15. terasa lengkap

10.7K 394 3
                                    

"Cintaku terhalang dinding penjara suci"
#part15

**satu minggu kemudian**
Setelah satu minggu kelahiran putra pertama mereka, Anisa dan Rizky semakin sibuk mengurus buah hatinya. Tentu saja kini tidur mereka tidak lagi nyenyak seperti dulu, mereka harus siap bangun tengah malam bila Alif sedang rewel atau sekedar minta susu maupun menggantikan popoknya. Untunglah Rizky tipe suami siaga yang siap membantu istrinya terbangun ditengah malam untuk bergantian menjaga buah hati mereka.

Sore harinya Anisa sedang berada dikamar bayinya, sementara Rizky yang baru saja pulang dari kantor mencari istrinya yang tidak ada dikamar. Tujuanya adalah ke kamar jagoan kecilnya, seperti dugaanya istrinya sedang berada ditempat itu

"Sudah ku duga kalau istriku pasti berada dikamar Alif" Rizky yang baru saja masuk kamar langsung memeluk istrinya dari belakang dan memberikan ciuman hangat dipipi istrinya. Anisa yang kaget spontan menjatuhkan botol susu yang dibawanya

"Subhanaallah..." ucap Anisa spontan
"Aa ngagetin aja deh, botol susu Alif kan jadi tumpah" Anisa mengambil botol susu bayinya yang terjatuh dilantai

"Maaf sayang, aa gak bermaksud ngagetin. Gini nie kalau istri sudah mempunyai anak, pasti suaminya dilupakan" keluh Rizky memasang muka manyun

"Bukanya gitu a', tapi aku baru saja menggantikan popok Alif" jawab Anisa seraya mencuci dan mengganti susu yang baru

"Lagian kenapa Alif meski pakai susu formula sayang, bukanya akan lebih baik bila dia meminum ASI darimu"

"Iya a' tadinya aku juga mau memberikan ASI eksklusif, tapi ASI ku keluarnya belum lancar, jadi si kecil masih menangis kalau belum kenyang. Otomatis terpaksa pakai bantuan susu formula"

"Jagoan Ayah minumnya sudah mulai banyak ya, cepat besar ya sayang supaya bisa jagain bunda" Rizky menimang putranya yang tertidur serta mencium kening dan pipinya

"Dia benar-benar seperti malaikat ya sayang kalau sedang tidur seperti ini, dia bisa menghilangkan rasa lelahku setelah pulang kerja. Kebahagiaanku menjadi seorang ayah tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, kehadirannya memberikan warna tersendiri dikehidupan kita, dia begitu kecil dan mungil" ucap Rizky sembari mengusap pipi halus bayinya. Matanya berbinar-binar saat menatap buah hatinya terlelap dengan tenang

"Iya sayang, dia adalah pelengkap kebahagiaan rumah tangga kita suamiku"

"Tapi aa senang dengan kalimat yang kamu ucapkan saat terkejut tadi istriku"

"Senang kenapa a'? Bukanya tadi aku mengucapkan kalimat tasbih yang biasa kita lafalkan sesudah sholat ya?"

"Hati manusia itu diibaratkan sebuah teko istriku, apa yang ada didalam teko itu, makan itulah yang akan dikeluarkan saat tumpah. Begitupula dengan hati manusia, apa yang ada dalam hatinya maka itu lah yang akan dia ucapkan saat ia sedang terkejut. Bila hatinya senang bertasbih, maka itulah yang akan diucapkan saat terkejut, tapi bila kata-kata kotor yang keluar maka itu juga yang ada dalam hatinya" jelas Rizky panjang lebar

"Dan aa senang bila hatimu selalu bertasbih seperti itu sayang" imbuhnya, Rizky mendekatkan wajahnya lebih dekat dan memiringkan wajahnya dengan istrinya agar hidung mereka tak bertabrakan, bibir mereka hampir bersentuhan lebih dekat, dekat, dan...

"Owek..oek..oek.." tangisan Alif membuat Rizky terpaksa membatalkan niatnya dan mengacak acak rambutnya sambil tersenyum nyengir, dengan sigap Anisa menggendong dan mencoba menenangkan putranya, ia bisa melihat kekecewaan diwajah suaminya yang membuat Anisa ingin tertawa

"Sayang...lihatlah wajah kesal ayahmu, seperti anak kecil yang minta permen tapi tidak keturutan" ucap Anisa seraya menggendong Alif dan menyindir suaminya

Cintaku Terhalang Dinding Penjara SuciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang