Would You Be My Girl ?
...
Satu kalimat yang begitu simple, namun membuat Nilla memebelalakkan matanya karena terkejut. Mereka bertatapan cukup lama. Hening tercipta, hingga terdengar bunyi detakan jam.
"Vin, gua ga bisa", jawab Nilla sambil menundukkan kepalanya
Dan 1 kalimat itu pun akhirnya melesat keluar dari mulut Nilla. 1 kalimat yang terdiri atas 4 kata, namun sepertinya sangat sulit untuk diucapkan oleh Nilla. Seakan- akan lidahnya tertimpa oleh ribuan batuan.
Dan 1 kalimat itu pula yang akhirnya membuat dunia Kevin runtuh seketika.
"Van, lu kenapa ? kita bisa omongin dulu baik- baik kan, lu masih ga percaya kalau gua sayang sama lu?", ucap Kevin sambil mengangkat dagu Nilla, agar ia bisa melihat kejujuran dari kedua matanya
"Vin, gua punya alasan", jawab Nilla sambil berusaha menjauhkan wajahnya dari tangan Kevin
"Apa ?"
"Pertama, yah gua rada ga percaya dan ga yakin kalau lu beneran sayang sama gua, menurut gua kayaknya lu cuman kasian doang sama gua.", ucap Nilla lalu berhenti sejenak untuk menetralkan detak jantungnya yang berpacu setiap berdekatan dengan Kevin
"Kedua, dan yang terakhir, gua gamau persahabatan kita ancur. 2 alasan ini alasan terkuat gua.",lanjut Nilla
"Mungkin ada beberapa hal yang mau gua klarifikasi van, yang pertama gua beneran tulus saying sama lu van bukan karena rasa kasihan. Mungkin tanpa sadar rasa ini tumbuh tanpa pernah gua sadari, yang kedua persahabatan kita mungkin uda di ujung tanduk sejak lu jauhin gua kemaren ini. Dan banyak rahasia yang kita simpen satu sama lain."
Kevin terdiam menarik napasnya dan menatap mata Nilla dalam, "Gua cuman mau lu jujur sama perasaan lu sendiri, gua ga bakal maksa lu untuk jawab perasaan gua sekarang. Gua akan kasih lu waktu ampe lu siap. Gua ga mau lu jawab gegabah dan dengan alasan merusak persahabatan. Karena menurut gua persahabatan yang tulus ga akan rusak cuman karena kita pacaran"
"Gua balik duluan Van, gua harap lu bias piker baik- baik yah", Kevin mengusap puncak kepala Nilla cepat dan langsung bangkit berdiri untuk meninggalkan kamar Nilla
"Vin, .."
"Thankyou, hati - hati yah"
Ucap Nilla dan Kevin pun tersenyum lalu hilang di balik pintu
Selekas Kevin pulang Nilla seperti tersadar kembali, "aaaahhh jantung guaa, gimana inii"
***
Sejak tadi, Cynthia dan Michelle memperhatikan Nilla yang hanya sibuk mengaduk- aduk baksonya tanpa disentuh sedikit pun. Mereka heran karena bakso merupakan salah satu makanan favourite Nilla.
"Nil, lu kenapa sih ?", tanya Michelle sambal menyenggol tangan Nilla hingga Nilla terkejut.
"haah ?? gua gapapa kok"
"gapapa gimana, itu bakso dimakan bukan di aduk- aduk doang", lanjut Cynthia
"Gatau nih ga napsu makan", ucap Nilla sambal mendorong mangkuk baksonya ke depan
"Kevin ?", tanya Cynthia tepat sasaran karena tiba- tiba saja wajah Nilla langsung memerah
"Apaan sih kok jadi Kevin?", jawab Nilla salah tingkah
"Uda deh ngaku aja Nil, kemaren ini Kevin nyusul lu ke rumah kan dia ampe bela- belain loh bolos sekolah. Dia ngapain aja Nil di rumah lu ?", tanya Cynthia sambil memberikan tatapan mata usilnya.
"Gua yakin ada sesuatu nih keknya ampe buat muka Nilla merah begini", ujar Michelle sambil mencolek pipi Nilla
"Iih kalian tuh ngeselin banget deh," ucap Nilla sok cemberut
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih abu - abu
Teen FictionSedang proses revisi di beberapa part awal, jadi di unpublish dulu :D Dan bagi yang uda pernah baca cerita aku tolong baca ulang dibeberapa part yang aku republished yah karena ceritanya beda hehe thankyou 😊 Banyak orang bilang kalau masa-masa SMA...