Chapter 2

1K 60 0
                                    

Chapter 2 : Demon

Tanpa sadar tetsuna bisa membaca tulisan yang ada di hadapannya. Tulisan yang tak bisa di baca menurutnya tapi ia baru saja membacanya. Tiba-tiba saja angin malam mendobrak jendela yang ada di kamarnya, gorden biru nya tersibak oleh angin secara kasar.

Dan saat ia ingin menutup jendelanya, terlihat sosok yang amat mengerikan di bawah sinar bulan. seorang pria mengenakan kemeja hitam dengan celana panjang senada tapi ada yang aneh dengan pria itu di balik tubunya ada sayap yang membentang lebar berwarna hitam seperti shinigami yang sering di lihat tetsuna di acara tv.

"apa ini? Apa aku bermimpi?" tetsuna memandangi pria dengan baju serba hitam itu yang perlahan mendekat ke arah tetsuna. Reflek, tetsuna mundur selangkah demi selangkah tak ingin sosok hitam itu mendekatinya. "akhirnya waktuku tiba juga, terima kasih kuroko tetsuna karena sudah sudah memanggilkku. Sudah lama aku menunggu. Dan tak sabar aku ingin kembali ke tempatku" ucap pria serba hitam itu. "apa maksudmu?" akhirnya sosok hitam itu menampakkan wajahnya yang disinari cahaya bulan terang.

"aku Akashi seijuuro, akan melayani semua permintaanmu sampai waktunya tiba yaitu 7 tahun kedepan. Kau bebas meminta apa yang kau mau. Aku akan setia melayanimu tapi saat 7 tahun itu berakhir itu artinya aku telah menyelesaikan pekerjaan ku dan akan kembali ke tempat asalku" Akashi menunduk bagaikan seorang pangeran yang akan melamar putri. Kaki kanannya menjadi tumpuan tangan kanannya yang ia posisikan di depan dada sedang kan kaki kiri nya ia tekuk menyentuh lantai.

"apa maksudmu?" ulangnya lagi, tetsuna masih tak mengerti dengan semua yang terjadi hanya bisa memandang Akashi dengan wajah bingung. "ucapkanlah farella uptocimus, maka aku akan datang menemuimu dan mengabulkan semua permintaanmu." Akashi mendongak melihat wajah tetsuna. Tetsuna pun seperti tersihir melihat iris heterochrome milik Akashi. "baiklah kalau begitu aku permisi" dan Akashi pun terbang dengan sayapnya di hadapan tetsuna. "ada apa dengan pria itu?" dahinya mengernyit.

~s.kaze~

"apa yang terjadi semalam? Aku seperti bermimpi" entah kenapa tetsuna tiba-tiba terbangun pukul 4.30 pagi. Kepalanya yang pusing mungkin yang membuatnya terbangun. Di samping tempat tidurnya botol dengan gulungan kertas yang terbuka tergeletak begitu saja, mencoba memutar kembali apa yang terjadi semalam. "sepertinya semalam aku menemui seseorang tapi siapa ya?" tanyanya sambil memegangi kepalanya yang masih terasa pusing.

Tiba-tiba saja ia teringat kata-kata aneh yang diucapkan pria yang ia temui semalam dimimpinya, pikirnya karena kejadian semalam terasa seperti mimpi. "farella uptocimus" ucapnya dengan sangat pelan. Kata-kata aneh yang tiba-tiba saja terucap oleh tetsuna. Dan wusss! Angin dingin yang menerpa masuk mendobrak jendelanya sekali lagi, fajar pun belum tampak di luar jendela, langit masih terlihat gelap.

Tapi tiba-tiba saja, seseorang bersuara "ada apa kuroko-sama memanggilku?" pria dengan pakaian serba hitam dengan garis merah di pinggiran kemejanya telah memposisikan dirinya lebih rendah di hadapan tetsuna tak lupa tangan yang di posisikan di depan dadanya. "eeeeeh? Siapa kau?" tetsuna mundur ke belakang hingga ia menabrak dinding yang ada di belakangnya. Terang saja ia kaget lantaran ada seorang pria yang masuk ke kamarnya dengan cara yang tidak wajar dan juga lihatlah sikapnya yang sudah menganggap dirinya buttler saja.

"apa kau tidak ingat, aku sudah memperkenalkan diriku semalam saat kau membuka gulungan kertas itu kuroko-sama?" tetsuna masih memajang wajahnya yang ketakutan dan bingung. Tak percaya akan semua ini, iris heterochrome yang ada di hadapannya memandang tetsuna tajam, menunggu perintah sang pembuka gulungan kertas.

"berikan perintahmu?" sekali lagi si surai crimson memastikan kenapa tetsuna memanggilnya. "siapa namamu?" ucap tetsuna masih agak ragu. "Akashi seijuurou" Akashi masih memandang tetsuna. "ano Akashi-kun, bisakah kau berdiri. jangan seakan-akan aku adalah orang yang jahat dan menyuruhmu berlutut di hadapanku. Dan tolong jangan tambahkan sufiks sama dibelakang nama ku karena aku tak terbiasa" jelas tetsuna panjang lebar karena ia merasa risih dengan sikap Akashi yang ada di depannya.

Wish For 7 YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang