Bobby

4.2K 437 38
                                    

"Pinjem buku fisika dung,"

"Mo ngapain?"

"Nyalin catetan,"

"Alah boong. Paling nyaling pr,"

"Nah tu tau,"

"Kamu tai ya,"

"Pinjem dong, please,"

"Gak,"

Bobby berdiri bersiap untuk memberitakan sesuatu. "Eh tau gak, (y/n) pas SD pernah--"

"BOBBY DIEM!" kamu membentak Bobby. Sedangkan Bobby malah tertawa.

"Makanya pinjem,"

"Ceritanya ngancem nih," dengan kesal kamu melempar buku fisikamu kepada Bobby dan dengan sigap Bobby langsung menangkapnya.

"Thanks!" lalu Bobby sudah sibuk menyalin pr.

Kamu dan Bobby sudah berteman dekat sejak TK karena rumah kalian yang bersebelahan. Sejak TK, kalian selalu di kelas yang sama sampai sekarang. Jadi makhlum saja jika kalian saling mengetahui aib masing-masing.

Bobby itu orangnya ceplas-ceplos, cerewet, hiperaktif, ngegemesin. Kamu sendiri sudah menganggapnya saudara.

***

Sore ini, kamu menemani Bobby yang mengikuti ekskul basket. Kamu duduk di pinggiran, di samping tas Bobby. Sedangkan Bobby sibuk bermain basket.

Kamu mendengus kesal ketika suara fans cogan berteriak memekakan telinga.

"Apaan coba," celutukmu sambil menatap aneh para fans.

Tiba-tiba sebuah bola basket hampir mengenai kepalamu. Kamu segera menengok kanan kiri mencari siapa pelaku yang melempar bola. Matamu menangkap sesosok Bobby yang sedang berjalan ke arahmu. Kamu menatap sinis Bobby karena sudah tahu bahwa Bobby lah pelakunya.

Bobby lalu duduk di samping kirimu. "Minum dong," pintanya.

Dengan segera kamu mengambilkan botol minum di tas Bobby yang ada di sebelah kananmu lalu memberikannya kepada Bobby.

"Lap keringet gue dong," pinta Bobby lagi setelah minum.

Kamu lalu mengambil handuk di tas Bobby dan segera menge--

"Lah kok gue jadi kek babu sih," ucapmu kesal sambil melempar handuk tepat di wajah Bobby.

Bobby ketawa. "Itu tandanya perhatian,"

"Gue baru tau kalo perhatian sama dijadiin babu beda tipis," sindirmu.

Bobby mencubit pipimu gemas, membuat gerombolan fans berteriak iri. "Terus aja marah, gemes gue liat wajah lo,"

"Enak ya jadi (y/n)."

"Ih, apaan sih ganjen banget tuh orang!"

"Cabe emang."

"Ih mereka lucu banget! Kapan jadian?"

"Gue ngeship mereka deh."

"Bobby gans gils!"

"Kapan gue kayak mereka?"

Berbagai omongan tentang kalian terdengar oleh telingamu. Tapi kamu menghiraukannya karena sudah biasa.

"Pulang yuk?" ajak Bobby.

"Lah, udah selesai?" tanyamu.

"Udah," Bobby beranjak dari duduknya dan menyampirkan tas ke pundaknya.

iKON(ic) ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang