Hinata terdiam, duduk disebuah bangku dibawah sebuah pohon sakura dirumah sakit. Perasaan sakit ini tak berujung, ada dimana Itachi sedikit menyatakan perasaannya, langsung ditepis lagi oleh pria itu sendiri. Lalu apakah dia tak ingin tahu bahwa Hinata juga mencintainya?
Hinata hanya mencintai Itachi, tak ada orang lain yang dapat menggeser posisi itu dihatinya. Namun kenapa? kenapa sulit sekali untuknya mendekat, kenapa seolah ada dinding pemisah diantara mereka, kenapa segalanya terkesan sia-sia saja?
Apa Hinata harus berhenti sampai disini? mengubur semua rasa yang ada? membunuh perasaannya sendiri dan mulai belajar untuk melupakan Itachi?
Apa Ia bisa?
Hinata menghela napas berat, matanya menerawang langit biru berawan.
"Rasanya begitu menyakitkan bukan...?" seseorang membangunkannya dari lamunan, Sasuke ada disana, tepat dibelakangnya.
"Sasuke-kun, kenapa kau ada disini? kau seharusnya istirahat, kau sedang dalam masa pemulihan," ujar Hinata yang bangkit dari kursinya lalu menghadap kearah Sasuke yang terhalang sebuah bangku taman dengannya.
"Dugaanku benar, kau ada disini ... Kau masih pakai seragam, jika hanya untuk duduk ditaman Rumah Sakit sebaiknya kau pulang saja," jawab Sasuke.
"Aku kemari untuk menjengukmu.." timpal Hinata.
Sasuke mengangguk, " Ya, ragamu menjengukku, hatimu masih menjerit pilu karena Aniki ..." ucapnya. Sekarang Hinata terdiam, harus diakui semua itu memang benar.
"Aku ..."
"...Hinata"
Hinata melihat kearah Sasuke, "Ada apa Sasuke-kun?" tanyanya melihat wajah Sasuke yang memucat.
"Ternyata dokter mendiagnosa ada sel kanker diotakku ..." ungkap Sasuke yang mebuat Hinata membelakkan iris matanya.
"Apa!? kau ... Ini tidak mungkin Sasuke-kun!?" ucap Hinata berusaha untuk tidak percaya.
"Hasil testnya keluar kemarin saat kau tak menjengukku karena ada tugas piket disekolah, kau bisa tanya ibuku jika tak percaya..." ujar Sasuke sambil berjalan kearah bangku itu dan duduk disana.
Hinata jatuh terduduk direrumputan.
Bagaimana bisa Ia terus mempertahankan cintanya untuk Itachi yang hanya diam saja, sementara orang yang jelas-jelas mencintainya sekarang dalam keadaan setengah sekarat masih setia disampingnya.
"Sasuke-kun ... "
Air mata gadis beriris bulan itu berjatuhan membasahi pipinya, Ia tak mampu menghadapi kenyataan seperti ini. Apa yang harus Ia lakukan?
"Boleh aku minta satu hal padamu sebelum aku mati.." ucap Sasuke.
"Kau tidak akan mati Sasuke-kun, kau tidak akan ... Kau akan sembuh," potong Hinata lirih. Sasuke tersenyum masam,
"Aku minta kau selalu disisiku sampai aku benar-benar menutup mataku dan pergi dari dunia ini untuk selamanya? setelah itu kau boleh dan kau harus memperjuangkan cintamu lagi untuk Aniki ... Apa aku terdengar egois Hinata..?" ujar Sasuke.
Hinata semaki tak dapat menahan air matanya, kata-kata Sasuke benar menusuk hatinya.
Ia tak dapat menolak permintaan itu.
"Kau tidak egois Sasuke-kun ... aku akan belajar mencintaimu..."
"Kau tidak keberatan?" Sasuke meraih jemari tangan Hinata
"Tidak, aku tidak keberatan ... Aku akan mencintaimu.." jawab Hinata sambil tersenyum.
.
Tak jauh dari sana, Seseorang berdiri melihat dan mendengar ucapan yang Hinata lontarkan pada Sasuke. Itachi tahu Hinata akan menjenguk Sasuke hari ini, tadinya Ia tak peduli dengan apa yang akan terjadi, Ia akan tetap menyatakan perasaannya.
YOU ARE READING
Psychopath
FanfictionItaHina, AU Dalam dunia ini, tidak ada yang tidak mungkin. Benarkan Hinata?