•Author POV•
Malam ini kembali dipenuhi dengan keresahan. Kesalah pahaman yang terjadi diantara Eve, Louis, dan Danielle malam itu berlanjut hingga 3 hari setelahnya. Tak ada yang memulai pembicaraan hingga pada akhirnya Gemma meminta untuk menyelesaikan masalah tersebut baik-baik.
"Sekarang Lewie, aku bertanya padamu. Apa yang kau lakukan di dapur malam itu?" tanya Gemma.
Louis terduduk diantara Eve dan Danielle di ruang tamu apartement Gigi.
"Ya. Aku di dapur, entahlah Eve bilang aku sleep walking"
"Bukan kataku, tapi kau memang sleep walking Lou. Kau mungkin tidak merasakannya tapi kau memang melakukannya"
"Eve. Gemma tidak bertanya padamu, diamlah" ujar Danielle.
Niall hanya bisa menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya sembari mengatur nafasnya tak tak karuan. Pikirannya kacau, ia tak mempercayai hal buruk akan menimpa hubungannya kembali.
"Tapi aku sungguh tidak melakukan apapun denganmu Lou. Kau menjijikkan! Dasar!!"
"Aw!!"
Louis merintih ketika Eve memukul lengan kanan Louis. Louis menyincingnya karena terasa sakit sekali pukulan kecil dari tangan Eve. Ternyata terdapat bekas memar disana.
"Tunggu tunggu!!"
Eve membuka lengan Louis kembali saat Louis akan menutupnya. Memar disana mengingatkannya pada malam dimana terdengar suara tabrakan keras dari dapur.
"Lukamu? Maaf, Danie. Apakah kalian bercinta? Maksudku apakah luka ini hasil cinta kalian?" tanya Eve. Danielle menggelengkan kepalanya.
"Sudah kuduga. Danie, ingatkah kau suara seseorang seperti menghantam meja atau lemari di dapur Gigi malam itu? Ingat,"
Danielle terdiam.
"Kau meninggalkanku karena suara hantaman keras itu. Kau jelas mendengarnya,"
"Ini bekas memarnya. Ya aku yakin, ini memarnya. Lihatlah posisi Louis saat aku menemuinya di dapur adalah menghadap ke meja. Lemari jelas berada di lengan kanannya. Kurasa ia menabrak meja dan lemari ketika ingin mencari jalan keluar. Lou, kau yakin kau tidak sadar kau sleep walker?"
"Eve sudahlah," ujar Niall.
"Sungguh Eve. Jika kau memang melakukannya katakan saja"
Niall menampakkan wajah merahnya menghadap Eve kini. Eve menggelengkan kepalanya sembarang menolak permintaan Niall kekasihnya.
"Aku sungguh sungguh tidak melakukannya, Nee. Kau.."
"Lantas untuk apa kau keluar kamar, bukankah kau sudah tertidur sebelumnya? Mengapa kau meninggalkanku sendirian? Inikah alasannya? Kau melakukan ini? Kau dulu melakukannya dengan Harry dan kini kau ingin mencobanya dengan Louis? Menghancurkan One Direction perlahan? Begitu?"
"Tidak Nee, kumohon jangan meninggikan nada suaramu.."
"Aku tidak meninggikan nada suaraku!"
"Kau meninggikan nada suaramu Niall!!"
"Kau membuatku meninggikan nada suaraku Eve, berhentilah bersikap konyol di depan teman-teman kita!!! Dengar Eve,"
"Apalagi yang akan kau jelaskan? Alasanmu tidak masuk akal sama sekali barusan. Kau selalu menjadi pembawa masalah disini! Kau membawa mereka menyakiti teman-teman kita, kau membawa mereka hampir meembunuhku, bahkan kakak sialanmu itu ingin aku mati karena dia bisa-bisanya mencintai adik kandungnya sendiri!! Dan kini, kita sudah jauh dari haters dan teror sialan itu. Tiba-tiba kau mengkhianatiku dengan Harry dan dengan Louis!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
E.I.F.F.E.L (Republish)
Fanfiction-Story Detail Has Changed- Seorang gadis pedesaan yang telah menjelma menjadi wanita ibu kota yang hidupnya dipenuhi cinta, cahaya, kekuatan, bahaya, dan misteri. Keluarga yang harmonis, diselingi dengan persahabatan yang gila, kisah cinta yang sede...