Deja vu

671 141 40
                                    


Jimin's POV


Sore ini aku pergi makan bersama Daeun ke restoran favoritku. Aku tidak tahu kenapa selama latihan untuk konser aku sangat ingin menemuinya. Tidak tahu kenapa, tapi aku sangat merindukannya belakangan ini.

Kami berdua sudah selesai makan dan kami hanya diam. Aku memandanginya, Daeun terlihat bingung. Mungkin ia tidak tahu mau melakukan apa lagi, tapi saat bingung ia malah terlihat makin cantik. Duh.

"Kau benar-benar sangat cantik," kata itu meluncur begitu saja dari mulutku. Tapi ya sudahlah, lagian aku tidak bisa menarik kata-kata itu kembali.

Daeun terlihat sangat malu. Wajahnya terlihat begitu merah padahal ia sudah menundukan kepalanya. Lucu.

Tiba-tiba ponselku berdering. Aku segera mengambil ponselku dan mengangkat telfonnya.

"Halo?" sapaku.

"Jimin hyung kau dimana?! Yoongi hyung terlibat kecelakaan saat akan menuju dorm!! Cepat ke RS Yangji!!" teriak Jungkook dari seberang telfon.

"Apa Yoongi hyung?! Aku akan segera kesana," jawabku.

Aku sangat panik. Tapi aku harus tetap tenang agar Daeun tidak ikutan panik.

Aku berpikir sebentar. Jika Daeun aku tinggalkan disini, aku tidak tega. Tapi kalau aku bawa dia ke rumah sakit, bisa bahaya kalau ia menyebarkan berita ini kepada para army.. Tunggu dulu, Daeun kan temannya Yoongi hyung?

Refleks aku menarik tangan Daeun dan berkata, "Kau juga temannya, cepat ikut aku,"

Aku dan Daeun pun berlari menuju mobilku. Setelah aku memasang seatbell langsung kunyalakan mesin mobil dan kupacu seketika.

Karena panik aku berusaha menelfon Jungkook untuk mengetahui kabar Yoongi hyung. Aku meraba sakuku dan menemukan ponselku lalu memberikan ponsel tersebut ke Daeun.

"Telfon lah Jungkook, tanyakan kabar Yoongi hyung," ucapku.

Daeun menatapku ragu-ragu. Tapi ia mengambil ponselku dan langsung menghubungi Jungkook.

"yeboseyo?" sapa Daeun.
"ah iya ini bukan Jimin, dia sedang mengemudi.." jelasnya. "aku Daeun,"

"kami sedang di jalan, nanti aku sampaikan,"

"ne jungkook-ssi," ucapnya sambil menurunkan ponselnya dari samping telinganya.

Aku melihat ke arah Daeun sekilas lalu fokus pada jalanan yang ada di depanku.

"Apa katanya?" tanyaku kepada Daeun.

Daeun melirik ke arahku lalu menghempaskan badannya ke kursi yang ia duduki, "Kau tak usah terburu-buru, Yoongi hanya mengalami cedara ringan,"

Aku mengela nafas, syukurlah.


---

Setelah menemukan ruang rawat inap Yoongi hyung, aku dan Daeun bersiap untuk masuk ke ruangan tersebut. Aku memegang kenop pintu, saat hendak membukanya Daeun menarik tanganku.

"Aku diluar saja, tidak pantas rasanya jika aku masuk ke dalam," ucap Daeun.

Aku menoleh ke arahnya, "Kenapa? Tidak apa-apa, kau juga kan sahabatnya Yoongi hyung. Lagian di dalam hanya ada beberapa orang,"

Daeun menggeleng, "Tidak, aku merasa canggung," ujarnya.

Aku berjalan ke arah Daeun. Kini posisiku ada di belakang tubuh mungilnya, aku lalu mendorong pelan tubuhnya. Tapi Daeun tetap diam ditempatnya.

Beloved; myg Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang