Zayn dan Perrie sudah berada didalam mobil dan sedang menuju kearah rumah sakit terdekat.
"Zayn sakitt..hikss.hikss" Perrie terus menangis sambil mengerang kesakitan dan meremas kemeja Zayn yang sedang menyetir.
Zayn sesekali menatapnya lalu kembali menatap lurus kedepan.
"Zayn, aku gakuaaatt" Perrie terus menangis kesakitan
"Sabar sayang, sebentar lagi kita sampe kok!"Zayn menatapnya dan kemudian air matanya turun seketika.
"Anak kita akan baik baik aja kan?" Perrie bertanya seraya menangis sesegukan
"Iya sayang, tenang aja ya"
.......
"Suster, dokter! Tolong!"Zayn berteriak seraya menggendong tubuh Perrie yang penuh darah.
Datanglah beberapa Suster yang membawa brangkar rumah sakit untuk Perrie.
Perrie didorong menuju ruang Icu, matanya sesekali menatap mata indah Zayn tanpa berkedip, telapaknya yang terkena beling masih saja terus ia gepalkan dan satu telapaknya lagi, ia gunakan untuk menggenggam tangan erat Zayn.
Perrie tak berkedip sama sekali saat menatap Zayn, air matanya terus saja mengalir.
"Perrie, kuat ya, untuk anak kita dan untuk masa depan kita selanjutnya!" Zayn terus menyemangati istrinya yang tercinta.
Mereka sudah sampai didepan ruang ICU, genggaman Perrie tak mau lepas dari genggaman Zayn, sehingga sulit membawanya masuk keruangan.
"Maaf Mrs. Malik, lepaskan dulu genggaman tangannya sebentar saja" pinta sang Dokter dengan paksa
Tapi Perrie tak melepaskannya, ia masih saja menggenggam erat tangan Zayn.
Dokter seraya mengangguk kepada suster dan memperbolehkan Zayn masuk.
......
Selama diobati, Perrie tak pernah melepaskan genggamanya, Zayn menangis karena air matanya tak mampu untuk dibendung lagi."Katakan Zayn!"pinta Perrie lemas seraya diobati oleh sang dokter
"Katakan apa?"bingung Zayn yang terus setia menggenggam tangan istri tercintanya
"Katakan bila kau mencintai anak kita"jawab Perrie lemas
"Bahkan aku akan mengatakannya seribu kali sayang! Aku mencintaimu dan anak kita. Aku mencintaimuu!" ucap Zayn disela sela isak tangisnya.
Kedua mata Perrie tertutup sempurna disertai senyuman yang terulas indah disenyumnya.
"Perrie! Perrie jangan bercanda pez, ini gaklucu! Perrie bangun!"Zayn menangis seraya mengecup indah bibir Perrie.
"Dok. Ada apa?"tanya Zayn bingung saat sang dokter melepaskan stetoskop dari telinganya
"Maaf Mr. Malik, tapi Mrs. Malik--"ucapnya terpotong
"Istri saya kenapa dok!!"Zayn sudah mulai memanas
"Mrs. Malik sedang dalam kondisi kritis dan ia harus melewati masa masa Koma" jelas sang dokter
Zayn mengepalkan tangannya sebal, ia lagi lagi mencium bibir Perrie indah, tangisannya masih saja berlanjut.
"Tapi anak saya gapapa kan dok?"tanya Zayn lagi
"Untung saja tidak ada masalah dengan kandungannya pak, jadi kandungannya masih bisa dipertahankan" jelas sang dokter, Zayn mendecak sebal dan menonjokkan tangannya didinding kamar ICU dan masih saja menangis
"Perrieeee!!" Zayn berteriak membuat gemaan dirumah sakit
Skip*
Sudah 3 bulan Perrie tak kunjung sadar, wajahnya yang pucat dan kuku kukunya yang dicat Hitam menggelayut lemah di Brangkar kamar VVIP disebuah rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (Zerrie Fanfiction)
FanfictionPerjodohan?. Bukankah itu hal yang kuno?. Bagaimana bisa jika, Seorang Perrie edwards, 22 tahun, mau menuruti permintaan sang Ayah untuk menjodohkannya dengan Zayn Malik, 23 tahun. Apa mereka akan mengalami banyak penderitaan atau malah banyak menga...