#18 - Through The Dark

299 2 0
                                    

SORRY banget ya, buat chapter ini gue lama banget ngupdatenya. Karena gue ganemuin inspirasi sama sekali buat ngetik beginian lagi. Dan.. btw buat kalian yg  gerespons makasssih bgt masih mau nungguin EIFFEL gue hehe. Yaudah, segitu doang minta maaf dr gue. Maafin yak, selamat membaca😊

•Kylie POV•

"Halo.. Eve? Kau dimana?"

"Aku di jalan dengan Niall sebentar lagi sampai. Ku tunggu kau di depan"

"Baiklah..."

"Bagaimana?" tanya Kendall.

"Dia menunggu kita di depan, ayo.."

Perjalanan menuju Gate Out, aku mendapati seorang wanita yang meeminta foto denganku dan Ken.

"Hai.. Kalian The Jenners kan? Boleh aku minta foto?"

Aku memberikan ekspresi bahagiaku ketika wanita tersebut meminta berfoto. Wanita yang cantik rambutnya pirang berwarna blonde, potongan pria.

"Aku memiliki sebuah tas untuk kalian berdua pegang.."

Ujar wanita tersebut memberiku kaitan sebuah tas besar sebelah kanan dan kaitan tas sebelah kiri untuk Kendall. Ku kira sebuah hadiah. Kami menurut.

"Isi di dalamnya adalah..."

Wanita tersebut membuka resleting tas tersebut.

'Tik.. Tik.. Tik..'

"Lihat? Isi tas ini adalah bom. Aku tau kalian tidak ingin terkena bom ini, kan?"

Aku dan Kendall mengangguk tanpa sanggup berucap. Sialnya kali ini kami pergi tanpa pengamanan.

"Kalian tidak akan terluka jika orang pertama yang mendekati kalian adalah korban dari bom ini. Lihat... Bom ini remote control jarak jauh, aku membawanya. Aku tidak akan menekan tombol ini. Dan shh... jangan buat kegaduhan tiba-tiba atau bom ini meledak dan menghancurkan tubuh kalian"

Air mataku menetes. Aku ketakutan dan hanya menanggukan kepalaku tanpa berkedip atau berkata apapun.

"Dan satu lagi jangan pernah mepelaskan genggaman tangan kalian dari tas ini, tidak sampai kalian kalian melewati tiga petugas sexy itu" tunjuknya pada beberapa petugas pintu keluar.

"S-siapa kau? Mengapa kau melakukan ini pada kami? Kami punya salah terhadapmu? Katakan" ucap Kendall dengan suara lirih dan menangis.

"Jangan menangis Jenners, kalian berdua idolaku maka dari itu aku tidak akan meledakkannya di tangan kalian. Aku akan meledakkannya pada orang pertama yang menjemput kalian di Gate Out sana"

Aku menarik nafas mencoba mencerna apa pemikiran wanita pshyco ini.

"Tunggu.. Sasaranmu bukan kami... Ya.. Kau tau bahwa dia yang akan menjemput kami kan? Dan kau menggunakan kami sebagai alat untuk membunuhnya tanpa mengotori tanganmu? Ya kan?" tanyaku.

"Oh sungguh.. Jangan melontarkan banyak pertanyaan Kylie. Kini berjalanlah kesana, selamat tinggal"

Wanita bodoh itu mendorong pundakku dan Kendall agar berjalan. Aku dan Kendall meninggalkan tempat dimana kami bertemu dengan wanita itu. Aku masih berusaha mengatur nafasku, dan berfikir bagaimana cara agar tak satupun orang yang menjadi korban bom ini.

"Dia pasti mengenal Eve Ken.. Kita harus pergi dari sini. Tidak ada yang..."

'Kriinngg.... Kriiinngg'

Aku berhenti dari langkah kakiku sejenak, meraih handphone di sakuku dan berusaha mencari tahu siapa yang menelfonku.

"Eve menelponku Ken"

E.I.F.F.E.L (Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang