Keputusan Tanehara

75 3 0
                                    

"Yosh... lanjut lagi"

Tanehara berkeliling jalanan yang disudut-sudut jalannya terlihat tentara-tentara DWP itu, tetapi Tanehara memakai baju biasa dan tampil seperti kebanyakan orang yang ikut lewat sepertinya. Dia pun berjalan menyusuri gedung-gedung besar, melewati taman, bahkan masuk-masuk ke tempat umum seperti bank, tempat perkantoran, dan lain-lain.

"Sepertinya... gedungnya itu beda sendiri..." saat dia sedang berbicara sendiri, dia melihat kesebelah kanannya dan mendapatkan sebuah gedung yang bentuknya berbeda sendiri dari kebanyakan gedung lainnya.

"Ini... kah...?" Seperti telah meyakinkan kalau itu gedung yang dia cari, dia pun pergi dulu mencari tempat untuk beristirahat dan sambil makan-makanan dulu. Setelah menemukannya, dia langsung memesan makanan dan minuman.

"Hah... jadi agak bersalah sama si Arikata... tapi, ini juga yang harus kulakukan supaya dia tidak terkena masalah..."

Saking sibuknya berbicara sendiri, Tanehara pun lupa dengan makanan dan minumannya yang dia pesan tadi. "Ano... ini pesanannya" kata pelayan itu dan membuat Tanehara lepas dari bicara sendirinya tadi.

"Ah, iya makasih"

"Kamu... bukan dari sini ya...?"

"Ah, saya tinggal dikomplek luar distrik kota tante... hehehe"

"Ohh... pantas saja... tidak banyak orang luar distrik yang datang kesini kecuali kamu..."

"Begitu kah?"

"Iya... semenjak ada pemeriksaan orang-orang luar distrik yang ingin masuk... jadi jarang sekarang orang luar yang kedalam..."

"Jelas... aku malah tidak melewatinya karena aku memanjat ketempat yang tidak ada orang sama sekali..." kata Tanehara dalam hatinya

Setelah berdiam diri di kedai itu, dia mendapatkan tentara yang sedang patroli seperti memerhatikannya dan dia langsung beranjak pergi dari kedai itu dengan terburu-buru dan langsung meninggalkan uang untuk bayaran makanan dan minumannya tadi.

Walaupun dia pergi, tentara yang patroli itu tetap mengikutinya kemanapun dia pergi. Saat sudah terdesak, Tanehara pun memutuskan untuk bersembunyi dari tentara itu, dia menemukan tempat sembunyi yang bagus dan benar-benar tidak dapat ditemukan oleh tentara patroli itu dimana Tanehara bersembunyi.

"Kemana perempuan tadi?"

"Lurus mungkin, ayok!"

Mereka berdua pun langsung pergi mencari Tanehara kembali. Setelah menurutnya aman, Tanehara pun langsung keluar dari tempat bersembunyinya tadi, dia merapihkan bajunya dan langsung beranjak pergi dari situ.

"Wah wah wah... bagus juga lolos dari tempat sembunyi seperti itu..."

Tanehara tersentak mendengar seseorang berbicara dari belakangnya karena kaget dia langsung loncat dan berbalik badang kebelakang. Dia melihat seorang perempuan setinggi dia dan kelihatannya seumuran dengannya.

"Kau... sejak kapan..."

"Sejak kau mulai masuk?" Tanehara pun mulau memasang penjagaannya karena mendengar ucapan perempuan tadi, dan perempuan tadi ikut memasang penjagaannya karena melihat Tanehara yang sedikit berhati-hati.

"Kalau begitu.... ayok kita lakukan" perempuan itu langsung menghilang dan membuat Tanehara sedikit kaget. Tanehara berputar-putar melihat kanan kiri untuk mencari perempuan tadi.

"Kau mencari siapa?" Tiba-tiba perempuan itu sudah berada dibelakangnya dan langsung menyerang Tanehara. Setelah menyerangnya Tanehara berhasil menghindar tetapi saat dia ingin berdiri menyeimbangkan tubuhnya, muncul sebuah ledakan disebelah kaki kanannya dan ledakan itu berhasil membuat Tanehara terjatuh dan terpental

FIRST SON : THE SAVER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang