Quality Time.

506 29 0
                                    

Setelah sekian lama berada didalam Pesawat, mereka kini sudah sampai di tempat kediaman keluarga Zayn.

Didapatilah Trisha, Waliyha, Safaa yang sedang menangis tersedu sedu disertai Gigi, Yaser, Doniya dan Ayash yang sedang menenangkan mereka.

"Daddy" Panggil Zayn. Ia langsung saja menghempaskan kopernya
"Kenapa bisa kayak gini dad?" Zayn meminta penjelasan pada Yaser untuk segera menjelaskan semua yang telah terjadi.

Yaser menjelaskannya dengan penuh rasa kekecewaan.

.....

"Maafin daddy ya Zayn, Mom, dan anak anak daddy yang lainnya, Daddy Nyesel"ucap Yaser disertai air matanya.

Perrie langsung menghampiri Yaser dan memeluknya erat.

"Daddy, Perrie yakin ini semua bukan kesalahan Daddy, Daddy jangan nangis yaa.. Emang daddy gak malu sama cucu daddy?"ucap Perrie menenangkan Yaser dengan sedikit tawa kecilnya.

"Iya sayang, makasih ya, daddy sayang banget sama kamu. Daddy seneng karena Zayn bisa menemukan kamu, coba kalo ngga, Daddy akan sangat lebih sedih lagi" jawab Yaser seraya memeluknya erat kembali.

"Ya terus sekarang kita tinggal dimana dad?, rumah, mobil, uang, semuanya udah disita sama Bank, gimana nasib kita selanjutnya?"omel Trisha disela sela isak tangisnya.

Seketika Perrie terpikir untuk membelikan mereka rumah juga di New York. Tapi ia berfikir, apakah mereka mau pindah ke New York dan meninggalkan tempat mereka sesungguhnya.

"Umm..kalian mau tinggal di New York?"tanya Perrie ragu.

"New York? Mau mau, mau banget"jawab Safaa senang dan gembira.

"Gimana kalo kalian tinggal di New York? Sama aku" tawar Perrie dengan masih ragu.

Perrie nelihat wajah Trisha yang sepertinya memasang senang tapi ragu, mungkin Trisha berpikir kalau rumah yang akan mereka tempati itu kecil.

"Mommy, daddy, kalian bebas mau pilih rumah yang mana aja, sementara kalian tinggal di Hotel aja sembari nyari rumah baru"tambah Perrie yang berpindah tempat duduk menjadi disebelah Zayn.

"Perrie, siapa yang akan bayar?"tanya Gigi dan Doniya bersamaan

"Aku"jawab Perrie lembut

"K..k..kamu?" bingung Trisha seraya mengernyitkan dahinya

"Perrie, keluarga aku selama ini udah jahat sama kamu, buat apa? Gak usah pez, kita cari Small house aja ya mom?" larang Zayn.

"Zayn, mereka keluarga aku juga, apa aku gak boleh penuhin semua kebutuhan mereka juga? Kalo kamu dan daddy bisa, kenapa aku gak bisa?" Perrie memasang duck face nya sebal.

"Yaudah iya maaf"sesal Zayn dengan tangan jahilnya yang berada diperut Perrie.
"Ngambek mulu kamu mah ih"
"Btw, makasih banyak ya Istriku sayang" Zayn menggunakan satu tangannya lagi untuk mencolek dagu Perrie.

"Hmm"jawab Perrie singkat

"Tapi darimana kamu bisa dapet uang buat beliin rumah kita?" tanya Doniya meragukan ucapan Perrie

"Yah, kudet si lo! Perrie kan sekarang Designer terkenal di New York,namanya udah masuk ke Rekor, Best of the best International Woman Designer diurutan ketiga. Bahkan dia udah punya Butik sendiri. Keren kan istri aku!" pamer Zayn dengan tingkahnya yang tak dapat lagi dibayangkan dengan kata kata.

"LEBAY!" dengus Perrie seraya mencubit pinggangnya.

"Ih sakit" Zayn memasang duck face nya disertai tawaan dari Perrie.

Perjodohan (Zerrie Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang