Eyecontact+ park jimin [✔️]

.23👀

Chaerin bingung milih baju apa yang cocok buat kencan nanti.

Ada gaun panjang selutut bercorak bunga-bunga, ada juga tshirt ungu pastel yang langsung dengan rok.

Tak ada baju yang cocok menurutnya, bahkan lemari yang tadinya rapi kini berhamburan. Tempat tidurnya ditutupi oleh baju-baju.

"Kamar berasa kapal pecah, sip"

"Ini?"

"Apa ini?"

Ia berdiri di depan kaca yang besarnya hampir sama dengan tinggi badan nya, membandingkan kedua baju yang ingin ia pakai.

Karena ini kencan pertama, maka semuanya harus berjalan dengan baik bukan? Termasuk penampilan nya.

Chaerin mengambil gaun selutut yang bercorak bunga itu. Menurutnya baju itu cocok sekali untuk jalan-jalan.

Badan rampingnya membuat baju itu lebih cocok dibadannya.

Gaun itu tidak berlengan, maka ia harus memamerkan kulit putihnya.

"Untung belum tumbuh..." Chaerin nyengir kuda, sama persis dengan cengiran Hoseok.

Ia tersenyum lebar ketika melihat dirinya sendiri di kaca. Balutan make up yang natural, ditambah lipstik pink yang membuat bibir nya terlihat hidup.

-----

Jimin sampai di depan rumah Chaerin.

Kali ini ia niat diam-diam mengambil kunci mobil ayahnya, dan mencoba menyetir mobil.

Jimin hanya ingin dipuji oleh Chaerin hari ini, bukannya ingin berantem terus.

Jimin mengelakson mobilnya, dan tepat pada saat itu juga Chaerin keluar.

Ia melonggo melihat penampilan Jimin yang UGh.

"Udah lama?"

Jimin keluar dari mobil. Kacamatanya masih menyangkut di matanya, dan itu membuat Chaerin mengumpat dalam hati.

'Berasa pacaran sama artis...'

"Takluk sama ketampanan gue ya?" Jimin dengan pedenya membuka kacamatanya, dan menghampiri Chaerin.

"Lo nyuri mobil siapa?"

"Bokap gua hahahahahahahahha" Jimin ketawa gak berhenti, ia ngakak sendiri sama kelakuannya.

Chaerin mandang Jimin tanpa berkedip sedikipun.

"Lo emang bisa nyetir?" Chaerin curiga

"Eh? D-dikit kok tapi buktinya gue berhasil kesini"

Chaerin be like

*sigh*

"Jalan aja yuk, biar sehat" Chaerin menggapai tangan Jimin, lalu menggenggam nya erat.

"Eh?" Jimin tersentak kaget, ia melihat tangan nya yang digenggam dengan Chaerin.

"Kalau di mobil kita gak bisa kayak gini hehehe" Chaerin senyum, kali ini mata Jimin gamau terfokuskan sama yang lain.

Cukup fokus sama orang yang ada di depannya, yang sedang memegang tangan nya erat.

Tanpa berpikir lama, Jimin langsung mengunci mobilnya.

Kapan lagi Chaerin sok bersikap imut kayak gini?

"Chaerin?"

Chaerin langsung ngadep Jimin, tapi saat itu juga....

Jimin menciumnya. Tepat di bibirnya.

Itu hanya kecupan sekilas, namun berarti bagi mereka berdua.

"Jimin?"

Chaerin masih diam di tempat, Jimin meninggalkan nya dengan berjalan cepat.

Jimin terlalu malu rasanya.

Bahkan ia tak bisa mengontrol wajahnya.

Panas ugh ugh ugh

Gerah uhh uhhh aaaahhhh

Gue jelasin apaaaaaa inii, seriusan pengen buka baju, ngapa dah badan gue tiba-tiba panas gini.

Chaerin lari ngejar langkah Jimin, namun Jimin tak mau kalah. Semakin Chaerin berlari mendekatinya, hatinya semakin berdegup kayak layaknya ada kembang api yang meletup-letup disana.

"Euhm"

Yela. Chaerin sok batuk-batuk biar Jimin ngomong duluan.

Jimin stop ditempat, Chaerin juga ikut-ikutan.

Dasar pasangan kekasih yang sedang jatuh cinta.

"Maaf gua gabisa ngontrol, lo lucu banget sumpah" Jimin mencubit pipi Chaerin gemas. Chaerin juga mengikutinya.

Sebenernya Chaerin bingung mau ngapain setelah Jimin melalukan hal yang membuatnya mati otak. Maksud nya mati gaya.

Makanya Chaerin ngikutin apa yang Jimin lakukan.

"Untung first kiss gua elo ehehe"

Yatuhan.....

Kali ini sang author cemburu.....

.........

.........

/back to the story/

"Chae"

"Hm?"

"Lagi"

"Gak!"

"Lagiiiii~~~" Jimin menciutkan bibirnya, ngode loh ya.

"Cium ini nih!" Tapi percuma, Chaerin yang ada malah menempelkan tangannya di bibir Jimin.

Chaerin sok gak mau, padahal mau.

Belum nge date udah bahagia duluan.

-------

Guys, ini buat kalian aja deh.

Aku gak sanggup nge save sendiri /sigh/