21 - Cemburu

467 20 0
                                        

...

Maafin gua harus berusaha ceria di depan kalian sahabat gua sendiri, tapi gua ga mau buat kalian khawatir sama gua. Ini masalah hati, cukup kalian slalu ada disisi gua, gua ngerasa itu uda lebih dari cukup

***

Kevin : Yah Van, gua ga dikasih jadi panitia ticketing nih, disuruh jadi panit futsal -_-

Bagus lah vin lu gajadi panitia ticketing, kalau ia yang ada kita tiap hari ketemu, gua masih butuh waktu untuk mikir dan mutusin semuanya , ucap Nilla sambal berbaring di ranjangnya untuk menjawab pesan dari Kevin

Vanilla : Ooo iya sih setau gua pasti lu jadi panit futsal, yauda next year juga masih bisa kok :)

Kevin : hahaha iya sih, yauda deh

Sampai kapan gua harus nunggu lu siap buat jawab perasaan gua yang tulus ini Van, yang ada gua berasa lu menjauh dari gua, ucap Kevin sambil melempar hpnya asal di tempat tidurnya dan berusaha memejamkan mata untuk tidur

***

Selama kegiatan lomba antar sekolah, Vanilla dan Kevin sudah jarang bersama karena Vanilla disibukkan dengan tugasnya di bagian ticketing yang harus selalu berada di depan sekolah untuk menyambut kedatangan sekolah lain, sedangkan Kevin harus berlatih dan bertanding futsal dengan sekolah lain.

Berapa kali Kevin meminta Nilla untuk menemaninya bertanding, tapi berapa kali pula Nilla menolak dengan alasan sibuk dengan bagian ticketing. Padahal pertandingan hanya berkisar 30 menit, dan bagian ticketing pun masih ada beberapa orang lainnya, bukan hanya Nilla sendiri. Namun itu hanya alasan Nilla untuk menghindari Kevin, dan Kevin sadar akan hal itu.

"hai", ucap salah seorang lelaki menyapa Nilla di meja ticketing, mengagetkan Nilla yang sedang fokus mengembalikan uang kepada salah satu peserta

"eh hai, lu Santo kan?", ucap Nilla yang awalnya tidak mengenali siapa laki- laki di depannya itu

"yup benar banget, masih inget aja lu sama gua, boleh duduk ga nih ? capek abis tanding", ucap Santo sambil mengangkat sebelah alisnya

"Boleh sini", jawab Nilla sambil membuka plang penutup jalan dan mempersilahkan Santo untuk duduk

"Btw, gimana lombanya tadi, menang ga nih ?," Tanya Nilla

"So pasti dong, kalau ada Santo pasti menang", ucap Santo sambil tertawa

"hahaha pede abis lu, ampe kalah awas aja lu nanti", ucap Nilla sambil ikutan tertawa

"Kalau lagi ketawa lu makin manis", ujar Santo sambil terus diam memandang wajah Nilla

Dan itu semua sukses membuat wajah Nilla memerah seperti tomat,

"Apalagi kalau lagi malu- malu gini, aduh gemes gua", lanjut Santo sambil mencubit kedua pipi Nilla gemas, dan Nilla tak bisa berkutik, entah apa yang harus ia lakukan, menampar Santo kah yang berani - beraninya menyentuh Nilla ato memeluknya ? Santo sangat lucu ketika berbicara tadi, Dan itu semua tak luput dari penglihatan Kevin, yang entah mengapa dadanya terasa sesak ketika melihat itu semua.

***

"Aarkkh gua kenapa sih sebenernya", teriak Kevin sambal mengacak- ngacak rambutnya frustasi

"Lu kenapa sih vin?", Tanya Derry yang bingung dengan Kevin yang tiba- tiba stress, padahal tadi ia sedang senang karena pertandingan futsal sekolah mereka menang

"Gua barusan liat Nilla sama Santo, lu tau sendiri kan Santo itu playboy kalo Nilla kenapa- napa gimana?", ucap Kevin sambil meminum minuman Derry

"elaah ada yang cemburu rupanya, ngaca cuy lu sendiri juga playboy"

"gimana gua ga cemburu siih, lagian tuh yah gua bingung deh sama Nilla bawa- bawa persahabatan mulu. Trus sekarang perasaan gua belom di jawab uda deket sama cowo laen, kayak di gantungin tau ga sih", omel Kevin 

"Lagian walaupun gua playboy, tapi gua ga bakal nyakitin Nilla, Nilla tuh beda dari cewe yang lain", lanjut Kevin sambil membasahi kepalanya dengan air minum yang direbutnya dari Derry tadi

"elah sahabat rasa pacar banget sih lu, gini yah Vin. Selama kalian belom jadian dan ada hubungan yang resmi mau Nilla deket sama ribuan cowo kek, lu deket sama 2 cewe doang kek itu bebas"

"aaah tau ah gelap, gua mau balik aja ganti baju dulu. Duluan Der", ucap Kevin sambil bangkit berdiri

"Lah ini minuman gua siapa yang bayar vin, bangke emang yang beli siapa yang minum siapa. Uda gua yang bayar lagi", gerutu Derry

***
Setelah berganti pakaian Kevin memutuskan untuk menghampiri Nilla untuk mengobrol sebentar sekaligus membantu Nilla dalam ticketing. Namun harapannya lagi- lagi ia batalkan karena melihat Nilla dengan cowo lain.

"Sialan, kenapa tiba- tiba jadi banyak cowo yang deketin Nilla sih, lagian Nilla ngapain coba tiba- tiba berubah jadi cantik begitu", dumal Kevin seorang diri sambil menatap lurus ke arah Nilla dan seorang pemain basket dari sekolah lain.

Memang selama menjaga di ticketing Nilla sedikit merubah penampilannya, itu semua berkat Kak Rissa, kakak kelas yang sama- sama menjaga di ticketing. Menurut Kak Rissa menjaga di ticketing harus berpenampilan sedikit menarik, dan lagi pula akan banyak murid luar yang datang, mana tau ada yang nyantol.

Cynthia pun setuju dengan pendapat Kak Rissa, mana tau ada cowo yang nyantol di hati Nilla. Dan sebenarnya tidak banyak penampilan yang berubah dari diri Nilla, hanya rambut yang biasanya Nilla ikat kali ini ia gerai dan diberi sedikit ikal pada ujungnya, lalu wajahnya di beri sedikit polesan bedak agar tidak terlalu pucat dan sedikit lip matte warna kulit dengan sangat tipis. Namun itu semua sudah sangat mempercantik dirinya yang memang tanpa makeup pun sudah cantik.

"Aarkh, gua kenapa sih", Kevin yang kesal melihat Nilla dan pemain basket itu pun menendang apapun yang ada di depan matanya dan berjalan pergi mencari ketenangan.

Hai Hai
Kayaknya ada yang cemburu banget nih hehe..
Kalian penasaran ga siapa sih cowo basket itu ?
Just keep on reading yah                                                                                                                                       Don't be a silent reader
Don't forget to vote and comment supaya aku makin semangat upload :D
Happy Reading ^^

Ig : @slvia28 🤗

Putih abu - abuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang