(Cerpen 1)

1.2K 26 2
                                    

Hai guys,

Ini bukan update-an, hanya cerita pendek dan tidak ada hubungannya dengan novel Putih Abu-Abu hehe. Sebagai tanda maaf karena updatenya lama yah. Hope you enjoy it :D

Sudah sekitar 3 tahun aku berpacaran dengan dia. Kita yang awalnya hanya sebatas teman dekat yang kemana-mana jarang bersama karena kita memiliki teman yang berbeda. Namun kita selalu bertukar pesan setiap harinya. Hingga suatu hari kami menyadari perasaan kami yang ternyata lebih dari teman, dan kami pun mulai merubah status pertemanan kami menjadi pacaran.

Awalnya semua terlihat indah, dia yang selalu memberiku ruang untuk bersama teman-temanku yang lain. Dia yang terkadang juga bergabung bersama teman-temanku, begitu aku pun sebaliknya bergabung dengan teman-temannya. Kami pun sering belajar bersama, main bersama, video call, dan melakukan kegiatan lain bersama selayaknya orang berpacaran.

Kadang kala kami pun sering bertengkar karena aku yang terlalu sibuk dengan kegiatan organisasiku di sekolah, atau aku yang terlalu moody sehingga cepat sekali ngambek, atau dia yang sering kali mengabaikan isi pesanku hingga berjam-jam, dia yang cemburu jika aku dekat dengan teman pria lain. Tatkala kami pun berselisih paham ataupun adu pendapat.

Hingga suatu saat, kami pun harus berpisah karena universitas yang kami tuju berbeda. Kami terpisahkan oleh dua benua yang berbeda. Awalnya kami kira kami bisa melewati semua itu asal berpegang teguh dengan saling percaya dan setia. Namun ternyata kami salah. Hubungan kami semakin hari semakin renggang. Dia yang selalu sibuk dengan kegiatannya dan terkadang tidak memberi kabar berjam-jam tentu saja membuatku seringkali khawatir dengannya. Namun ia hanya selalu mengucapkan kata maaf. Kami yang awalnya selalu bertukar pesan untuk menceritakan kegiatan sehari-hari kami pun berubah dipenuhi dengan kata maaf yang ia lontarkan, ataupun jawaban singkat seperti bukan dirinya.

Aku tidak curiga ia memilik wanita lain, yang aku pikirkan ia mulai bosan, atau mungkin aku bukan lagi prioritasnya. Sudah berapa kali aku bertanya ada apa dengannya, jawaban yang sama slalu ia lontarkan "maaf aku hanya sibuk dengan segala urusan disini", yah hanya itu. Aku tidak bisa marah, karena itu semua demi masa depannya. Aku percaya kepadanya. Namun lambat laun aku mulai lelah, lelah dengan semua kata maafnya.

Terkadang memang tidak semua hal yang kita inginkan atau kita harapkan dapat tercapai, Mungkin .. kita juga harus melepaskan seseorang walau sebenarnya kita tak mau.

Sebelum aku dan dia semakin jauh, apa lebih baik aku melepaskan dia ? Tapi aku takut jika keputusanku ini hanyalah keputusan yang gegabah, aku takut menyesal nantinya. Tapi kalau aku tidak melepaskannya sekarang, aku dan dia hanya akan semakin jauh, jauh dan akhirnya tidak akan tergapai lagi. Aku takut jika aku harus kehilangannya semakin jauh lagi. Jika aku melepaskannya sekarang, paling tidak kita akan selesai dengan baik-baik, sehingga masih bisa berteman. Namun jika aku melepaskannya nanti ketika dia sudah tak tergapai, ada kemungkinan kita akan sulit berteman. Mungkin .. Itu semua hanya kemungkinan - kemungkinan yang aku ciptakan sendiri. Hal yang paling kutakutkan adalah kita selesai dengan keadaan bertengkar.

Aku pun tau kami sama-sama menyadari kondisi hubungan kami sekarang. Hubungan yang sudah diambang batas , hubungan yang sudah tak tahu ujungnya akan seperti apa. Tapi yang kami lakukan hanyalah seperti menunda perpisahan. Menunda hingga salah satu diantara kami mengucapkan kata "putus". Yah itulah yang aku rasakan sekarang.

Aku cuman bisa berharap bahwa apapun keputusan yang akan kami ambil nantinya, tidak akan kami sesali kedepannya.

Halo semuaa, ini cerpen singkat aku. Sebenernya aku lagi ngerasain hal ini juga sih, tapi dalam konteks yang berbeda. Jadi aku jadiin cerpen aja deh sebagi pengganti karena aku uploadnya lama. Selanjutnya mungkin aku bakal sering upload cerpen-cerpen lagi. Menurut kalian mending aku upload di salah satu part novel ini, atau aku bikin novel khusus isinya kumpulan cerpen aku yah ?

Thanks for Reading, sorry for late update :( I hope you guys enjoy read my short story. Don't forget to comment, vote dan bagiin ke temen kalian yah. ^^




Putih abu - abuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang