Final Showdown

10 0 0
                                    

Semuanya masih dalam pertarungan yang mematikan dan tiada hentinya, selain Arikata yang mati-matian mengalahkan Gigaendra, teman-temannya Arikata pun membantunya dari belakang.

"Kami disini akan membantumu, Arikata!" Kata-kata yang diucapkan oleh Haruka berputar-putar didalam pikiran Arikata.

"Semuanya... terima kasih sudah datang... kalau saja kalian tidak datang... aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku tadinya, tapi... hari ini, dan disini, kalian telah menyelamatkanku" -Kike Arikata

"Arikata, kau orangnya memang bodoh, gak punya otak, selalu bertindak sendiri, egois, saking bodohnya kau tidak pernah mati-mati, tapi sifatmu itu semua sudah membuat kami terbangun dalam kenyataan bahwa kita semua itu orang yang bertanggung jawab pada semuanya, dan kau sudah mengumpulkan kami semua untuk ikut bertarung di tempat ini, menghancurkan makna "keadilan" yang palsu dengan makna "keadilan" yang benar, terima kasih Arikata" -Kato Kashiri

"Arikata, awal aku bertemu denganmu aku berpikir kamu itu orang yang hidup hanya bergantung dengan kekuatanmu saja, tetapi setelah aku bertarung melawanmu 2 kali, aku mulai yakin, kamu memang orang yang pantas untuk memimpin kami semua, aku tidak salah untuk menyukaimu, aku harap suatu saat setelah ini semua berakhir, aku mau kamu jadi pacarku Arikata" -Kanata Haruka

"Arikata, sampai sekarang dan seterusnya kau memang bocah yang merepotkan untukku, untuk anggotan tim-mu, dan untuk semua yang kenal dan berkaitan denganmu, tapi satu hal yang membuatmu jadi seperti sekarang itu adalah kamu bocah yang pantang menyerah, kamu orang yang akan membantu siapapun yang ada di jurang keputusasaan, kamu memang bocah yang beruntung, jadi sekarang selesaikanlah semuanya, dan akhiri makna "keadilan" yang palsu ini dengan makna "keadilan"mu itu!" -Kira Mizuki

Selesaikanlah, dan selamatkanlah dunia yang masih berada di dalam jurang keadilan palsu ini, pahlawan kami, Kike Arikata!

Arikata sudah memasuki gedung Arthur Doyle dan tepat setelah dia memasuki gedungnya itu, orang yang Arikata cari memunculkan dirinya didepannya.

"Kike Arikata... hahaha, jadi selama ini orang yang menentang idealisku bukan orang yang aku kira... ternyata orangnya lebih besar dari perkiraanku... hebat sekali"

Arikata hanya mendengarkan semua ucapannya Arthur itu dengan raut muka yang sangat kesal "hei, kenapa kau masih hidup aja Arthur?" Diiringi dengan menunjuk Arthur, Arikata bertanya dengan emosi yang mulai memuncak

"Aku masih hidup dan berdiri disini karena, masih banyak serangga-serangga yang menghalangi jalanku untuk menciptakan dunia yang penuh keadilan"

"Keadilan yang kau buat ini sama sekali melenceng dari keadilan yang sebenarnya!"

"Melenceng...? Hah! Melenceng apanya? Yang aku lakukan itu sesuai yang aku harapkan, keadilan dimana para pengguna kekuatan tidak ada, dimana para manusia biasa hidup bagaikan budak dari aku yang satu-satunya pengguna kekuatan yang hidup! Dan saat inilah waktunya aku membinasakan kalian semua!"

"Jangan harap kau bisa membinasakan kami! Saat ini, disini, ditempat inilah kuburan kau ditetapkan! Arthur!!"

Setelah membuat pedang menggunakan kekuatan projecting nya Arikata berlari ke arah Arthur

Hanya dengan mengangkan sebelah tangannya Arthur terbang dengan bantuan kekuatannya dan menembakkan Arikata dengan kekuatannya selagi terbang

Sebisa mungkin Arikata menangkisnya dengan pedang yang dia gunakan dan semakin lama pedangnya memunculkan sebuah retakan kecil

Tanpa mempedulikan itu dia terus menerus menangkis semuanya sampai pedangnya hancur

"Trace on!" Arikata memunculkan pedang dengan jumlah banyak setelah menggunakan kekuatannya kemudian dengan mengarahkan tangannya pedang yang bermunculan itu beterbangan ke arah Arthur dan menghancurkan tumpuan concrete yang membantunya terbang

FIRST SON : THE SAVER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang