GKBI 29

7K 297 5
                                    


Aku tersedar daripada tidur yang panjang . Aku menggampai jam loceng , jam 12  ?? Aduh , aku dah betul terlanjur tidur ni . Apa yang jadi semalam ye ?

" Bangun pun . " suara seseorang menegur aku .

Dengan wajah yang masih tersimpan saki baki mengantuk , aku mencari suara tersebut . Tangan kanan aku bertindak  menggaru kepala aku dan menyebabkan rambut panjang  aku bertambah serabut . kalau ada pertandingan rambut , hantu kak Limah pun kalah .

Aku bangun terduduk . Nampaknya , firdaus sudah selesai mandi . Baju yang dipakai kemas dan elok di tubuhnya . Tapi yang dia pakai segak tetiba macam tu nak kemana ?

Dengan bagasi bagai .

" kau nak pergi mana ? "

Firdaus tersenyum lalu menghampiri aku yang masih duduk menyelimuti diri di paras pinggang aku . Dia mengisir rambut aku ke tepi serta mengemas rambut - rambut yang merebang bagaikan klon kak Limah  . Aku yang masih dalam keadaan lali dalam tidur hanya membiarkan sahaja . Kepala aku tongkatkan dengan sebelah tangan .

" Bukan aku sorang , semua . Dah bangun daripada katil bersiap . Semua orang dah tunggu tu . "

" semua ? "

" Tinggal keluarga maklong . Yang lain dah balik . "

" kita nak ke mana ? "

" nanti sayang tahu la . "

Aku mengganguk sahaja . " 5 minit . "

Baru aku hendak kembali menyambung tidur indah aku semula  , firdaus tangkas menangkap tubuh aku . " Tak ada sayang . Bangun , semua dah siap . Pakaian yang perlu dipakai pun abang dah sediakan . Cepat , bangun . Abang tunggu kat bawah .  "

Aku bangun , dengan langkah yang longlai untuk memaksa diri membersihkan diri . Firdaus hanya tersengeh memandang aku yang seperti kanak - kanak . Kemudian aku tersedar .

" kau gelar diri kau abang ke tadi? "

Dia tergamam . " Itulah , layan mata tu sangat . Sampai aku cakap apa pun dah silap . Aku  gelar  'aku'  la , fikir aku hingin sangat ke nak kau panggil aku abang ? " Firdaus cuba untuk berdalih .

" aku tanya je . " kataku meleret lalu terus masuk kedalam bilik air . Firdaus menarik nafas lega .

" nasib tak kantoi . "

Aku rasa yakin , tadi dia gelarkan diri dia abang . Tak mungkin aku salah dengar . Telinga aku masih fresh kot , tak mungkin salah .

------

" semua dah siap ? "

" sudah , cuma tunggu isteri kamu je . "

" apa yang kamu berdua buat sampai lewat betul bangun ? "

" Alah , macam papa dan ayah juga . Biasalah tu . " tanpa malu firdaus menyembur sahaja membalas pertanyaan papa . Nasib tak ada aku disitu , tidak dah kena cubitan ketam aku .

" Barang - barang , cukup ? " soal ibu firdaus .

" Dah . " jawab firdaus sambil menggangkat bagasi berwarna biru gelab di sebelahnya .

" sikit betul barang kamu berdua . Betul ke cukup ? Ada tak barang yang tertinggal ?  " ibunya bertanya lagi . Manalah tahu kot - kot ada barang yang kurang .

" Betul . Firdaus dah periksa semuanya . "

" selamat penganti baru , firdaus . " fauzi tiba - tiba turut serta mengubah riak wajah firdaus . Nada ucapan dia pun tadi firdaus tahu itu nada sindiran .

Gadis Kuliah Bakal Isteriku Where stories live. Discover now