4. Amazed

1.1K 254 129
                                    

Daeun's POV

Malam ini aku pulang terlambat gara-gara acara di kampusku. Acara antar komunitas yang cukup melelahkan. Aku melirik arloji ku yang sudah menunjukan pukul 10.30 malam.

Aku berjalan dari halte bus menuju ke rumahku yang hanya berbeda beberapa blok. Rumahku terletak di daerah yang cukup ramai, bisa disebut daerah yang lagi hits karrna disana terdapat banyak cafe. Jadi tidak terlalu takut kalau harus jalan sendiri di malam hari.

"Aku lapar" ucapku kepada diri sendiri setelah mendengar suara perutku yang meraung dengan sendirinya.

Setelah berjalan cukup lama, mataku tertuju ke sebuah convenience store yang ada di persinpangan jalan. Dengan langkah gembira akupun melangkah kedalam toko tersebut.

Kring, "Selamat datang," sapa seorang kasir berperawakan kurus. Aku bisa menebak jika bocah laki-laki tersebut adalah seorang mahasiswa yang sedang bekerja part time di malah hari.

Aku hanya mengganguk dan tersenyum. Lalu berjalan menyusuri setiap rak sembari menscan apakah ada makanan yang menarik atau tidak.

Aku pun berhenti di salah satu rak dimana dirak tersebut terdapat banyak ramen. Aku berdiri cukup lama disitu, menimbang-nimbang antara ramen pedas dan tom yam ramen.

Kring, terdengar suara pintu terbuka. Terlihat dua orang pria yang memilik perawakan yang bagus masuk kedalam toko tersebut. Mereka memakai topi dan juga masker. Aku hanya melihat sekilas dan tidak menghiraukan mereka.

Namun, satu pria terus berjalan kearahku.

"Hwang Daeun, benar?" sebuah suara mengagetkan ku.

Jimin's POV

"Arghhh bosan," teriak Taehyung dari ruang tengah, "Jin hyung aku lapar!"

"Masak sendiri," timpal pria berambut blonde itu.

Sudah beberapa hari ini kami demua tidak ada jadwal karena kami mendapatkan libur sebelum nantinya akan melaksanakan konser dari Bang PD-Nim. Kami semua memilih untuk tinggal di dorm daripada balik ke kampung masing-masing. Sekalian latihan.

"Hyung, aku akan beli makanan keluar, sebentar saja." ucap Jungkook inisiatif sambil berdiri dan mengambil jaketnya di belakang kursi meja makan.

Jin hyung menggelengkan kepala sambil berkata, "Kau ini selalu saja jalan sendirian,"

"Jungkook aku ikut," seruku sambil berdiri dan mengambil jaket serta topi dan tidak lupa juga masker.

Sebelum keluar aku bertanya kepada para member, "Kalian mau menitip sesuatu?"

Lalu disambut oleh teriakan berbagai macam nama-nama snack yang membuatku bingung.

Setelah menlist makanan apa saja yang harus dibeli aku dan Jungkook pun berlajan kaki ke convenience store terdekat yang ada di persimpangan jalan dan dapat ditempuh sekita 5 menit demgan berjalan kaki. Menurutku karena ini sudah malam jadi kami tidak terlalu mencolok. Tapi tetap saja ada beberapa orang yang melihatku dengan tatapan memeriksa, seolah tau bahwa kami itu idol.

"Selamat datang!" sapa pelayan yang sedang berdiri dibelakang kasir tersebut.

Untung saja toko ini sepi, jadi aku bisa dengan tenang mencari makanan. Hanya ada seorang wanita dengan rambut panjangnya yang terurai di rak belakang, sedang memilih-milih ramen.

"Hyung kau mau apa?" tanya Jungkook menyadarkanku dari lamunan.

"Aku tidak tau, mau mencari dulu " kata ku.

Aku pun berjalan menuju rak ramen untuk membeli ssamyang titipan Jin hyung. Aku berjalan mendekati gadis yang sedang memilih ramen tanpa menghiraukannya namun sepertinya aku rasa aku kenal gadis tersebut.

Tanpa sadar aku menghampirinya, "Hwang Daeun, benar?" tanyaku spontan.

Gadis itu terlihat kaget, apa dia mengenaliku?

"Ya?" jawabnya kikuk. "Apa aku mengenalmu?" tanyanya lagi.

"Kau pasti mengenalku, kita bertemu dua hari yang lalu di fansign," kataku. Mata gadis itu membulat.

Lalu gadis itu bertanya, sebelum memandangku dari atas sampai bawah. "Kau member BTS?!"

Aku pun membuka maskerku dan mengedipkan sebelah mataku, "Kau benar, Park Jimin is here."


Daeun's POV

"Kau benar, Park Jimin is here." kata pria dihadapanku yang tak lain adalah Park Jimin.

Jantungku berdegup kencang, aneh rasanya. Mengapa dia ingat namaku? Lebih tepatnya kenapa dia memgenaliku?

"Kau mengenalku?" tanyaku penasaran. Takut akan jawabannya.

"Siapa yang tidak mengingat wajah cantikmu," jawabanya sembari memberikan senyum khasnya yang membuat matanya hilang.

Sepertinya jika dipuji oleh seorang Idol bisa menghapus dosa, dosaku sekarang sudah berkurang.

"Hyung," sapa Jungkook sembari menepuk bahu Jimin. Yang entah sejak kapan pria itu sudah ada di sebelah pria yang lebih pendek darinya tersebut.

Jungkook menatapku dengan wajah bingung setelah itu ia melotot menatap Jimin sambil bertanya, "Apa yang kau lakukan?"

Jimin nyengir dan berkata, "Aku hanya menyapa temanku."

"Temanmu?" Jungkook hanya menggangguk dan selanjutnya ia memperhatikanku. Aku bisa melihat senyum dibalik maskernya.

"Ah! Aku mengenalmu!" serunya bersemangat, "Kau ikut fansign kemarin kan?"

"Ah kau ingat aku." kataku sambil tersenyum senang.

"Siapa namamu? Maaf aku tidak ingat." tanya Jungkook dengan nada yang terdengar menyesal.

Sebelum aku menjawab, Jimin menjawabnya dengan nada lantang. "Hwang Daeun."

"Ah hyung, aku bertanya kepadanya. Bukan kepadamu." ucap Jungkook kesal.

Jimin hanya tersenyum.

Ada apa dengan mereka berdua? Dan mengapa dari banyaknya tempat didunia ini, aku malah bertemu mereka di sini. Aku ingin lari saja rasanya.

"Jimin hyung, ayo kita pulang. Yang lain sudah menunggu. Kau sudah membeli barang anak-anak?" tanya Jungkook kepada Jimin.

"Aku baru mengambil ramen titipan Taehyung." jawabnya.

"Daeun kau sudah memilih makananmu? Aku akan mentraktirmu sebagai rasa terima kasih." ajak Jimin tiba-tiba.

Aku hanya menggeleng, "Mengapa kau mau berterima kasih kepadaku?" Tanyaku bingung.

"Berterima kasih karena kau datang di fansign tempo hari."

Apa katanya?

Jungkook yang sedari tadi memperhatikan kita berdua menambahkan, "Ayo Daeun, tidak apa-apa. Jarang loh kita mentraktir fans, tidak usah sungkan. Anggap saja ini sebagai fanservice!"

Jimin lalu mendorong Jungkook dan mengajakku, "Ayo cepat, sudah larut, tidak baik jika seorang gadis masih berkeliaran jam segini." tambahnya.

Aku pun mau tidak mau mengikuti mereka berdua sampai di kasir, membayar semua makanan yang mereka pilih. Sedangkan aku menunggu dibelakang mereka.

Jungkook berbalik dan memberiku plastik yang berisi makanan, "Ini punyamu, aku duluan ya. Sampai bertemu lain waktu!" ucapnya ceria lalu ia berjalan keluar toko tersebut sembari membuka tutup kaleng colanya.

Jimin yang masih ada di belakangku menepuk bahuku, "Aku duluan ya, sampai jumpa lagi." katanya.

"Hati-hati okay?" sambil mengganguk aku pun tersenyum.

Ia terlihat ingin mengatakan sesuatu. Namun untuk beberapa hal dia mengurungkan niatnya tersebut. Apa yang ingin ia katakan?

Jimin berjalan kearah pintu keluar namun tiba-tiba berhenti dan membalikan badannya menghadapku yang masih diam ditempat semula.

"Ehm, Daeun. Boleh aku minta nomormu?"

Beloved; myg Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang