Beloved; myg

Envious

Yoongi POV's

Hari ini BTS akan melakukan rehearsal untuk konser Epilogue kami yang akan dilaksanakan besok. Karena tanganku sudah sembuh total dan bisa mengikuti konser, moodku sekarang sedang baik.

Sambil bersandar di sofa, aku memainkan ponsel untuk menghilangkan rasa bosan.
Tiba-tiba aku teringat Daeun dan langsung menghubunginya.

'Halo?' sapa suara disebrang telfon.

"Hai, kau menonton konser kami kan besok?" tanyaku.

'Pasti, aku akan kesana bersama temanku. Kau harus memberiku ijin ke backstage ya? Dia menggemar beratmu,' katanya setengah berbisik.

Aku terkikik, "Oke baiklah, asal jangan sampai ada yang tau kau masuk ke backstage secara cuma-cuma," candaku.

'Aish, memangnya siapa yang peduli jika aku masuk kesana secara gratis?' tanyanya dengan nada kesal.

"Para ARMY," kataku sembari menekankan kata army.

'Ehm, kau benar juga,' ucapnya menyerah.
'Oke baiklah aku akan tutup mulut,' tambahnya.

"Ngomong-ngomong, kau sudah membeli tiketnya kan?" tanyaku memastikan.

'Aku tidak membelinya, aku mendapatkan 2 tiket gratis woohoo' serunya. Mendengarnya berbicara membuatku tidak sadar kalau senyumku berkembang dengan sendirinya.

"Kau tidak mencurinya kan?" tanyaku iseng.

'Tidak lah! Jimin memberikannya padaku di gedung bighit dihari kita bertemu di lift itu' jelasnya panjang lebar.

Ah Jimin memberikannya tiket.

"Bagus kalau begitu, sudah ya manajer Sejin sudah datang," kataku memberi tahu.

'Semangat latihannya Min Yoongi! Jangan sampai ketiduran! Annyeong!' serunya dengan semangat.

Aku pun menutup telfonku dan tidak sadar jika sedari tadi ada Taehyung di sebelahku yang pasti mendengarkan percakapanku dengan Daeun. Anak ini.

Aku menengok ke arahnya.

"Hehe," Taehyung terkekeh sembari memberikan senyum kotaknya.

"Apa?" tanyaku sembari memasukan ponselku ke dalam.

"Tidak, hanya penasaran," jawabnya santai.

"Tapi ada hubungan apa diantara kalian berdua?" tanyanya.

Aku menyandarkan kepalaku ketembok, "Kami hanya sahabat," kataku.

Kenapa ini terasa tidak benar. Sudahlah.

Taehyung menjentikan jarinya, "Aku kira kalian pacaran," "Tapi baguslah, sepertinya Jimin tertarik pada Daeun,"

Jimin menyukain Daeun?

Aku memejamkan mataku, "Benarkah?" tanyaku memastikan.

"Sepertinya, aku hanya menebak," jawabnya sambil mengangkat bahunya.

Aku memberikan tatapan kesal ke arahnya. Taehyung hanya menyengir dan berlari meninggalkanku. Aku pun berdiri karena manajer Sejin sudah memanggil kami untuk turun kebawah.