Bugh!
Tubuh Zayn yang melemas tiba tiba saja terhempas dihadapan Perrie.
"Zayn, kamu kenapa!, zayn bangun!" Tangisan Perrie kembali meledak saat melihat wajah suaminya yang sangat amat pucat.
"Bawa kekamar dad" suruh Trisha yang tak kalah paniknya.
.........
Dokter Olivia, dokter yang sudah menjadi langganan Keluarga Malik baru saja datang, dengan satu tujuan, memeriksa keadaan Zayn.
Perrie terus saja menciumi tangan Zayn yang sedang terbaring lemah di king size nya, air matanya tak henti hentinya turun.
"Permisi Mrs. Malik, biarkan saya memeriksa keadaan Mr. Malik" izin Dr. Olivia yang langsung memasang Stetoskop ditelinganya.
"Perrie, bisa kita bicara berdua?" Tanya Gigi yang langsung saja menatap Perrie nanar. Perrie mangangguk setuju.
......
"Perrie, aku minta maaf, aku gak bermaksud buat ngehancurin hubungan kamu dan Zayn" ucap Gigi menatap Perrie sedih, Perrie memeluknya dengan sepenuh hati, Perrie memeluk Gigi seraya membelai rambut indahnya.
"Gak apa apa gi, aku percaya takdir kok, ini semua udah takdir dari tuhan gi" Jawab Perrie lembut diantara keremukan hatinya.
"karena apa kamu mau nerima aku sebagai madu kamu?" Tanya Gigi heran dengan mata yang sembam
"Karenanya, aku mencintainya" Jawab Perrie, yang ia maksud adalah Zayn.
"Maafin aku ya pez, kalau aja aku belum hamil, aku pasti gak akan mau dinikahin sama Zayn"ucap Gigi dengan raut muka menyesalnya
"Ini semua bukan salah kamu, gi, yang terpenting sekarang adalah kamu harus jaga kandungan kamu baik baik karena bagaimanapun, anak itu anak aku juga" jawab Perrie sambil membelai rambut indah Perrie, ia menahan tangisannya, hatinya memang seperti malaikat.
"Makasih banyak ya pez" tangis Gigi sambil memeluk Perrie erat.
"Iya gi" jawab Perrie.
Senyumannya tak pernah luntur, ia tetap harus bersemangat meskipun rasa sakit menguak dihatinya sekarang, bagaimanapun hidup yang ia jalani audah menjadi kehendak dari tuhannya.
Dr. Olivia telah keluar dari pintu kamar Zayn dan Perrie, Perrie langsung berlari mendekatinya.
"Dok, gimana keadaan suami saya?" Tanya Perrie setengah panik
"Mr. Malik terkena penyakit Typhus atau biasa disebut dengan radang usus, daya tahan tubuhnya menurun drastis, pastikan jika Mr. Malik tidak terlalu banyak pikiran yang akan membuat nya Stress karena itu bisa memperparah penyakitnya"jelas sang Dokter panjang lebar, Perrie mengangguk mengerti.
"Baiklah, Mrs. Malik, saya permisi dulu ya"izin Dr. Olivia yang langsung meninggalkan Perrie begitu saja.Perrie memasuki kamarnya, terdapat banyak keluarga Malik yang sedang meratapi Zayn.
"Zayn" Perrie menunduk memanggil nama Zayn yang tak kunjung membuka matanya.
"Perrie, ini cukup meyakinkan kamu untuk tetap disini kan sayang?"tanya Yaser sambil menatap lekat wajah Perrie
"Beberapa hari kemudian, kalo Zayn udah sembuh, aku janji akan pergi, untuk hari hari selanjutnya, Zayn akan tidur sekamar dengan Gigi"jelas Perrie yang masih setia berlinangan air mata.
"Gak pez, please, jangan tinggalin daddy,kamu tetep disini ya sayang" pinta Yaser memohon, namun pikiran Perrie sudah tertuju sempurna pada keinginannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/80896520-288-k628120.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (Zerrie Fanfiction)
FanficPerjodohan?. Bukankah itu hal yang kuno?. Bagaimana bisa jika, Seorang Perrie edwards, 22 tahun, mau menuruti permintaan sang Ayah untuk menjodohkannya dengan Zayn Malik, 23 tahun. Apa mereka akan mengalami banyak penderitaan atau malah banyak menga...