GKBI 10

7.3K 337 3
                                    


" Mama apa khabar ? "

Aku menghadiahkan senyuman .

" Maafkan Aimin sebab lama tak ziarah mama . Mama mesti sunyikan ? " soalku sambil membuang anak - anak pokok yang tumbuh pada permukaan kubur mama .

" papa ? "

Aku mengeluh sebelum menjawab . " Macam biasa la mama . Diakan dah ada isteri baru . Mana la nak ingat kita lagi . Papa lebih sayangkan isteri dia daripada Aimin , agaknya . "

" kenapa Aimin cakap macam ni ? "

" sejak mama pergi , papa jarang balik rumah . Terlalu jarang . Setahun 10 kali Aimin jumpa papa . see ? Sampaikan boleh kira . " aku ketawa dihujung kata . Kononya buat lawak basi lah . hm . .

" Aimin tinggal dengan Mak Imah tau sekarang . cara mak Imah jaga Aimin , sama seperti mama and that why i very likes her . Aimin dah anggap mak Imah macam mama tahu , mama . Haha , kalau lah mama ada kan seronok  dan mungkin , Aimin tak jadi macam ni . kasar , kurang ajar tak pernah dengar cakap orang . Nakalkan Aimin sekarang ?  Aimin sendiri pun dah tak ingat , peragai Aimin dulu sebelum papa ganti tempat mama . Aimin selalu kasar dengan papa . . . kadang - kadang Aimin tertanya juga pada diri Aimin sendiri . Sebenarnya , betul ke Aimin ni anak kandung papa ? "

Aku ketawa pula kali ini . Apa kena dengan diri aku ni ? Mungkin sebab aku jumpa mama hari ni kot  . .

Entahlah .

" Mama nak tahu ? Aimin sangat rindukan mama . More and more and more . Aimin sayang mama tak ubah seperti dulu . "

Batu nisan aku pegang lama , sebelum meminta diri untuk pergi .

" Aimin minta diri mama , mesti papa syak Aimin larikan diri pula . Mama , tolong doakan Aimin  bahagia ? Assalammualaikum , mama . Ada masa Aimin datang lagi . "

Aku bangun . Aku mencium tapak tanganku lalu dibawa meletakkan tapak tanganku pada batu nisan dekat dengan nama mama .

Aku berpaling . Air mataku , aku kesat . Hilang rindu aku sekejap . Aku terkejut melihat dia berada di sini .

Apa yang dia buat dekat sini ?

" itu kubur mak kau ? "

Aku mengganguk .

" Bila kau datang ? Tak nampak pun kau masuk tadi . "

" Dah lama . "

Keadaan sunyi . Tak tahu nak tanya apalah tu .

" kau dengar semuanya ke ? " aku menyoal lembut . Ni pun sebab kesan tangisan aku masih ada , itu suara serak semacam .

Aku memandangnya . Perlahan - lahan dia mengganguk . Aku kembali memandang permukaan jalan setelah menerima jawapan daripadanya .

" tak semua . "

" Apa maksud kau , yang kau bukan anak kandung Dato Asyraf ? " laju dia bertanya kepadaku lantas memandangku lama menunggu jawapan daripadaku .

Aku menggangkat bahu lalu mengeluh . " Entah , aku agak je . Kalau betul , aku lebih suka . "

Aku melangkah mahu meninggalkan firdaus di kawasan perkuburan itu . Aku tahu macam mana dia boleh timbul di sini , tapi sudah la aku nak balik sendiri . Tak guna aku tunggu Fauzi datang . Tak dak mood !

" kau nak ke mana ? "

" Jangan sibuk la ! Kau tolong beritahu fauzi , aku balik sendiri . Terima kasih tumpangkan aku . " selesai meninggalkan pesanan aku meneruskan perjalananku .

Aku tak nak tunjuk muka sedih aku pada firdaus , dia musuh aku . Tak ada masa aku nak beri muka . Aku bukan Aimin Nadzirah yang ceria dan berlembut dengan orang lain lebih lagi lelaki !

Gadis Kuliah Bakal Isteriku Where stories live. Discover now