GKBI 25

6.1K 295 4
                                    


Aku memasuki bilik tidurku diikuti firdaus dibelakang . Mulanya adalah rasa nak lempar dia ke laut . Tak apalah terbatal pula niat jahat aku .

" Ini ke bilik kau ? "

" Kau rasa . "

Firdaus memandang sekeliling bilik tidur aku . Aku pula hanya mencari apa yang aku nak . Iaitu pakaian baru . Idea aku menjadi juga dengan adanya Firdaus . Tak perlulah aku pakai baju macam ni lama - lama.

Bukan gaya aku la namanya .

" kemas . " puji firdaus .

" Daa , kau fikir aku ni jenis pengotor ke ? Aku pun ada sifat keperempuanan okey . " aku membuka pintu almari setelah selesai membalas pujiannya itu .

Firdaus tanpa malunya baring di atas katil empuk milik aku . Tak apa aku masih boleh bersabar . Tak ada hal cuma masalah kecil . Alah , budak - budak memang macam tu .

" seluar ni muat ke ? Dia dah la tinggi . " soal aku sendiri sambil mengeluarkan tiga seluar tracksuit yang paling besar aku ada . Mungkin nampak sendat sikit . Biasalah saiz perempuan .

" kau nak - " apa yang dia ni buat ?

Aku berjalan ke arahnya . " hoi , kau fikir ni bilik tidur kau ke apa ? Suka hati kau tidur sini . Bangun la ! Basah la cadar aku nanti . "

" sedap la tilam kau ni . Empuk . Bagi la masa 5 minit untuk aku lelap kejap . " pinta sambil matanya masih kekal tertutup .

" Banyak hensem muka kau . Tak ada bangun sekarang jugak ! " aku melempar ketiga - tiga seluar yang berada di tangan aku ke arahnya .

" ambik seluar tu , tengok yang mana muat . Kalau tak muat juga , kau ambil kain pelekat papa aku . "

" Ok . " jawabnya sepatah .

" Aku sepak juga kau ni . Bangun la budak ! Aku nak salin baju . " marah aku . Berapa lama lagi dia nak aku perap dengan pakaian basah ni .

" Pergi ajelah . Aku tak hingin nak intai pun . " katanya tanpa ada rasa bersalah .

" Pala hotak kau . Kau tu belum sah tau jadi suami aku . Kau ingat aku nak percaya cakap kau tu . Tak ada - tak ada kau bangun sekarang ! "

" App ! Apa ni panggil dengan bakal suami macam tu . Dosa tahu tak , sayang . "

" Pergi selam la dengan sayang kau . Aku serius ni . "

" Aku pun serius . Suami ni ." firdaus membuka mata lalu bangun terduduk menghadap aku . Seluar yang aku lempar tadi di ambilnya .

" Biar aku salin dulu . " pintanya .

" Suka hati kau la . "

Firdaus bangun lalu beralih ke bilik mandi yang berdekatan dengan bilik gelap aku . Firdaus hanya memandang sekilas pintu bilik gelap itu serta berdiam seperti tiada yang menarik minatnya . Di saat tangannya sedang hampir dengan tombol pintu bilik air aku menghalangnya .

" kau nak buat apa tu ? " aku berpeluk tubuh .

" salin seluar . bilik air ? "

" maksud aku , kau nak buat apa salin kat sini ? Ini bilik aku , kau . . di bawah . "

" Kenapa kat sini tak boleh ? Nanti aku guna juga . "

" Firdaus . " aku merenungnya . Sejak bila dia jadi macam ni ? Tension betul .

" Yalah . Nak usik pun tak boleh . "

" Dah tu tunggu apa lagi ? Keluar la ! "

Aku menghalau dengan bangganya . Firdaus tersengeh lalu sempat menghadiahkan kenyitan mata sebelum pergi . Aku memutarkan biji mata ke atad tanda meluat .

Gadis Kuliah Bakal Isteriku Where stories live. Discover now