#5 - Two In One

195 6 2
                                    

Jalanan London menjadi pelampiasanku sore ini. Apa yang harus ku lakukan selanjutnya aku tak tau. Aku baru saja mengetahui kenyataan bahwa Harry dan Eve beberapa tahun lalu memiliki hubungan yang belum sempat mereka selesaikan.

"Ahh!!!" Aku memukul klakson mobilku sehingga membunyikan suara klakson yang sangat kencang dan panjang.

"Apakah Kendall tau hal ini? Ataukah ku biarkan saja? Aku tak bisa kehilangan Eve, aku terlaku mencintainya tapi Harry sialan!! Ahh!!! Aku harus bagaimana" emosiku memuncak. Tiba-tiba handphone ku berdering dan tertulis nama T.S disana.

"Halo. Ada apa Tee?"

"Haruskah kau memencet klaksonmu sekencang itu? Tidak ada mobil atau apapun di depanmu. Mengapa kau begitu gila Nee? Mobilku berada di belakang mobilmu tepat dasar bodoh!"

"Kau dengan siapa disana?"

"Aku sendiri. Aku baru saja ingin memutari London. Aku malas di..."

"Bagus Tee. Ikuti mobilku dan jangan banyak bertanya"

Kumatikan telfon dari Taylor Swift dan membawa mobilku pergi ke sebuah pub.

**

"Apa kau yakin itu Eve?" Tee berusaha meyakinkanku.

"Holly shit terserah jika kau tak percaya" ucapku sambil meneguk sekali lagi segelas Tequila di tanganku.

Saat aku hendak meminumnya Taylor mengambil gelasnya dari tanganku. Aku tak sanggup mengejar gelas itu jarena rasanya kepalaku sudah sangat pusing dan badanku sangat lemas.

"Ayo kita bawa tubuhmu pulang Nee" Ucap taylor membayar billku dan membopongku.

**

•Eve POV•

🎵One Direction - Half a Heart🎵

'Tingtong'

Aku berlari ke depan untuk mencari tau siapa yang membunyikan bell. Liam, Louis, dan Harry masih sibuk mungutik handphone nya untuk mencari tau dimana keberadaan Niall. Niall tak ada di manapun ketika aku meninggalkannya setelah kami bertengkar tadi. Bahkan kamarnya masih berantakkan, terlihat belum disentuh.

Aku memutar knop pintu Mess ini dan shock apa yang kudapati.

"Up oh." Ucap Tee yang terlihat kesusahan membopong Niall.

"Astaga Niall. Guys Niall disini tolong bantu bawakan ke kamarnya" ucapku.

Mereka bertiga menggantikan posisiku dengan Taylor dan membawa Niall memasuki kamarnya. Aku dan Taylor menyusul di belakang mereka bertiga. Sesaat setelah Niall terbaring di tempat tidur aku duduk disebelahnya membawa minyak aromaterapi agar Niall siuman.

"Apa yang terjadi padanya Tee?" Tanyaku menyelidik pada Taylor.

"Ya.. Dia minum" jawab Taylor santai.

Aku, Liam, Louis, dan Harry menoleh ke arah Taylor. Taylor tau bahwa bukan itu maksud perkataanku. Namun jawabannya sangat aneh dan sama sekali tidak mengurangi rasa penasaranku. Aku beralih pada Niall, menyisir rambut blondenya melonggarkan ikatan sabuk di celananya dan menghidupkan AC kamarnya.

"Niall sudah berada di kamarnya. Aku akan disini sampai Niall bangun besok. Kalian lebih baik kembali ke kamar kalian dan beristirahatlah. Kamar kalian sudah ku rapikan dengan Niall tadi pagi. Aku membeli banyak sekali Lasagna dan ku taruh di dalam Freezer bagian atas. Kalian bisa panaskan jika kalian mau makan malam" ucapku pada Harry, Louis, dan Liam.

"Dan Tee. Kau belum menjawab pertanyaanku dengan jelas. Tapi, Terima kasih." Kataku pada Taylor Swift. Tanpa ada yang mengantar, Taylor Swift keluar dari kamar Niall dan keluar dari Mess kami.

E.I.F.F.E.L (Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang