Speechless

619 106 31
                                    

Suga's POV

Konser hari ini telah selesai dan kami semua sedang berkumpul di backstage, aku sedang menunggu keluargaku datang. Mereka datang menonton konserku, tapi tadi saat di panggung aku tidak melihat mereka, maafkan aku eomma appa hehe.

Sambil meluruskan kakiku yang terasa kebas di sofa aku bersandar sembari memakan makanan yang ada di depan mejaku.

"ANNYEONG EOMEONI ABEOJI!!!"Teriakan Taehyung membuatku menoleh ke arahnya dan saat menyadari ada orang tuaku aku pun langsung berdiri dengan senang dan langsung menyapa mereka.

Aku langsung memeluk mereka secara bergantian dan tidak henti-hentinya aku mengucapkan terimakasih dan rasa syukurku kepada mereka. Setelah sekitar 5 menit bercengkrama dengan mereka, aku meminta izin untuk meninggalkan mereka sebentar dan pergi ke toilet.

"Hei hyung kau harus tau siapa yang ada disini sekarang," Ucap Jungkook persis saat aku baru keluar selangkah dari toilet yang membuatku sedikit kesal karena ia mengagetkanku.

Aku berbalik ke arahnya dan mendecak, "Kau mengagetkanku bodoh." Kataku mengingatkannya.

Jungkook hanya terkikik sambil membuat tanda 'V' dengan tangannya. Jungkook lalu berjalan ke arahku dan ia membalikan tubuhku ke arah kerumunan orang yang sedang berkumpul. Aku mengangkat sebelah alisku tidak mengerti apa maksud Jungkook.

Jungkook lalu menunjuk seorang wanita yang sedang berbicara dengan Jimin dan satu orang teman perempuannya. "Daeun noona,"

Aku pun mengangguk tanda mengerti. Saat aku melihatnya aku merasakan perasaan senang yang tidak bisaku ungkap kan dengan kata-kata. Ia menepati janjinya yang kami buat saat kami masih sama-sama menjadi seorang trainee.

Katanya jika aku bisa membuat konser besar yang diadakan di Seoul dan diadakan di tempat yang sebesar ini dia pasti akan datang. Harusnya aku memberikannya tiket lebih dahulu dari Jimin. Tapi tak apalah aku kalah cepat, yang penting ia datang.

Saat aku mau menghampirinya aku melihat ayah, ibu, dan kakakku menyapa dan berbicara dengan Daeun. Aku merasa aneh. Rasanya ini tidak nyata. Aku melihat ke arah Daeun lagi, ia melambaikan tangannya ke arahku. Akupun berjalan menghampirinya dan aku langsung memeluknya.

Aku tidak tahu apa yang merasukiku sehingga aku berani memeluknya didepan banyak orang. Pasti mereka bertanya-tanya kenapa aku memeluknya. Aku akan menjelaskan kepada mereka nanti. Yang terpenting adalah setelah aku memeluknya aku merasa bahwa ini nyata.

"Terimakasih," Ucapku disamping telinga Daeun. Ia terlihat kaget dan langsung melepaskan pelukanku dan mundur selangkah.

Daeun melihat kearahku dengan tatapan tidak percaya. Ia terlihat takut untuk mengatakan sesuatu karena semua mata sekarang tertuju kepada kami berdua.

"Terimakasih untuk apa?" Tanyanya nyaris seperti berbisik. Tapi aku masih bisa mendengarnya karena ia ada dihadapanku.

"Untuk semuanya." Jawabku. Kali ini aku yang malu setengah mati.

Kenapa aku bisa memeluknya didepan umum? Apa yang merasukiku? Ah tapi sudahlah penyesalan datang belakangan. Tapi, aku tidak menyesalinya sama sekali.

Daeun terlihat masih kaget dengan ucapanku. Ia lalu melihat ke arah Jimin dan kearah temannya secara bergantian, lalu ia melihat kembali kearahku. Aku tidak tahu sekarang bagaimana. Aku hanya melihatnya lalu tersenyum.

"AAAAKK KECOA!!!" Teriak Taehyung yang membuat semua mata tertuju kepadanya. Syukurlah sekarang kami tidak jadi pusat perhatian. Aku akan berterimakasih kepadanya. Walaupun aku tidak tahu itu dilakukannya secara sengaja atau tidak. Yang penting bocah itu menyelamatkanku kali ini.

Beloved; myg Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang