"Permisi semua" ucap Dr. Caren yang baru memasuki ruangan Perrie. Debbie dan Trisha langsung mendekat kearahnya seraya meminta penjelasan.
"Begini, sudah memasuki bulan ke-3 Mrs. Perrie terbaring lemah disini, saya melihat bahwa kandungannya selalu merespon dengan baik, anak Mr dan Mrs Malik terlihat sangat aktif. Tapi, saya tidak pernah mendapat respon tubuh dari Mrs. Perrie sendiri, bahkan otak nya saja tidak mampu merespin akibat tancapan beling dikeningnya. Saya hanya menyarankan untuk mencabut semua alat alat rumah sakit dari tubuhnya, agar bisa menerima respon dari gerak tubuhnya"jelas sang Dokter membuat semua nya yang ada diruangan tersebut memasang wajah sedihnya.
"banyak sekali pasien disini yang langsung sadar ketika alat alat nya dicabut, sangat sedikit pula yang mengalami kematian, ini saran yang baik dari saya pak, bu"tambahnya seraya tersenyum
"Lakukan yang terbaik dokter!"tekan Zayn
"Baik pak, silahkan tanda tangani ini" balasnya seraya memberikan sebuah berkas yang berada ditangannya. Zayn menerima berkas itu dan langsung segera menerima berkas itu dan menandatanganinya.
"Saya akan ambil tindakan sekarang juga, kalian boleh berada disini untuk memastikan keadaannya"jelas sang Dokter yang langsung menaruh berkas barusan diatas nakas rumah sakit.
Dokter perlahan membuka satu persatu alat rumah sakit ditubuh Perrie.
Tiiiiitt
Terlihat garis hijau berjalan lurus dimonitor yang berada tepat disebelah kiri Perrie.
Tak khawatir, karena itu merespon bahwa sebuah alat telah dicabut dari tubuhnya bukan nyawanya.
"Bismillah"Zayn senantiasa berdoa dan terus memandangi Perrie dari ujung rambut hingga ujung kakinya.
"Permisi, Mr. Malik, Mrs. Gigi sudah masuk kedalam ruang persalinan, kami meminta anda untuk hadir menemaninya. Karena ini sangat bahaya" ucap salah seorang perawat dengan cepat memanggil Zayn.
Tanpa sadar, Zayn, Debbie, Trisha meninggalkan ruangan Perrie dan bergegas ke ruangan Gigi.
Ya, Gigi akan melahirkan anaknya, ini berarti, ia akan pergi hari ini kan?. Semuanya berada ditangan yang maha kuasa.
......
Perrie's PovAku berada didalam sebuah alam, dimana alam itu sangatlah Indah, dimana semua yang kulihat hanya berwarna putih cerah.
disana ada Nenek Carol yang melambaikan tangannya padaku, ia tersenyum.
Aku perlahan melangkah mendekatinya.
"Nenek Carol" panggilku seraya terus mendekatinya
"Jangan mendekatiku pez!"
Apa yang ia ucapkan?, ia tak merindukanku?, aku sangat sangat merindukannya
"Aku tahu kau sangat rindu padaku, tapi keluargamu lebih merindukanmu pez, kembalilah untuk mereka, aku sudah mempunyai banyak teman disini, bahkan suamiku pun juga berada disini"
"Apa kau tak rindu pada suami dan keluargamu?, mereka menangis sepanjang hari nak, Kembalilah!" Perintahnya. Aku melihat kebelakang
Mom Trisha, mom Debbie, dad Yaser, dad Alex, Zayn, kak Doniya, Waliyha, Safaa juga sahabat sahabatku melambaikan tangannya dan menyuruhku mengikuti mereka.
Kutatap lagi kedepan, Nenek Carol yang mungkin sangat bahagia dalam rangkulan suaminya membuatku yakin untuk meninggalkannya hingga aku melangkah mundurkan kakiku seraya melambaikan tanganku kepada Nenek Carol.
Aku melangkah mundur.
"Perriee!" Aku dengar mereka semua memanggilku sambil menangis.
"Sampai jumpa, nenek Carol!"lambaiku
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (Zerrie Fanfiction)
FanficPerjodohan?. Bukankah itu hal yang kuno?. Bagaimana bisa jika, Seorang Perrie edwards, 22 tahun, mau menuruti permintaan sang Ayah untuk menjodohkannya dengan Zayn Malik, 23 tahun. Apa mereka akan mengalami banyak penderitaan atau malah banyak menga...