12 - Air Terjun (Revisi)

1.1K 30 2
                                    

Pagi- pagi sekali mereka sudah terbangun dan berpamitan dengan ibu pengurus panti karena mereka sudah harus melaksakan field trip dengan teman- teman yang lainnya.

"Sekali lagi ibu ucapkan banyak terimakasih yah atas dana yang sudah kalian berikan. Terimakasih juga kemarin kalian uda banyak bermain sama anak- anak ibu yakin mereka pasti senang dan merasa terhibur sekali. Lain kali kalau ada waktu jangan lupa mampir yah untuk main sama mereka" - ucap ibu dengan sangat bersungguh- sungguh

"Iya ibu sama- sama kita seneng kok lakuinnya.", jawab Rio selaku ketua kelas dan perwakilan dari anak- anak semua.

"Dan kalau ada waktu kita pasti main- main kesini lagi kok", lanjut yang lainnya

"Yasudah bu kalau begitu kita pamit dulu yah. Terimakasih juga untuk tempat tinggalnya satu malam kemarin."

Mereka pun bergegas memasukkan barang- barang ke dalam mobil untuk melanjutkan perjalanan.
Namun dihentikan oleh teriakan anak kecil, "Kak Nilla sama Kak Kevin mau kemana?", tanya Kevin kecil berlari menuju tempat Nilla dan Kevin berdiri.

"Kita harus pulang", jawab Kevin sambil berjalan menuju kearah Kevin kecil dan berjongkok di depannya

"Kalian kayak mama aku yah mau ninggalin aku disini sendirian", ucap kevin kecil sambil mulai meneteskan air matanya

Nilla yang melihat itu semua pun ikutan sedih dan langsung berjalan menghampiri Kevin kecil dan memeluknya, "Kita ga ninggalin kamu kok, kita juga sayang sama kamu, tapi kita harus pulang karena rumah kita bukan disini. Tapi kita janji kalau ada waktu, lain kali kita akan main kesini untuk ketemu sama kamu. Dan kamu juga musti janji harus belajar yang bener jadi anak yang baik, inget kamu mau banggain mama kamu", jawab Nilla sambil mulai meneteskan air matanya dan mengeratkan pelukan pada kevin kecil

"Janji kak ?"tanya Kevin kecil sambil menunjukkan jari kelingkingnya
"Janji", Nilla pun menautkan jari kelingking mereka begitu pun dengan Kevin besar.

Cynthia yang melihat itu semua pun tak urung meneteskan air matanya karena terharu.
"Mereka kayak keluarga bahagia yah kalau di liat- liat", celetuk Derry tiba- tiba

"Iya, mereka cocok", diam - diam Cynthia pun mengabadikan foto mereka bertiga.

Tak lama mereka pun berpisah, karena mereka harus melanjutkan perjalanan.

***

Setibanya di pantai tempat mereka akan mengadakan field trip, guru pun memberitahu mereka dimana mereka harus mendirikan tenda untuk mereka bermalam.

Tenda laki- laki dan wanita tidak terpisah terlalu jauh karena para guru berharap anak laki- laki bisa menjaga anak perempuan, namun tentunya anak- anak harus menjaga dengan baik kepercayaan yang sudah diberikan. 

Setelah diberikan beberapa pengarahan tambahan mereka pun memutuskan untuk segera mendirikan tenda.

"Eh ini diriin tendanya gimana dari tadi tendanya jatoh terus", ucap Michelle sambil melihat- melihat ke arah pasak yang baru saja dicabutnya dari tanah karena tendanya tidak bisa berdiri tegak, malah miring dan rubuh.

"Ehmm gimana yah, coba deh kalian pasang pasaknya, ntar gw ke dalem tenda tahanin dari dalem supaya tegak", Nilla pun masuk ke dalam tenda diikuti dengan anggukan yang lain.

"Udaa Niil berhasil Nil kayaknya, coba deh di lepasin", teriak Michelle kegirangan

"Bener yah, nih gua lepasin", tak lama Nilla pun melepaskan pegangannya pada gagang- gagang tenda dan benar tenda pun berdiri tegak

"Wiish gilaa iya beneraann, akhirnya berhasiilll", Nilla pun ingin beranjak keluar dari tenda, namun sepertinya memang pasak belom benar- benar terpasang sempurna, hanya tegak sesaat dan lagi- lagi tenda pun rubuh diiring teriakan Nilla yang memang nyaring, "aduuhh", beberapa anak disekitar sana pun menoleh untuk melihat apa yang terjadi.
Kevin yang memang sedang mencari tenda Nilla pun segera berlari ke arah sumber suara karena tau itu pasti suara Nilla. Setibanya di tenda ia melihat beberapa orang sedang berusaha menangkat tendanya, ia pun punya firasat yang tidak baik

Putih abu - abuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang