"Ba-chan, aku bawakan ini untuk mu, kau pasti belum makan sejak semalam," ucap Hinata seraya memberikan kotak makan siang berisi Onigiri yang Ia buat sendiri kepada Mikoto yang masih duduk lemas menunggu kedua anaknya.
"Terimakasih nak, kau baik sekali," jawab Mikoto seraya menerima kotak bekal itu, "duduklah."
Hinata mengangguk, Ia memposisikan tubuhnya duduk disamping Mikoto. "Ba-chan, bagaimana kondisi Sasuke-kun dan... Itachi-sensei?" tanya Hinata.
"Sasuke kondisinya membaik, namun Itachi, dokter belum bisa memastikan, karena luka tusuk ditubuhnya dalam sekali dan saat itu, Itachi kehilangan banyak darah," jawab Mikoto sedih.
Hinata berusaha untuk menahan agar air matanya tak jatuh ketika mendengar kondisi Itachi yang tak kian membaik. "Semoga Itachi-sensei bisa pulih seperti semula, dan ... dan mengajar lagi disekolah kami," ucapnya.
Mikoto mengangguk, "Nak, kapan kau mulai bersekolah lagi?" tanya Mikoto kali ini.
"Minggu depan, sekarang masih diadakan investigasi disana, situasinya belum kondusif untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar," jawab Hinata.
"Semoga masalah ini tidak berlarut-larut ya," Mikoto mulai memakan onigiri buatan Hinata, Ia cukup takjub karena tak banyak gadis seusia Hinata yang bisa memasak selezat ini.
"Nak, nanti jika Sasuke sudah bisa sekolah lagi, tolong jaga dia ya, aku tak pernah berhenti bersyukur karena Sasuke memiliki kekasih sebaik dirimu," ucap Mikoto sambil tersenyum.
Hinata hanya membalas senyuman wanita itu tanpa menjawabnya dengan kata. Hinata bukanlah kekasih Sasuke, dan orang yang dicintainya juga bukan Sasuke, tapi Itachi.
Hanya Itachi yang ada didalam hatinya.
"Keluarga Uchiha Itachi?"
Seorang dokter keluar dari ruangan, dan setelahnya beberapa perawat kembali membawa Itachi keunit gawat darurat.
"Ada apa dok? ada apa?" tanya Mikoto panik.
"Kondisi Itachi-san kembali kritis dan kami membutuhkan donor darah untuknya karena tidak ada darah yang cocok di bank darah saat ini," jelas dokter itu.
Mikoto terlihat sangat cemas karena golongan darah Itachi sama seperti sang ayah, sedangkan Sasuke seperti dirinya.
"Apa golongan darah Itachi-sensei?" tanya Hinata.
"B negatif."
"Biar aku yang mendonorkannya, golongan darahku sama seperti Itachi-sensei," ucap Hinata kepada dokter itu.
"Kalau begitu, mari ikut saya."
"Ba-chan, tenanglah, aku akan segera kembali," ucap Hinata sambil tersenyum sebelum akhirnya mengikuti dokter itu untuk melakukan transfusi darah.
.
"Sensei, darahku akan mengalir didalam tubuhmu, aku mohon bertahanlah... Aku akan selalu ada untuk mu, aku akan selalu mencintaimu sensei, aku akan ada, meski seluruh dunia pergi meninggalkanmu. Kumohon Sensei, bertahanlah..."
Hinata mulai melakukan transfusi darah untuk didonorkan kepada Itachi, Ia tak bisa mengontrol air matanya yang mengalir begitu saja.
"Nona, sepertinya kau sedih sekali, apa kau yakin?" tanya seorang suster. Hinata tersenyum, "Tentu saja, aku sangat yakin," jawab Hinata.
"Sepertinya kau sangat mencintai Uchiha-san ya," ucap Suster itu sambil tersenyum.
perasaan wanita memang peka ya?
.
.
"Hinata, kau tak apa-apa?" Neji terlihat cemas ketika Mikoto meneleponnya dan melihat Hinata terbaring dirumah sakit seperti ini.
YOU ARE READING
Psychopath
FanficItaHina, AU Dalam dunia ini, tidak ada yang tidak mungkin. Benarkan Hinata?