Kadang - kadang aku tertanya . Selama seminggu ni , papa dah beritahu rahsia terbesar aku ke pada Firdaus ? Yalah , bak kata papa ' bakal tunang ' . Kalau ye , perkahwinan ni diteruskan mestilah papa dah bongkarkan semuanya .
Oh , jadi . Mestilah sebab rahsia aku . Kalau tak buat apa dia saja - saja nak jauhkan diri dan tak ambil berat langsung pada aku . Tak akan lah ada maksud lain pula , ye tak ?
Aku memukul beg yang berisi pasir di bilik gelapku . Pintu yang dikunci ketat dan tanda dilarang masuk . Nilah bilik rahsia aku , macam yang korang semua tahu .
Bilik gelap ni aku namakan sebab tak ada dan tak pernah satu cahaya pun yang menembusinya melaikan lampu warna merah yang aku pasang sendiri . Semua hasil hiasan dalaman bilik ni aku la perekanya . Jangan cakap mak Imah , papa yang susah nak balik sini pun tak pernah tahu kewujudan bilik gelap aku .
Okey . . aku dah letih . Aku mengelap peluh di leher dan di wajahku dengan tuala bersih .
Sakit tangan aku . Itulah nak tumbukan padu sangat . Memang sakit lah . Marah atas apa yang papa buat pada aku ? Ye ! Jangan tanya lagi . Memang kalau aku stress , kolam renang atau bilik gelap ni haluan aku untuk lepaskan . Mata aku menangkap bingkai gambar dihadapan . Aku mengambil bingkai gambar yang dipamerkan gambar aku yang memeluk mama dengan erat . Mama pula senyum dengan lebar . Waktu itu aku muda lagi , masih belajar . Sekolah menengah .
Cuba teka , siapa yang ambil gambar aku dan mama ? Mestilah papa , sebelum dia menduakan mama sudah semestinya .
Aku menatap wajah mama yang gembira . Rindu betul aku saat ni . Kalau la aku boleh putarkan masa . . mungkin sempat aku nak minta maaf . Semuanya berlaku dengan mendadak .
Aku meleraikan bingkai untuk menggeluarkan kepingan gambar di dalam . Di belakang gambar mama dan aku tersembunyi sebuah pesanan daripada mama . Macam mana aku tahu ? Aku kenal sangat dengan tulisan mama yang cantik . Sama macam tulisan aku , kannn ? Hah ! Kembang .
Sentiasa cuba jangan cepat mengalah jangan lari daripada masalah dan sentiasa terima haluan hidup yang ditetapkan oleh Allah .
Aku memikirkan maksud yang diberikan oleh mama . Haluan hidup yang ditetapkan oleh Allah ? Maksud mama aku kena terima hidup aku sekarang atau terima dengan apa papa lakukan buat aku ?
Biarlah , lama - lama aku faham juga nanti . Tak ada masalah .
Tiba - tiba pintu bilik gelapku diketuk berkali - kali dengan nama aku di panggil berulang - ulang . Aku tidak membalas panggilan itu . Dah kenal sangat suara tu daripada siapa . Singa betina tulah !
" Aimin . "
Lagi sekali diaa memanggil .
" Apa ! " aku menjawab kuat . Takut tak dengar pula .
" Baju dan tudung , mama dah letakkan di atas katil . Jangan lupa pakai ye ? Dan papa minta mama ingatkan Aimin untuk tolong mama dan mak Imah didapur . "
Tolong ? Tolong masak la tu . . ishh , tak minat aku . Tak pernah dalam hidup aku pegang senduk . Entah - entah yang mana satu kuali , yang mana satu periuk pun tak tahu . Kalau jejak pun mesti aku tuju peti sejuk , itu pun sebab lapar . Kalau tak , tak ada maknanya aku masuk sukarelanya .
" Dengar tak mama cakap ni ? "
Ishh , perempuan ni karang .
" Ya , aku tahu la . Sana , kan aku dah cakap jangan ganggu aku sebelum waktu makan malam . " aku menghalau dengan bangganya .
" mama pergi dulu . Kalau ada yang tak kena panggil je mama , tak pun mak Imah . Ye , sayang ? " prof zulaikha keluar daripada bilik setelah selesai memberitahu hal itu . Hal apa ? Sikit pun aku tak ambil kesah .
Satu hal lagi . sayang ?
Siapa sayang dia ? Okey , perempuan ni semak ! Takakan pernah la aku nak kongsi kasih sayang aku pada dia . Tak perlu .
-------
" Firdaus tak pergi malam ni tak boleh ke , yah ? " firdaus menolak dengan lembut .
" kenapa ? Firdaus ada masalah dengan Aimin ? " soal Encik Zamri .
" Bukan sebab tu . . "
" Jadi apa ? Beri papa sebabnya . " Encik zamri mula menegas . Dipandang anaknya lama .
" Kau pergi jelah , dik . Bukan sesiapa pun keluarga bakal adik ipar aku juga . " sindir Fauzi yang baru datang lalu duduk di sofa bujang . Dia menyilang kakinya dan badan disandarkan di permukaan kerusi .
" Susah sangat , kau jelah kahwin dengan anak Dato tu . "
" Aku boleh je . Tapi Dato dah pilih kau . Takkan aku nak jadi perampas hak milik adik aku sendiri . "
" kau kenapa bang ? Sejak kau tahu aku akan dijodohkan dengan Aimin kau mesti nak sindir aku . Asal ? " Gunung berapi Firdaus mula bergelegak .
Betul . Sejak kes pertunangan Aimin dan dia , Fauzi sering menyindir dan selalu membuatkan Firdaus berasa panas hati . Apakah niat abangnya dia sendiri pun tak tahu .
" Yang kau angin kenapa ? Betul kan apa aku cakap ? Dato dah pilih kau , sepatutnya bersyukur la sikit . Untung tau aku jadi kau . " lagi sekali Fauzi memerli keras . Encik Zamri hanya diam . Dia fikir anaknya hanya melawak dan memujuk adiknya . Tapi lain pula niat yang dimaksukan oleh Fauzi .
" kau bukan ditempat aku , bang . Kau tak faham apa yang aku rasa sekarang . "
" Biasa la tu . Orang muda kahwin memang akan rasa macam tu . Bila dah rumah tangga sendiri tahulah bahagia di mana . . . derita dimana . Sama - sama hadapi la suami isteri . "
" kau - !" tidak sempat firdaus membalaa Encik Zamri sudah pun bersuara menghentikan pergaduhan itu . Itu pun kalau ayahnya sedar mereka bergaduh .
" Sudah ! Apa yang abang cakap betul . Lagi pun hanya makan malam . Apa salahnya ? Mungkin malam ni adik boleh kenal diri Aimin yang sebenarnya , walaupun sedikit . " papa memutarkan kata putusnya .
Firdaus mengeluh . Nampak macam dia mengalah . Dia ikut juga la tu kata ayah dia . Alah , jangan risau sangat sayang nanti cinta berputik juga . Ego lebih .
" Fauzi , ikut sekali tak ? "
" Mestilah , abang pun nak tengok dan kenal - kenal dengan bakal adik ipar abang . " Fauzi menjongket keningnya ke atas , lebih senang masih menyindirku .
Firdaus memicit kepalanya , penat . Penat larikan diri daripada Aimin . Dia bercadang untuk menjauhkan diri daripada Aimin sebelum hari pertunangan mereka bermula .
Bukan sebab dia tak suka Aimin , suka . Tapi takkan la nak tunjuk sekarang . Aimin pun belum tentu balas cinta dia . Jadi lebih baik berdiam diri dan mengawal diri seperti biasa .
" Ayah , fauzi keluar kejap . Ada hal di sekolah . "
" Pergilah . Hati - hati bawa kereta tu . "
" Kenapa ayah tak bantah ? Tak pun minta abang gantikan tempat Firdaus. " aku menerus kembali perbincagan setelah fauzi angkat kaki untuk pergi .
" Bukan ayah tak cuba . Dato masih nakkan Firdaus . Apa lagi yang ayah boleh buat . "
Tiba - tiba loceng pinti rumah berbunyi ditekan oleh seseorang . Seseorang yang mengganggu waktu perbincangan penting sekarang .
" sayang , cuba tengok siapa datang . " arah suaminya .
Si Isteri mengikuti arahan suaminya . Dia bergegas dari dapur ke ruang tamu . Salam orang itu dijawab seiring dia membuka pintu . Timbul wajah seorang gadis di hadapannya .
" Aimin ? "
Aimin hanya memberi senyuman . Dia hanya berpakaian pakaian biasa . T-shirt lengan panjang , berseluar tracksuit gelap dan tudung sarung .
- Gadis Kuliah Bakal Isteriku -

YOU ARE READING
Gadis Kuliah Bakal Isteriku
Любовные романыAimin Nadzirah gadis kuliah berumur 23 tahun telah kembali ke zaman sekolah menengah di atas arahan papanya sendiri . Dia mempunya ibu tiri yang baik tetapi dianggap ibu tirinya perampas keluarganya . Hidup Aimin hanya ada mak imah yang dianggap seb...