Daeun's POV
Tepat hari ini tanggal 16 Mei, BTS akan membuka konser tunggal nya untuk rangkaian konser 2016 BTS LIVE Hwa Yang Yeon Hwa on stage : Epilogue.
Hari ini adalah hari yang kunanti-nanti dan pasti hari yang ditunggu para army juga. Dengan semangat aku berangkat menuju ketempat konser itu diadakan dengan perasaan sangat senang.
Aku dan Sujin akan bertemu langsung disana. Pasti sulit menemukan dia diantara banyaknya fans yang akan hadir tapi itu lebih baik daripada menyuruh ia datang ke rumahku yang akan memakan lebih banyak waktu.
Berdiri dari dudukku, aku berjalan ke depan bus yang aku tumpangi. Aku akan segera turun karena bus ini sudah membawaku ke tempat tujuan. Tidak langsung sampai didepan tempatnya memang, aku harus berjalan sedikit dari halte ke tempat konser tersebut.
Sambil berjalan, aku memperhatikan banyaknya army yang berlalu lalang. Banyak dari mereka yang memakai hiasan kepala berbentuk nama biasnya, banyak juga yang membawa banner bertuliskan pesan.
Saat aku sudah berjalan cuku jauh, ada sebuah teriakan yang bisa membuatmu menunduk malu karenanya.
"Daeunn!!!" teriak Sujin keras sambil berlari menghampiriku lalu merangkulku.
"Kau lama sekali huh?" tanya sedikit berbisik.
"Berusaha tampil cantik untuk mengambil perhatian Jimin ya?" tambahnya sambil menilaiku dari atas hingga bawah.
Aku menggeleng dan mendorongnya pelan, "Aish omong kosong, cepat kita masuk. Sebelum antriannya semakin panjang," kataku mengingatkan.
Sujin merangkulku lagi, "Oke baiklah temanku yang katanya cantik," katanya bercanda sambil membawaku sedikit berlari.
---
Suasana di dalam venue sangat ramai, padahal acaranya baru akan di mulai sekitar 1 jam lagi. Aku dan Sujin duduk di bagian VIP. Tadinya kami berdua mau menontonnya dari bagian festival, tapi kami mendapatkan tiket gratis bagian vip dari Jimin hehe, terima kasih Jimin.
"Hei Sujin, antar aku ke kamar kecil yuk," tanyaku mendadak, untuk masalah ini tidak bisa aku tolak.
Sujin melirik ku sebentar dan memutarkan bola matanya padaku, "Baiklah cepat tapi,"
"Ayay captain," seruku semangat.
Kami berdua pun pergi menuju kamar kecil. Tidak perlu takut kursi kami diambil orang lain, karena bagian vip diurut sesuai nomor yang tertera di tiket.
-
"Hei kau bawa liptint?" tanya Sujin saat kami sedang bercermin di kamar kecil.
Aku meliriknya dari pantulan kaca yang ada di depanku, "Eiy lihat lah sekarang siapa yang mau cari perhatian ke Yoongi," kataku bercanda sambil mengeluarkan makeup pouch yang aku bawa dari rumah.
"Hanya memakai liptint tidak akan membuat Yoongi melihatku," katanya kesal sembari mengoleskan liptint berwarna orange red ke bibirnya. Aku pun hanya tersenyum mendengarnya.
"Hei hei aku ingin mengupload foto ke sns," ucapku sambil mengeluarkan ponselku untuk bersiap melakukan mirror selfie.
Setelah mengambil beberapa foto aku memutuskan untuk langsung menguploadnya di sns.
"Wajahmu tidak keliatan," seru Sujin setelah melihat foto yang aku upload."Hehe tak apa," kataku membalasnya sembari terus berjalan kembalike tempat duduk kami.
Aku sedikit tercekat saat melihat orang tua Yoongi duduk disebelahku. Perasaan senang langsung menghampiriku. Bagaimana tidak, aku sudah lama tidak bertemu dengan mereka dan yang paling penting adalah mereka datang untuk mensupport anaknya. Awalnya orang tua Yoongi tidak setuju jika dengan keinginan Yoongi untuk menjadi seorang idol. Yoongi pasti sangat senang jika ia melihat ini.
Aku pun berjalan ke arah orang tua Yoongi, lebih tepatnya menuju tempat dudukku. Berniat untuk menyapa mereka, tetapi aku sedikit takut. Apa mereka masih mengingatku? Semoga saja masih.
Aku pun memberanikan diri untuk menyapanya ,"Annyeong hasimnika, (Halo)" sapaku sambil membungkuk sopan. "oraemaniyeyo eommonim, (lama tidak berjumpa, ibu)" tambahku sembari tersenyum.
Ibunya Yoongi yang pertama membalas sapaanku walaupun ia kelihatan sedikit bingung, "Ah ne annyeong.." "Nugu? (siapa?)" tanyanya hati-hati sembari tersenyum.
Aku sedikit kecewa karena ia tidak langsung mengenaliku, tapi tak apalah.
"Aku Hwang Daeun, temannya Yoongi," kataku menjawab pertanyaan sembari duduk disebelahnya.
Ia terlihat berpikir sebentar, "Ah aku ingat, kau yang suka main ke rumah saat kalian masih di sekolah menegah pertama kan?" tanyanya memastikan.
Aku hanya mengangguk mengiyakan. Sujin memperhatikanku dengan serius dan juga penasaran, pasti ia sangat senang sekarang, bisa bertemu orang tua sang idola.
"Apa kabarmu nak? Kau sudah tumbuh menjadi seorang wanita yang cantik," ucap Ibunya Yoongi sembari memperhatikan wajahku dengan seksama. Ayahnya Yoongi yang hanya memperhatikan kami sesekali ia ikut tersenyum.
"Aku sangat baik, bagaimana kabarmu eommonim?" tanyaku dengan sopan.
"Aku sangat baik, Yoongi sekarang sudah sangat berhasil. Aku sangat senang," jawabnya sedikit terharu. Aku tau pasti ia sangat bangga terhadap anaknya.
"Ah kau pasti sangat senang," kataku sembari mengelus punggunya perlahan, menenangkannya.
Ia terlihat sedikit terisak, namun ia tetap tersenyum. Tiba-tiba ia memajukan duduknya dan memelukku, "Aigoo kau masih seperti dulu, memperhatikanku dengan baik," katanya sambil mengelus punggungku.
Aku hanya bisa tersenyum. Senang rasanya bertemu lagi dengan mereka. Setelah melepaskan pelukanku ia tersenyum kepadaku dan berbicara dengan suaminya. Aku berbalik ke arah Sujin yang masih sedikit syok melihatku.
"Ada apa?" tanyaku kepadanya.
Ia melihatku sambil menyipitkan matanya, "Kau mendahuluiku satu langkah," ucapnya bercanda tetapi menggunakan nada kesal.
Aku merasakan tepukan di punggungku, ibunya Yoongi. Aku pun berbalik lagi ke arahnya dan membelakangi Sujin.
"Ne eommonim?" tanyaku.
"Kau sudah punya kekasih?" tanyanya hati-hati diikuti dengan senyumannya yang sangat menenangkan.
Aku sedikit tertawa mendengar pertanyaanya, "Aku tidak punya," jawabku setenang mungkin.
"Baguslah, aku berharap mempunyai menantu sepertimu," ucap Ayah Yoongi pelan tetapi masih terdengar olehku. Ucapannya membuatku kaget bukan main. Aku harap Sujin tidak mendengar perkataannya.
"Ne aboji?" tanyaku meminta ia untuk menjelaskan perkataanya tadi.
Tiba-tiba lampu dipadamkan dan army bomb mulai dinyalakan. Bertanda konser akan segera mulai, mereka semua mulai teriak semangat. Akupun mengambil army bomb ku dan menyalakannya. Sudah siap untuk merasakan hypenya atmosfer konser.
Tiba-tiba Ibunya Yoongi mendekat ke arahku, "Kau dan Yoongi saling suka kan? Kenapa tidak segera berkencan? Aku tidak sabar memiliki menantu sepertimu," ucapnya sedikit berbisik.
Aku melongo, menatapnya tidak percaya. Apa katanya?
---
ecie Daeun kenapa tuh
di chapter selanjutnya aku bakalan nyeritain konsernya mereka huhuy
vomentnya ya geng biar semangat hehe luvyu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved; myg
FanfictionDo you believe in love at first sight? Sebagian besar akan mengatakan tidak percaya. Tapi lain halnnya dengan Park Jimin, seorang idol yang langsung jatuh hati kepada fansnya yang bernama Hwang Daeun. Hwang Daeun juga menyukai Jimin. Tetapi hanya s...