Sebelumnya, ndei mau terimakasih banyak untuk Eyeless_Via karena dengan senang hati ngabulin terus request abalku sampe mungkin dia bosen :v wkwkwk Arigatou ^^ *sebenernya aku masih pengen request si katsumi lagi tapi kaciann nanti dia bosen direquest-in terus sama aku hohoho~ dan minna~ kalian bisa check worksnya, dia juga bikin beberapa cerita tentang CreepyPasta (kalau gak salah) dan Dialover juga *Sttt Selain nyoganin Itachi, Izzy sama Masato, aku sekarang nyoganin Ayato hohoho* Tapi tetep suami tercintah cuma Itachi kok *huss*
Yookk dah mulai ceritanya, happy reading minna~
.
.
Sementara Genma diamankan oleh pihak kepolisian, Itachi masih mendengarkan cerita Hinata tentang kakaknya yang dikabarkan tewas. Hinata tak henti-hentinya menangis. Itachi hanya bisa mengusap kepala Hinata, memberinya sedikit ketenangan, karena Ia pun merasa terpukul karena kedua sahabatnya telah tiada.
"Aku sendirian..." lirih Hinata.
"Tidak, kau tidak sendirian Hinata," Itachi menjawab.
"Tou-san selalu tidak ada dirumah, Neji-nii... hiks ... Neji-nii sudah tak ada..."
"Kau tidak sendirian Hinata..." ucap Itachi mengulang pernyataannya lagi.
"Aku sendirian sensei!" ucap Hinata pilu. Air mata yang tak henti-hentinya mengalir itu menjadi saksi, bahwa Hinata benar-benar merasa hancur.
"Tidak! kau tidak sendirian, kau masih punya—"
Hinata menoleh kearah Itachi yang bersikap tidak biasa, "Apa yang kupunya Sensei, tidak ada lagi..." jawab Hinata sambil tertunduk. Karena berharap Itachi mencintainya, tidak mungkin. Itachi sendiri yang menduga bahwa dirinya adalah kekasih Sasuke.
"Kau masih punya... Sasuke..." ucap Itachi.
Sudah Hinata duga, pasti akan seperti ini jadinya. Sadarlah Itachi, bahwa Hinata juga mencintaimu!
Yang Hinata tahu adalah masa lalu Itachi yang mencintai Izumi. Seperti yang dikatakan Genma padanya, dan mendengar pembicaraan Itachi dan Genma.
Dan mungkin sampai saat ini Itachi masih mencintai Izumi. Pikirnya.
"Tapi aku..."
"Dia juga masih membutuhkanmu bukan..." Ujar Itachi seraya melempar pandangannya kearah lain. Namun tiba-tiba Ia merasa sesuatu yang tidak beres dalam dirinya terjadi. Rasanya perih sekali. Itachi memang seharusnya masih berada dirumah sakit, karena Ia terlalu banyak bergerak, luka yang belum kering itu terbuka lagi.
"A-Argh..." ringisnya. Hinata terkejut melihat noda darah dibaju yang Itachi kenakan. "Sensei kau kenapa!?" Itachi hanya menggeleng seraya berusaha untuk menggoreskan senyuman.
"Lukamu, Sensei, kau datang menyelamatkanku.. tapi lihat, kau sendiri, sekarang lukamu terbuka lagi," ujar Hinata seraya membantu Itachi berjalan keluar.
"Aku merepotkanmu..." gumam Itachi. Hinata menggeleng dan membawa Itachi kembali kedalam taksi yang Ia gunakan kemari. Bagaimana Hinata tahu? Sopir taksi itu mengisyaratkannya dengan sebuah lambaian tangan.
"Jadi ini ya gadisnya..." gumam sopir itu sambil fokus mengemudikan mobilnya.
.
.
"Nak, Kaa-san bahagia sekali, akhirnya kau sadar juga," ucap Mikoto sambil menangis terharu, melihat keadaan anak bungsunya yang akhirnya kembali membuka mata. Kondisinya masih sangat lemah, namun Mikoto melihat bahwa Sasuke tersenyum.
YOU ARE READING
Psychopath
FanfictionItaHina, AU Dalam dunia ini, tidak ada yang tidak mungkin. Benarkan Hinata?