12. Sensitif

11.2K 457 3
                                    

"Cintaku terhalang dinding penjara suci"
#part12

Ditengah malam Anisa terbangun karena tidak bisa tidur, perutnya terasa begitu lapar. Sejak tadi pagi ia hanya makan sedikit karena lapar mata, setiap apa yang dilihat dan difikirkanya diinginkanya tapi tak sepenuhnya dia makan, Anisa beranjak dari tempat tidurnya menuju dapur untuk mencari sesuatu yang bisa mengganjal perutnya. Sesampainya didapur ia membuka kulkas tapi tidak ada satupun yang ia inginkan, melainkan hanya buah-buhana, sayuran, dan beberapa minuman dingin serta ice cream

"Aduuh..makan apa ya? Aku ko jadi pengen sate ayam ya, tapi aku gak mau merepotkan aa lagi kasihan dia jika harus bangun tengah malam" guman Anisa lirih, ia memutuskan untuk menahan lapar dan menuju ke kamarnya kembali. Sementara dikamar Rizky yang tertidur lelap berbalik arah menghadap Anisa bermaksud ingin merangkul istrinya mala tak ada disampingnya, ia langsung membuka matanya yang masih kantuk dan menyalakan lampu yang ada dimeja didekatnya.

"Anisa kemana malam-malam gini ko tidak ada?" disibakan selimut yang menutupi dirinya dan pergi mencari istrinya. Mereka bertemu dianak tangga saat Rizky ingin turun dan Anisa ingin naik keatas

"Sayang kamu dari mana malam-malam begini? Aa khawatir saat bangun kamu tidak ada disampingku" ada kelegaan diwajahnya saat mengetahui istrinya baik-baik saja

"Emm...aku tadi habis dari....kamar mandi a' iya tadi habis dari kamar mandi ko" jawab Anisa gugup dan berbohong, Rizky menggerutkan keningnya merasa tak percaya

"Kekamar mandi?? Dilantai bawah kan tidak ada kamar mandi istriku, lagian jika kamu ingin ke kamar mandi bukanya dikamar kita juga ada kamar mandinya?"

"Eem...iya tadi sekalian mau cari udara segar karena aku gak bisa tidur aa"

"Kamu jangan bohong istriku jika kamu tidak ingin berdosa pada suamimu, aa tidak percaya jika itu alasanya. Katakan yang sebenarnya kenapa kamu bangun ditengah malam begini?"

"Aduuh..aku harus jujur gak ya sama aa, tapi kalau aku bohong juga gak enak" batin Anisa

"Istriku apa yang sedang kau fikirkan? Katakan sejujurnya sama aa"

"Sebenarnya...sebenarnya tadi aku lapar a' jadi aku kedapur untuk cari makanan"

"Kenapa kamu tidak bilang sayang jika kamu lapar, aa bisa mengambilkanya. Jika kamu berjalan gelap-gelapan begini takutnya nanti kamu tersandung terus gimana dengan kondisimu dan calon anak kita"

"Iya a' maaf, aku cuma gak mau nyusahin aa"

"Tidak ada suami yang merasa disusahkan oleh istrinya sendiri istriku, dan didapur tidak ada makanan selain buah-buahan kan, apa kamu menginginkan yang lain istriku biar aa carikan"

"Gak usah a' ini sudah malam, lebih baik sekarang kita kembali ke kamar saja"

"Enggak, jika kamu lapar anak kita juga lapar sayang, aa tidak bisa membiarkan kalian berdua kelaparan. Sekarang katakan kamu ingin apa?"

"Sepertinya aku pengen sate ayam deh a', tapi malam-malam begini...."

"Ssstt..(menempelkan jarinya ke bibir Anisa) aa akan belikan keinginan kamu"

"Tapi a'...."

"Tunggulah disini sayang, aa akan belikan segera"

"Enggak a' aku mau ikut aa, kita makan sama-sama ya a"

"Gak usah sayang tunggulah dirumah, udara malam tidak baik untuk wanita hamil"

"Kalau aa gak ngizinin aku ikut aku juga gak mau makan" ucap Anisa kesal. Sepertinya Anisa tau betul kelemahan suaminya jika Rizky tak bisa menolak keinginanya, karena tak tega melihat ekspresi Anisa yang memelas ia pun mengizinkannya untuk ikut bersamanya. Mereka mencari sate ayam yang berjarak beberapa meter dari rumah mereka. Sepanjang perjalanan Rizky tak sekalipun melepaskan tangan istrinya, mereka terus bergandengan sampai tiba ditempat makan. Gak dirumah gak diluar perhatian Rizky pada istrinya tak berkurang, tanpa rasa malu dia menyuapi istrinya dengan penuh kasih sayang, begitu pula sebaliknya meski mereka hanya makan dipedagang kaki lima yang memang berjualan pada malam hari sampai menjelang subuh, beberapa muda mudi yang berada ditempat yang sama setelah pulang lembur pun merasa iri dengan dengan kemesrahan pasangan ini.

Cintaku Terhalang Dinding Penjara SuciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang