Joe?Joe who?

433 25 5
                                    

Zayn's Pov

Setelah mendengar kabar bahwa perusahaan kami mengalami krisis besar, tentu saja aku langsung ingin segera pulang dan meminta daddy untuk menceritakan kejadian yang sebenarnya, bagaimana bisa seperti ini kejadiannya?.

Ketika aku mengatakan aku akan pergi, Perrie bilang ia akan ikut bersamaku. Ah baiklah. ia akan ikut.

......

Kami berdua sudah tiba di New York international Airport, kulihat Perrie yang sedikit murung yang sedang terduduk disampingku.

"Perrie, kenapa?"tanyaku memastikan bahwa ia baik baik saja

"Tidak apa, aku hanya mengkhawatirkan keluargamu disana" ia menjawab sambil tersenyum. aku bersyukur karena senyuman terindahnya itu hanya milikku.

"Everything's will be alright, babe"ucapku seraya menenangkannya. Ia malah blushing, oh pipi merona yang sangat indah hihi.

Untuk pertama kalinya aku memanggilnya dengan sebutan 'babe'. Ya mungkin menurutnya ini adalah kata kata yang akan membuatnya tersentuh.

"Kita harus rayakan"

Apa maksudnya ia mengatakan itu? Rayakan? Rayakan apa?, aku menaikkan satu alisku seraya bertanya kepadanya apa maksud dari semua ini.

"Ini pertama kalinya kau memanggilku dengan sebutan babe, jadi kita harus merayakannya kan? Aku akan membelikanmu Cappucino frappe disana, tunggu!"setelah mengucap itu ia pergi meninggalkanku dan memperlincah bayangannya. Aku hanya berdiam tak mengerti melihat tubuhnya yang semakin lama semakin mengecil dan hilang dari mataku.

'Jadwal keberangkatan pesawat untuk rute New York- South Shields akan segera berangkat 15 menit lagi, diharapkan para penumpang agar segera menaiki pesawat dan jangan meninggalkan barang bawaan anda. Terima kasih"

Kudengar secara jelas perkataan itu, kucerna ingatanku sedikit demi sedikit, aku langsung teringat pada Perrie. Ia pergi sedangkan pesawat akam berangkat 5 menit lagi, bahkan kami belum mengambil barang bawaan kami ditempat Check in kami tadi. Ah yatuhan.

Atau aku akan mengambil barang barangku dulu, baru setelah itu kususul Perrie? Ah yasudah, barang barangku dulu saja.

Perrie's Pov

Aku harus segera kembali dan membawakan Cappucino frappe ini untuk Zayn dan kudengar pesawat akan berangkat 15 menit lagi. Ah astaga, kuharap Zayn sudah mengambil barang bawaan kami.

Bruk

Mungkin aku terlalu terburu buru, aku menabrak seorang laki laki bertubuh tinggi. Cappucino frappe ku terjatuh, untungnya hanya satu.

Aku kembali melihat kebelakang, perlahan kulihat laki laki itu mengelap bajunya yang sedikit basah, aku berjalan menghampirinya dan ingin meminta maaf

"Permisi"Ucapku pelan seraya memegang bahunya.

"Apa? Kau tak lihat? Ini semua karena dirimu!" Ia terlihat sangat kesal, sungguh aku minta maaf.

"Maaf, aku tidak sengaja" ucapku meminta maaf. Ia masih dengan muka kesalnya.
"Aku Perrie Malik"aku menyodorkan salah satu tanganku seraya memperkenalkan namaku

"Gue Joe, Joe Jonas"

Joe Jonas? Bukankah itu nama laki laki yang sudah menghamili Gigi? Ah yang benar saja.

Benar.

Dia Joe Jonas yang sudah menghamili Gigi, aku pernah melihatnya di foto, Gigi memberiku fotonya. Ini tidak bisa dibiarkan.

"Kembalilah dan bertanggung jawab untuk Gigi dan anaknya!!" Aku berteriak dengan lantangnya tak peduli jika banyak orang yang memperhatikanku.

Joe dengan kasar menarik tanganku dan membawaku ketempat yang sangat sepi.

Perjodohan (Zerrie Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang