" Tanya Arikata bingung dalam hati karena menyadari keberadaannya dia sangat berbahaya.

"Lu juga ngerasain ya?" Teman Kato langsung mengambil kesempatan untuk berbicara dengan mereka. Arikata yang mendengar itu jadi makin penasaran, siapa perempuan itu?, perasaan apa tadi?, kenapa juga temennya Kato tau keberadaan berbahaya itu?. Beribu-ribu pertanyaan terkumpul di kepala Arikata, sampai dia menabrak seorang guru perempuan yaitu guru pembimbingnya sendiri.

"Aduh... sakit..."

"Ukh... bu, maaf saya jalan sambil bengong.."

"Ah.. tidak apa-apa... oh ya, kamu Arikata ya... anak murid kelas saya"

"Iya bu... kenapa?"

"Nama saya Haruko Yuuki, panggil saja bu Yuuki" bu Yuuki pun langsung pergi menuju ruang guru karena ada rapat, Arikata dan yang lainnya pun melanjutkan perjalanannya menuju kantin. Setelah dari kantin, mereka pun melanjutkan tur untuk melihat-lihat lingkungan sekolah. Sekali lagi, mereka berpas-pasan oleh trio cantik tetapi kali ini hanya dengan Haruka saja, 2 teman yang lainnya tidak ikut dengan Haruka.

"Ah, Soukichi~ sedang memberi tur keliling sekolah untuk 2 murid baru kelas kita ya?"

"Hei, berhenti bersikap sok manis ya"

"Ehh? Bersikap sok... manis...?" Haruka bingung dengan kata-kata itu dan langsung menatap Arikata yang sembari berhati-hati didekat Haruka. "A-apa? Kok liat-liat?!" Arikata bertanya dengan terbata-bata sambil memalingkan wajahnya yang sedikit memerah.

"Ah~ Arikata orangnya tsun-tsun ya~" Haruka memberi sedikit ejekan ke Arikata yang dari tadi mukanya memerah. "Hah? Siapa yang tsun-tsun coba??" Setelah mendengar itu, Kato dan Soukichi langsung menatap Arikata. "Udh akuin aja, lu itu tsun-tsun kalau ketemu cewek cantik kayak dia" entah kenapa, kata-kata Kato dan Soukichi sama dan mereka berbicara bersamaan.

"Ah! Udah lah, lanjut turnya"

"Kalau begitu, aku ikut juga ya~"

Mereka ber-empat pun melanjutkan tur keliling sekolahnya. Di pertengahan perjalanan ke kelas, Haruka mengajak Arikata untuk ke hall sekolah, Kato dan Soukichi pun membiarkannya dan langsung pergi menuju kelas. "Ne... Arikata, aku ingin bicara jujur ke kamu~" Haruka membalikkan badannya dan tangannya ditaruh di belakang seperti posisi istirahat ditempat.

"Hmm? Bicara apa? Cepat aja, kita nanti telat untuk ke kelas"

"Baiklah kalau begitu, aku ini..."

"Hmm?" Arikata sangat bingung dengan yang ingin dikatakan oleh Haruka, walaupun masih merasakan hawa berbahaya yang muncul dari Haruka, dia tetap menghargai orang yang ingin berbicara, apalagi dengan perempuan. "Aku ini sama seperti kamu loh~"

"...hah??"

FIRST SON : THE SAVER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang