5. penjemputan dari pesantren

12.6K 666 6
                                    

"Cintaku terhalang dinding penjara suci"
#Part5

**sore hari**
Seperti perjanjian mereka, Rizky telah menunggu Anisa dimasjid. Ia duduk dibagian putra, tak lama kemudian Anisa datang memasuki masjid bagian putri

"Assalamualaikum kak, uda lama ya nunggunya?"

"Waalaikumsalam Nis, gak barusan ko" jawab Rizky (padahal Rizky uda nunggu sejak jam2 sangking semangatnya 😄)
"Sebenarnya aku cuma mau berterima kasih sama ka Rizky, berkat saran yang kakak berikan, aku jadi lebih muda menghafal. Aku uda merubah niatku, dan aku juga uda mengikuti semua saran dari kakak, sampai saya berhasil menghafalnya" ujar Anisa

"Tidak perlu berterima kasih Nis, kakak tidak melakukan apa-apa. Kamu berhasil menghafal karena Allah meridhoimu dari hasil kerja kerasmu" jawab Rizky merendah

"Iya kak, tapi biar bagaimanpun kak Rizky ikut andil juga. Untuk itu saya ingin memberi kakak sebuah hadiah kecil, semoga bermanfaat ya kak" Anisa memberikan kado kecil melalui cela jendela pembatas pria dan wanita 😄
"Apa ini Nis? Apa saya boleh membukanya?" Rizky menerima kado yang diberikan. Anisa mengangguk

"Sapu tangan..!! Subhanaallah indah sekali Nis, warnanya juga kebetulan favorit saya" ekspresi kebahagian tergambar jelas diraut wajahnya.

"Ini ada namaku Nis, disini" Rizky melihat diujung sapu tanganya tertera namanya

"Iya kak, sapu tanganya aku beli, tapi namanya aku rajut sendiri dengan tanganku" jawabnya

"Aku suka banget Nis, seharusnya kamu tidak perlu memberiku apa-apa"

"Gpp kak, saya iklas ko memberikanya" ujar Anisa, diapun merasa lega dan senang karena pemberianya disukai oleh Rizky

"Shukran (terima kasih)"

"Afwan (terima kasih kembali)" mereka saling melempar senyuman. Hari ini begitu membahagiakan bagi Rizky, ia tak henti-hentinya memandangi sapu tangan pemberian Anisa, jemarinya menyentuh lembut rajutan yang bertuliskan namanya itu.

"Ini adalah kado terindah yang pernah ku terima Nis. Kamu telah merajutnya dengan ketulusan, semoga engkau tidak hanya merajut namaku dalam sapu tangan ini saja, tetapi juga menuliskan namaku diruang hatimu ( *eeaa ^_^ )" guman Rizky lirih

**asrama putri**
Anisa berjalan melihat-lihat temanya yang telah tertidur pulas diranjang mereka masing-masing. Ada rasa haru yang ia rasakan saat teman-teman seperjuanganya itu begitu mrmperhatikanya layaknya keluarganya sendiri, seatu kebersamaan yang belum tentu ia rasakan bersama teman-temanya diluar pesantren.

"Terima kasih teman-teman, kalian telah membuatku sadar akan arti persahabatan yang sebenarnya. Disini, ditempat yang telah ku anggap penjara suci ini, membuatku belajar banyak hal, tentang saling menolong, saling berbagi, melatih kesabaran, hidup mandiri dalam kesederhanaan, dan semua itu tak pernah ku dapatkan dan ku rasakan sebelumnya" ujar Anisa lirih, air matanya menetes tatkala ia mengingat semua kebaikan teman-temanya yang telah bersedia secara bergilir merawatnya dikala sakit, dan mengingat ketika sedang ngantri mandi, makan diwadah besar supaya bisa dimakan bersama, serta dukungan yang diberikan mereka saat ia sedang belajar menghafal.

Fajar pagi telah terbit, usai menjalankan sholat subuh dan tadarus santri lainya bersiap untuk mandi dan sarapan pagi. Anisa dan teman-temanya sedang bermain dihalaman pesantren membuat kaligrafi diatas kanvas untuk dijadikan sebagai hiasan dinding dikamar mereka

"Nis, kamu sudah tau belum kalau sebentar lagi ada perayaan HUT pesantren kita"tanya Ais sembari menggambar kaligrafi dengan cat air

"Haaaah benarkah..?? Emang biasanya ngapain?" tanya Anisa balik

Cintaku Terhalang Dinding Penjara SuciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang