"Arikata, tentang yang aku menyerangmu tiba-tiba itu... maaf ya"
"Ya, lagipula kau hanya memastikan kalau aku, Kato, dan Soukichi itu memiliki kekuatan kan?"
"Heh? Sejak kapan lu bicara kata-kata seperti kau atau aku gitu bro?" Ejek Kato ke Arikata yang tiba-tiba merubah sikap dia bicara dari "lu, gua" menjadi "aku, kamu" itu. Mendengar itu, Arikata sedikit marah dan memukul lengan kiri Kato dengan keras.
"Ah, sakit bro"
"Iya? Masa sih?"
Selang mereka pergi menuju kelas dengan berantem kecil, satupun dari mereka tidak ada yang sadar kalau mereka berempat sedang diawasi, sontak dengan cepat Arikata langsung melihat ke belakang karena merasa dia sedang diawasi oleh seseorang, karena dia tidak melihat satupun orang, dia pun langsung pergi menuju kelasnya lagi.
"Hehehe... ini pasti akan menarik..."
Sesampai mereka dikelas, Arikata masih merasakan kalau dirinya sedang diawasi oleh seseorang yang sekuat dia. Karena dia melihat Kato yang tenang saja, dia pun mendekati Kato untuk menanyakan sesuatu.
"Oi, kau gak ada ngerasain apapun?"
"Ngerasain khawatir pas kau ilang tadi, iya"
"Serius nih!" Bentak Arikata
"Iya serius!" Kato pun mendorong Arikata menjauh, karena itu Arikata ingin membalasnya, tapi melihat Kato yang menunjuk ke belakang, dia pun melihat kebelakang dan mendapatkan bu yuuki yang sudah masuk kedalam kelas. Sebelum Arikata pergi ke tempat duduknya, dia sekilas melihat orang yang memakai baju sekolah yang sama sepertinya sedang berada diluar kelas.
"Baik anak-anak sekalian, kita mulai lagi pelajarannya ya~"
"Buk, diluar itu siapa buk? Anak pindahan kayak aku dan Kato buk?"
Semuanya yang berada dikelas bingung dengan perkataan Arikata. Kato yang mendengar itu refleks melihat keluar pintu dan mendapatkan lorong kelas yang kosong, tidak ada satupun murid pindahan. "Lah, tadi ada anak makai baju sekolah kita berdiri disitu buk!" Arikata tetap mengotot tentang anak yang dia bilang itu.
"Arikata... kamu sepertinya demam... ke UKS saja dan istirahat disana"
"Hah? Baiklah buk..." Arikata pun langsung pergi meninggalkan kelasnya dan menuju UKS untuk beristirahat. Sesampainya di UKS dia bertemu guru lagi yang sedang menjaga UKSnya itu. "Arikata ya... istirahat yang cukup, silahkan tidur di kasurnya" sambutan hangat diberikan ke Arikata oleh guru perempuan muda penjaga UKS itu.
"Iya buk, terima kasih"
"Oh ya,salam kenal nama ibuk Tsuchiya Yoshiko kamu bisa panggil ibu Yoshiko atau Tsuchiya"
"Iya, buk Yoshiko" Arikata pun langsung tiduran di kasur yang ada di UKS itu. Saat dia sedang tiduran, dia merasakan kepalanya sangat sakit tidak karuan. "Ah... ini pasti efek samping saat Haruka menyerangku dengan panah-panah sialnya itu!" Gumam Arikata kesakitan.
Dia pun tidak lagi memikirkan kejadian yang terjadi pada dirinya karena Haruka, dan beberapa menit kemudian dia pun tertidur pulas.
"Uh... nyenyak banget tidur ku... jam... berapa nih..." dengan sangat berat Arikata membuka matanya dan bangun untuk melihat jam dinding yang ada di UKSnya. Dengan kaget, Arikata langsung loncat dari tempat tidur karena melihat jam yang menunjukkan pukul 19.25 malam yang artinya jam 7 lewat 25 malam.
Saat selesai memasang sepatu, dia berhenti berlari karena melihat Haruka tertidur pulas sambil memegangi tasnya Arikata sambil bergumam memanggil namanya. "Ini anak mimpi... atau apa?" Arikata pun mendekati Haruka untuk membanguninya dan mengambil tasnya kembali.
"Oi... bangun oi... nanti kau masuk angin kalo tidur di meja gini..."
"Umm... sayang?"
"Jangan mimpi!" Arikata pun langsung memukul pelan kepala belakangnya Haruka untuk membuatnya kembali sadar dari setengah bangun dan setengah tidurnya.
"Sakit... kamu jahat!"
"Gak usah sambil membesarkan pipimu juga! Gak kamu gituin juga, kamu tetep... cantik..." Kata Arikata sambil memerah mukanya dan langsung menatap yang lain.
Haruka yang mendengar itu pun hanya diam menatap Arikata yang malu-malu itu dan tersenyum. "Ahahaha kamu emang lucu kalau sifat tsun-tsunnya keluar" Haruka pun langsung menarik tangannya Arikata dan langsung pergi untuk pulang.
"Makasih sudah membawakan tasku..."
"Eh? Tadi sebenarnya... kalau Kato tidak mengingatkan ku, aku juga ikut lupa... ehehehe..."
"Hah... ujung-ujungnya pasti karena si bodoh itu..."
"Yasudah, aku pulang duluan karena jalan menuju rumahku ke arah kanan ini..."
Arikata pun langsung melambaikan tangannya ke Haruka yang sudah pulang duluan. Dan saat Arikata ingin melanjutkan jalannya, dia berhenti sebentar karena panggilan dari Haruka.
"Arikata! Tadi ada anak baru yang masuk ke kelas dibawah kita! Katanya dia mengenal mu dan meminta mu untuk menemuinya besok pagi!!"
Mendengar itu pun, Arikata langsung memberikan jempol ke Haruka yang artinya "terima kasih atas infonya" dan langsung berlari kerumah.
Keesokan paginya pun Arikata menunggu orang yang ingin menemuinya itu di taman tempat siswa-siswa berada saat istirahat berlangsung. "Siapa orang ini? Kuat kah? Atau apa kah?" Gumam Arikata sambil bengong. Bengongannya pun hancur saat seorang siswi datang ketempatnya.
"Senpai~"
"Hah? Siapa ini?!" Gumam Arikata dalam hati
"Aku... suka sama senpai!!!"
Hai semuanya~ maaf sekali ya~ kali ini aku lama sekali update novelnya~
Karena terlalu banyak sama PR sekolah, jadi jarang megang Wattpad aku :v
Dan sekali lagi, terima kasih sudah membaca novel buatan ku ini~
Dan jika ingin lebih dekat lagi dengan ku, silahkan add line ku ya~ idnya joniqsal~
TERIMA KASIH!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST SON : THE SAVER (END)
Fantasy#98 Friendship (04-08-2019) #83 Battle (04-08-2019) #79 lightnovelindonesia (04-08-2019) Kike Arikata hidup dikota yang dimana kotanya itu dipegang oleh D.W.P yaitu Department of World Protection. *semakin lama semakin berubah dari yang awalnya hidu...