"Cintaku terhalang dinding penjara suci"
#part22******
Waktu makan malam tiba, Rizky masih belum pulang dari kantor, batin Anisa semakin cemas saat nomer Rizky tidak dapat dihubungi. Mimpinya buruk itu seakan terus membayangi fikiran Anisa karena tak biasanya suaminya pulang malam tanpa memberinya kabar sama sekali, apalagi seharian ini Rizky tak menghubunginya yang membuat batin Anisa semakin gusar tak karuan"Kemana kamu a'? Kenapa seharian ini aa sama sekali tidak menelfonku untuk sekedar menanyakan kabarku maupun anaknya? Aa gak pernah seperti ini sebelumnya" Anisa mondar-mandir didepan pintu menunggu kedatangan suaminya dengan perasaan cemas. 10menit kemudian ponselnya berbunyi, dengan sigap ia melihat layar ponselnya berharap kalau Rizky yang akan menghubunginya, matanya melotot saat mengetahui nomer rumah sakit yang menghubunginya, tangan Anisa serasa bergetar untuk mengangkatnya mencemaskan kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi
"Ha,,halo" jawab Anisa tertatih
"Halo, apa benar ini saya bicara dengan mbak Anisa?" ucap suara dari sebrang memastikan
"I,,iya benar saya Anisa"
"Saya cuma mau menyampaikan mbak besok anda bisa datang kerumah sakit untuk check up kandungan jam 8, tadi suami anda sudah mendaftarkanya"
"Apa? Suami saya mendaftarkan saya untuk check up kandungan?"
"Iya mbak Anisa tadi siang pak Rizky mendaftarkanya, baik mbak besok silahkan datang kesini sebelum jam 8 untuk persiapan"
"Iya mbak terima kasih" Anisa menutup telfonya dengan perasaan lega, setidaknya apa yang dikhawatirkanya tidak terjadi.
"Kamu kemana a'? Kenapa sampai jam segini aa belum pulang? Sebelumnya aa tidak pernah pulang telat tanpa memberiku kabar seperti ini" Anisa mondar-mandir didepan pintu menunggu kepulangan suaminya, 5menit kemudian handle pintu terbuka yang tidak lain adalah Rizky
"Assalamualaikum istriku yang cantik" sapa Rizky dengan senyuman khasnya meski raut wajahnya terlihat sangat lelah
"Aa,, aa kemana aja? Kenapa jam segini baru pulang? Aku khawatir sekali, nomer aa juga tidak bisa dihubungi 😢" tanpa menjawab salam suaminya, Anisa berhambur kepelukan Rizky dengan sendu. Ia begitu bersyukur suaminya pulang dengan keaadaan selamat, Rizky mrbalas pelukan istrinya dengan erat seakan menggambar kerinduanya mereka berdua begitu besar setelah setengah hari lebih mereka tidak bertemu
"Ko salam aa gak dijawab sih sayang, kenapa kamu menangis? Kamu tau kan aa tidak suka melihat ada air matamu yang terjatuh"
"Aa seharian ini kemana saja tidak memberiku kabar? Aa juga gak bisa dihubungi, kenapa aa begitu senang membuatku khawatir. Aku,,aku terlalu khawatir terjadi sesuatu pada aa"
"Maafkan aa istriku, tadi aa dalam pesawat jadi HPnya aa matikan"
"Pesawat? Memangnya aa habis dari mana?"
"Dari Pelembang untuk membelikan istriku tercinta sesuatu yang diinginkanya"
"Makasudnya?"
"Ya tadi aa sudah pulang sejak tadi siang, tapi saat aa mau masuk kamar aa tidak sengaja dengar kalau istriku ini ingin makan pempek langsung dari Palembang, jadi aa langsung pergi kesana dan ini aa sudah beli box supaya makananya tetap hangat meski sudah berjam-jam" jelas Rizky panjang lebar seraya menunjukan box yang ada ditanganya. Haru bercampur bahagia saat Anisa mendengar pengorbanan suaminya yang begitu besar sampai dia rela pergi dari Jakarta ke Palembang hanya untuk membelikan pempek, Anisa kembali memeluk suaminya haru saat kata-kata tulus suaminya begitu menggugah hatinya
"Maafin aku sayang uda merepotkanmu 😓😢"
"Aa tidak merasa direpotkan ko, aa melakukan ini semua untuk istriku tercinta dan janin yang saat ini tumbuh dirahimu sayang. Apa yang aa lakukan ini tentu tidak sebanding dengan apa yang telah kamu berikan untuk ku, kamu membuat aa beruntung merasakan menjadi ayah dari dua anak, aa tidak bisa membantumu mengurangi beban berat yang kau bawa jika anak kita semakin besar dirahimu nanti, aa juga tidak bisa membantumu mengurangi rasa sakit saat proses persalin, jadi jika kamu menginginkan apa-apa lagi jangan sungkan untuk mengatakanya sayang, aa pasti akan melakukanya untukmu dan calon anak kita selagi aa bisa dan aa pasti akan mengusahakanya. Jangan kau tanggung beban itu sendirian istriku, karena kita ini suami istri yang harus saling melengkapi" tanpa terasa setetes cairan bening itu mulai jatuh dipelupuk mata Rizky saat mengingat kembali perjuangan istrinya menjalani proses persalinan didalam ruangan saat harus berjuang antara hidup dan mati demi melahirkan buah hati mereka Alif. Sungguh mulia rahim seorang wanita yang ditakdirkan Allah dapat memberikan kehidupan baru untuk keturunan halalnyaa, suatu keistimewahan yang Allah berikan pada wanita yang tidak diberikan pada pria. Ciuman hangat pun diberikan Rizky dikening Anisa cukup lama seraya meletakan tanganya dipinggang istrinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Terhalang Dinding Penjara Suci
Tâm linhANISA Gadis berasal dari keluarga berada dipaksa untuk masuk ke pesantren demi mengubah perilakunya yang manja. Ia harus rela meninggalkan semua fasilitas dirumahnya dan berpisah sementara dengan PACARAnya selama dipesantren atau biasa disebutnya dg...