GKBI 16

6.5K 318 5
                                    


" kan senang . Sini tangan kau , aku nak tengok . "

Aku jatuhkan pandanganku pada permukaan lantai . Malu ! Pipiku mula memerah . Apa yang firdaus minta pun aku tak dengar kerana fikiran aku asyik terbayang saat dia mengendongku .

" perlu ke aku buat semuanya sendiri ? " Firdaus menarik tangan kananku dengan pantas . Aku menarik semula tapi di gengamnya erat tidak membenarkan .

" Sakitlah . "

" Biar aku rawat luka ni . Makin kau biarkan , makin lambat ia sembuh . "

" Aku boleh rawat sendiri. Aku tak perlukan bantuan sesiapa . "

" Tunggu sini . " arahnya lalu keluar daripada dewan .

Oh , bagus . Mula - mula pura - pura baik pada aku , ambil berat tentang aku dan akhirnya larikan diri , tinggal aku seorang diri . Dalam dewan yang kotor dan lagi menyeramkan ni ? Bagus betul permainan kasar budak tak matang ni .

10 minit kemudian  . .

Dia datang semula dengan membawa sebotol air mineral . Aku fikir dia dah lupa aku yang dalam kesakitan ni .

" kenapa datang sini balik , tertinggal sesuatu ?  " sindir aku .

Firdaus diam . Tidak membalas .

Dia ni tak ada mulut ke ? Balas la . Tak kira la balas sama ada aku sakit hati atau tak . sekurang - kurangnya balas , jawab pertanyaan sindiran aku . Tak adalah , aku perasan cakap dengan barang - barang dalam dewan ni tak pun dinding .

Herhhhh !

" Hulur tangan kau . " arahnya .

" Siapa kau untuk aku patuh ? "

Firdaus mengeluh . ' kepala batu . '

Firdaus membuka penutup botal mineral sebelum menarik tangan kanan aku . " Tahan . Mungkin sakit sikit. "

Dia menuang air mineral ke atas lukaku , mencuci sebelum menyapu ubat iodin agaklah  . Aku menahan pedih dan sakit . Nak je aku menangis , menjerit sekuat hati . Nasib ada mamat ni je , kalau tak dah lama aku luahkan apa yang terpendam . Aku tak nak la tunjuk yang aku ni lemah sangat .

Setelah selesai . Dia meletakkan botol mineral itu disebelahku . Kemudian dia mengeluarkan sesuat daripada poket seluar sekolahnya sambil fokus meniup pada lukku . Aku hanya membiarkan walaupun tak suka dan timbul perasaan aneh . Hati aku asyik berdegup . Semakin lama , semkin laju . Aku takut dengan Firdaus ?

Atau ada perasaan lain ?

Perasaan yang menjijikan tu ?

Aku ?

Jatuh cinta ? Hahaa .

Merepek je .

" sapu tangan ? " aku memandang pelik . Dalam hati dah terburai ketawa . Serius ?

Lelaki bawa sapu tangan kecil ?

Aku ingat abang - abang lembut aje yang bawa benda alah ni . Firdaus menekup perlahan - lahan , mengeringkan luka aku yang dibasuh tadi sambil mulutnya tidak jemu meniup .

" Kenapa , fikir perempuan je yang gunakan sapu tangan ? Lelaki pun boleh . Untuk saat kecemasan , contohnya macam sekarang . " terangnya tanpa memandangku .

Sindiran . .

Tahulah aku tengah cedera .

" kenapa kau prihatin sangat pada aku ? Kita tak pernah kenal . " tiba - tiba soalan itu keluar daripada mulutku .

Dia diam .

Tengo , dia fikir aku cakap dengan dinding ke apa ?!

" Aku nak balut luka kau , buat sementara . Tamat waktu sekolah , kita pergi klinik . okey ? "

" Aku tak nak pergi klinik . Aku tak nak jejak tempat tu . Klinik mahupun hospital . Aku tak nak ! "

" kau jangan melawan boleh tak ? Tolong la sekali aje ikut arahan aku . Tolong . . aku merayu kat kau ."

Aku menelan air liur . Suaranya tak nampak marah , tak nampak tegas . Lembut pun lembut . Lantaklah . Aku cuma nak tahu kenapa ?

Firdaus meleraikan tali lehernya . Dia membuka ikatan simpulan di atas , meluruskan biar panjang . Dihujung tali liher yang kecil dia ikatkan sapu tangan kecil tadi .

' apa pula mamat ni buat ? '

Nasib baik otak aku ni tak fikir yang bukan - bukan masa dia buka tali leher dia . Kalau tak mesti dia dah dapat tendangan penalti daripada aku .

Dia membalut tapak tangaku bermula dengan sapu tangan kecil itu lalu diikuti oleh tali leher . Dibalutnya sehingga penghujung kemudian dia selitkan di celah lilitan .

" Sementara nak ke klinik . Boleh ? " dia mendongak memandangku . Saat itu wajah kami bersua dekat . Aku menelan air liur resah .

Aku mengganguk perlahan .

" Dah , sekarang kerja kau biar aku yang buat . Duduk sini diam - diam . Jangan ingat nak larikan diri pula . Aku bagi peluang untuk kau tak cederakan tangan kau lagi . "

Aku mengganguk lagi . Kini lebih cepat . Tak tahu kenapa ? Aku rasa macam selamat ?

Entah lah .

Baru firdaus mahu pergi . Jari telunjuk aku menarik dirinya semula . Dia memandangku bosan .

" Mana plaster tu ? "

" buang . "

" Kat mana kau buat tu ? "

" Dalam baldi sana . kenapa ? "

Firdaus menggeluh dan menggeleng dengan peragai aku yang keras kepala ni agaknya . Dia mengeluarkan sesuatu daripada poket belakang .

Plaster ?

Dia membalut jariku tanpa banyak soal . Aku hanya membiarkan sahaja pemberiaannya .

" Lain kali , hargai pemberian orang . Tak apa kali ni aku maafkan kau . " katanya selangakah meninggalkan aku menuju ke tempat kerjaku di sana .

Dia sindir aku ke ?

--------

" abang rasa . Bila agaknya tarikh pertunangan mereka berdua ? "

" kalau boleh secepatnya , sebelum akhir minggu ni . Abang akan ke luar negara semula . "

" lagi ? " prof zulaikha mengeluh .

" Jangan lah risau . Cuti sem ke 3 awak datang la ke tempat saya . Bawa firdaus dan Aimin sekali . " cadang encik Asyraf .

" Itu pun kalau hubungan saya dan Aimin dah baik . "

" Dia anggap saya ni orang asing dalam hidup dia . Sejak kita kahwin dia tak pernah terima kehadiran saya  . " prof zulaikha melepaskan perasaan yang dipendamnya .

Encik Asyraf menggengam tangannya erat . " Abang yakin , firdaus boleh lakukan . "

" saya betul - betul nak Aimin panggil saya dengan panggilan mama . Saya jahat sangat ke , bang ? "

" Sabarlah . Itu semua dugaan buat awak . " kepala prof zulaikha ditolak ke atas bahu encik Asyraf .

" Macam nilah . Kalau macam tu , awak ikut saya ke sana . 3 hari selepas perkahwinan Aimin dan Firdaus kita akan terbang ke sana . Mak Imah pula abang akan beri cuti selama sebulan . "

" abang pasti ke ? "

" Mesti . Hubungan mereka pasti akan lebih erat macam kita . " encik Asyraf mencium tangan Prof zulaikha yang digengamnya .

" Dengan itu , Aimin boleh terima saya ke ? "

" dan firdaus . "

Prof zulaikha tersenyum kecil . Dia berharap apa yang dirancangkan ini berhasil . semuanya dalam keadaan baik .

" Sudah . Jangan fikirkan sangat . Teruskan berdoa . Allah pasti akan penuhi  mahupun cepat atau lambat . InsyaAllah . "

" InsyaAllah , bang ."

- Gadis Kuliah Bakal Isteriku -

Gadis Kuliah Bakal Isteriku Where stories live. Discover now