"Jimin bilang habis pulang sekolah datengin dia di depan gerbang sekolah"Hoseok selalu ngebuat orang yang sedih jadi gak sedih lagi gitu ya.
"Galucu sumpah"
Wajahnya masih sama seperti tadi, tidak ada senyum yang menghiasi bibirnya.
Kalau sudah begini berarti Hoseok beneran dan gak bohong dong?
"S-sserius?"
Hoseok ngangguk.
Cobaan macam apa lagi coba, pff.
-----
Pelajaran terakhir sudah berlalu, gue masih di dalam kelas yang sekarang sudah kosong. Meratapi pemandangan luar dan sekarang warna langit sudah berubah menjadi orange.
Gue terfokus dengan gerbang sekolah, dan tidak ada orang disana. Yah... memang Hoseok tak bisa di percayai sedikitpun.
Rasanya kepala gue mulai berdenyut, rasa berat dan pegal menimpa leher gue. Mungkin efek dari salah tidur?
Sunyi.
Hanya ada suara jarum jam dan....
Sedikit bunyi langkahan kaki menuju kesini?
Hoseok mungkin.
Suara langkahan itu berhenti dan di gantikan dengan suara nafas yang terdengar berat.
"Hosh hosh"
"Eughhh"
Gue langsung mengarahkan kepala menuju sumber suara tersebut, dan gue beneran gak habis pikir.
Bukan Hoseok. Tapi Jimin.
Ia berdiri di ujung pintu menetralkan nafas nya yang membuat dirinya susah untuk bernafas.
"Jimin?"
"Gue nyariin lo dari ujung kelas tapi nyatanya lo di sini" langkahnya mulai mendekati diriku, matanya yang indah itu akhirnya bertemu kembali dengan mata ku.
"Ada yang pingin gue bicarakan"
Bangku kosong yang berada di sebelah kanan gue, dengan wajah santainya ia duduk disitu sembari mengatur posisi yang pas untuk memandang kedua mata gue.
"Mata yang indah"
Demi tuhan gue mematung tepat di depannya. Ekspresi matanya terlihat semakin serius memandang gue, ini berbeda dengan hari itu.
Hari dimana aku bertanya dengannya, disitu Jimin berkata denganku jika ia menyukai mataku. Tapi ekspresi wajahnya sangat berbeda dari hari ini.
"Lo juga memiliki mata yang indah, Jimin"
Dia tertawa, matanya tenggelam.
Rasanya gue juga pengen ketawa, tapi ini bukan saatnya buat bercanda.
"Oh maaf"
"Untuk apa?"
"Gue jadi keliatan sok dekat gitu ya?"
"Bagus sih sadar"
Ketawa lagi, dan matanya tenggelam lagi.
Kalo bisa gue mau nenggelamin orangnya langsung, bisa ga?
"Tapi gue memang mau dekat sama lo, Chae"
"Eehh udah deh gue pulang aja, ntar Hyejung nyariin lo tuh."
"Bye Jimin!"
Gue langsung nenteng tas ransel gue, lalu pergi dari hadapannya.
Gue bego banget. Padahal hari itu gue bisa aja nanyain hal-hal yang bersarang di kepala gue. Semua karena pertanyaan bodoh yang membuat kepala gue terasa berat harus segera di musnahkan.
Tapi sayangnya gue kabur karena gak mau terjatuh dalam dengan matanya.
-----
Makasih buat 1k readers guysssssaaaayanggg❤️❤️
Nanti malam bakalan ku update lg ehehe💞
Tp jgn lupa buat vomment yha wkwk:"""
-ika
![](https://img.wattpad.com/cover/59121175-288-k529038.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyecontact+ park jimin [✔️]
FanfictionDimana ada lo, disitu mata kita bertemu. Started; 6 agustus 2016 Ended; 17 maret 2017