Daeun's POV
Setelah kejadian hari itu, saat aku di peluk Yoongi didepan semua orang saat kami di backstage, membuatku menjadi selalu waswas. Aku merasa tidak tenang, tidak tahu kenapa. Takut-takut ada seseorang yang melihat kejadian tersebut dan menyebar luaskannya. Bisa jadi skandal kalau itu terjadi. Lebih tepatnya aku takut diserang oleh army.
Aku terus memainkan ponselku sambil berjalan menuju ke ruang kelas. Sebab banyak sekali pandangan mata yang tertuju padaku sekarang. Pikiranku berkecamuk sekarang, memikirkan kenapa orang-orang memperhatikanku dan juga tugas kim sonsaengnim yang membuatku mual dan ingin memuntahkan sarapan yang baru saja aku makan pagi ini.
Tiba-tiba aku merasakan tasku ditarik yang membuat badanku terhuyung ke belakang. Saat aku menoleh kebelakang ternyata ada Kang Jaehwan yang sedang memegang tali tasku sambil tersenyum memamerkan deretan giginya yang rapih.
Dia adalah salah satu sahabatku, sama seperti Sujin. Tapi banyak orang yang mengira aku adalah pacarnya karena aku selalu bermain dengannya. Itu sebabnya banyak anak-anak perempuan di kampusku yang tidak suka kepadaku atau lebih tepatnya iri kepadaku. Karena di kampus, Jaehwan termasuk jajaran anak-anak yang terkenal. Ia memiliki wajah tampan dan badan yang bagus seperti model, oleh karena itu banyak perempuan di kampusku menyukainya.
"Ya lepaskan aku," Ucapku dengan nada pelan tetapi penuh penekanan. Jaehwan pun langsung melepaskan pegangannya dan terkekeh.
"Kau kemana saja hah? Tidak terlihat selama beberapa hari," Jelasnya sibuk sambil menyamakan langkahnya denganku dan menggerak-gerakan tangannya tak tentu arah.
"Sibuk." Kataku sambil memasukan ponselku ke dalam saku.
Jaehwan menatapku sebentar lalu kembali memandang kedepan, "Kau pasti sedang terbebani oleh tugas Kim ssaem,"
Aku berhenti seketika. Aku menatapnya dalam bingung. Bagaimana ia selalu bisa membaca pikiranku?
Jaehwan yang menyadarinya langsung menepuk tangannya gembira "Majja? Aku selalu bisa membaca pikiranmu, Hwang Daeun-ssi."
Aku memutarkan bola mataku di hadapannya dan mendecak kesal. Sebenarnya dia tidak sepenuhnya salah juga.
"Ya ya terserah kau saja," Kataku sambil mengangkat tangan kananku dan berjalan mendahuluinya.
"Cih dasar," Sahutnya sambil menepuk jidatku pelan yang membuatku menoleh kasar kearahnya dan memberikan tatapan mengerikan yang aku miliki. Tapi sepertinya itu tidak mempan sebab Jaehwan malah tertawa kencang.
Karena kesal akupun berjalan meninggalkan Jaehwan yang masih tertawa ditempatnya. Setelah beberapa langkah, terdengar Jaehwan memanggil namaku tapi aku menghiraukannya dan terus berjalan sampai ke kelas.
---
Suasana kantin kampus sangat ramai. Sungguh, sebetulnya aku ingin makan ditempat yang sepi tetapi menu kantin hari ini tidak boleh dilewatkan dan aku juga sudah berjanji pada Sujin untuk menunggunya disini. Aku duduk sendiri di kursi yang ada disamping jendela yang menghadap langsung ke lapangan utama yang terdapat air mancur di tengahnya. Meja ini adalah meja favoritku, karena viewnya yang bagus sehingga banyak orang yang berlomba-lomba untuk duduk dikursi ini tapi syukurlah saat aku kemari kursi ini kosong.
Karena bosan menunggu Sujin yang tidak kunjung datang akhirnya aku memutuskan untuk mengirim pesan.
'Sujin kau dimana?'
Setelah mengirim pesan kepada Sujin aku pun menyimpan ponsel di atas meja kantin. Karena bosan menunggu aku menyandarkan kepalaku di atas tas yang kuletakan di atas meja sambil mengetuk-ngetukan kelima jariku seirama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved; myg
FanfictionDo you believe in love at first sight? Sebagian besar akan mengatakan tidak percaya. Tapi lain halnnya dengan Park Jimin, seorang idol yang langsung jatuh hati kepada fansnya yang bernama Hwang Daeun. Hwang Daeun juga menyukai Jimin. Tetapi hanya s...