#29 - Cursed

69 3 0
                                    

Aku berada di ruangan inap Ziam malam ini. Malam ini adalah giliran jagaku. Ziam sudah tertidur di ranjang mereka setelah tadi mereka meminum beberapa obat malam mereka. Ya, mereka berada di rumah sakit tepat pada kamarku dan Niall dirawat dahulu.

Aku sedang sibuk berkirim pesan dengan Niall. Ia berada di Mess dengan Larry.

To: Niall
Apa kau sudah makan malam?

From: Niall
Menunggu delivery datang. Aku dan Larry membeli sebuah pizza. Kami tak bisa memasak apapun jika kau tak di Mess.

To: Niall
Baiklah. Jadi kapan jadwal terdekat kalian show?

From: Niall
X-Factor. Itu acara terakhir kami sebelum kami break.

To: Niall
Apa kalian yakin? Maksudku, diluar sana banyak sekali yang mencintai kalian.

From: Niall
Di dalam rumah lebih banyak cinta yang menungguku.

Aku terdiam sesaat. Ia benar. Namun entahlah, hatiku merasa ini salah.

To: Niall
So. I'm gonna go to my parents then.

From: Niall
Nah. You can leave with me in LA babe.

To: Niall
Don't you remember? Imma worker here. So if y'all choose to break then me too.

From: Niall
How long?

To: Niall
I dont know. I missed them too. But i'll gonna be there if you need me bae

From: Niall
As long as you happy babe. How are they?

To: Niall
They're already sleep.

From: Niall
Here we go my pizzas coming.

To: Niall
Happy eats babe.

Aku mematikan handphoneku dan melarikan tubuhku tertidur pada sofa panjang di ujung ruangan.

**

"Eugene!!"

Aku terbangun sembarang ketika mimpiku berakhir tragis. Niall berdiri di sampingku tepat ketika aku terbangun.

Mimpi sialan.

"Hei.. Ada apa?"

Aku tak menjawabnya, aku hanya melarikan tubuhku memeluk Niall. Nafasku masih terengah, dan peluh berkumpul pada dahiku.

"Hei.. Ada apa Eve? Jelaskan padaku sayang"

"Eugene.."

"Kau bermimpi tentang Eugene? Apa yang ia katakan padamu?"

"Tidak disini. Kita hanya harus pergi darisini. Pukul berapa sekarang"

"9 pagi. Ada apa?"

Aku melarikan kakiku menuju ranjang Zayn diujung ruangan ini sembari membawa kaca dari tasku.

Zayn menatapku dengan wajah yang sangat aneh. Ia tak berhasil menebak gimik wajahku. Aku menunduk dan menatap kaca yang ku pantulkan tepat pada bagian bawah ranjang Zayn. Dan benar saja...

"Bom"

"Apa?!" Zayn terkejut.

"Ada bom dibawah ranjangmu Zayn.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

E.I.F.F.E.L (Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang