Chapter 11

414 29 7
                                    

Ch 11 Please, Tell me!

"Baiklah hari ini kita akan adakan lari 100 m," ucap sensei sambil memegang buku absen. "Tetsuya dan Kasamatsu bersiaplah.." ucap sensei lagi sambil memegang pistol mainan kecil dan Bum! Tetsuya dan Kasamatsu berlari bersamaan, belum ada setengah jalan, terlihat Tetsuya terengah-engah. Terkadang Tetsuya memang kesal dengan kekuatan fisiknya yang begitu lemah. Hanya lari 100 m saja sampai terengah begini. Tinggal beberapa meter lagi mencapai garis finish tapi tiba-tiba saja Tetsuya tersandung kakinya sendiri dan membuatnya terjatuh menelungkup. Bruk!!

"Apa yang di lakukan si bodoh itu, fisiknya benar-benar lemah." Akashi berusaha untuk mengabaikan kejadian Tetsuya yang jatuh. "Tetsuya apa kau baik-baik saja?" sensei menghampiri untuk melihat keadaan Tetsuya dan ternyata ia tidak baik-baik saja. Tetsuya mengeluarkan darah segar dari hidungnya. "Akashi-kun, tolong bawa Tetsuya ke ruang kesehatan." Akashi melongo, apa maksudnya ini. "Kenapa harus aku sensei?"

"Sudahlah jangan menjawab dan cepat bawa Tetsuya ke ruang kesehatan." Akashi hanya mengangguk dan berkata baiklah. "Akashi tolong jangan buat Tetsuya lebih parah ya." Midorima membenarkan letak kacamata nya berusaha untuk tak melihat kerut kesal Akashi yang di timbulkan kata-kata Midorima. Akashi mencoba mengabaikannya dan membopong Tetsuya ke ruang kesehatan. "Aku bisa jalan sendiri Akashi-kun." Ucap Tetsuya lemas. "Sudahlah tutup mulutmu dan perhatikan langkahmu agar tidak terjatuh lagi. Bagaimana bisa? kau lari 100 m saja sampai harus di bawa ke ruang kesehatan."

Tetsuya tak menjawab kata-kata Akashi. Setelah sampai di ruang kesehatan ternyata tak ada seorang pun disana bahkan guru yang biasa menjaga ruang kesehatan mungkin sedang pergi entah kemana. Akhirnya Akashi hanya memberikan kotak p3k kepada Tetsuya. "Uruslah dirimu sendiri, aku akan membawakan baju gantimu agar kau bisa istirahat." Tetsuya tak banyak bicara dan hanya mengangguk.

-0-

Kelas masih sepi, hanya banyak tas dan baju ganti yang berserakan. Awalnya Akashi hanya berniat untuk mengambil baju ganti lalu kembali ke ruang kesehatan tapi ada sesuatu yang mengusik perhatiannya, buku yang di kenalnya menyembul ke luar tas. "Apa ini?" Akashi melihat sekilas dan membacanya. Sedikit terkaget saat melihatnya tapi, Akashi tak ingin berkomentar dan secara diam-diam Akashi mengambil buku itu dari tas Tetsuya. "Bagaimana bisa ia memiliki buku ini? Pasti Ryota." Akashi menyelipkan buku nya itu di saku belakang celananya dan kembali ke ruang kesehatan seakan tak terjadi apa-apa.

"Akashi-kun, ku dengar Tetsuya-nii terluka. Dimana dia?" Tetsuna berlari ke arah Akashi secara tergesa. Ia tak memperhatikan langkahnya juga. "Hey, tenanglah. Bisa-bisa kau jatuh dan di bawa ke ruang kesehatan juga. Tetsuya baik-baik saja tenanglah." Tetsuna menghela nafas terlihat ia berkata untung saja tak terjadi apa-apa. "Tetsuya-nii, kenapa kau sampai di bawa ke ruang kesehatan?"

"Maafkan aku membuatmu khawatir Tetsuna. Dari mana kau tau aku di ruang kesehatan?" ucap Tetsuya berusaha menenangkan. "Tadi aku bertemu Midorima saat ingin ke kamar mandi dan dia bilang kau ada di ruang kesehatan. " Akashi tiba-tiba melemparkan kemeja Tetsuya ke arah wajahnya. "Gantilah bajumu Tetsuya setelah itu istirahat aku akan kembali ke pelajaran olahraga." Tetsuna mengatakan terima kasih lalu Akashi pergi begitu saja.

-0-

"Mengapa Tetsuya memiliki buku ini? Apakah Ryota yang memberikannya? Tunggu, jika Ryota yang memberikannya, apakah Tetsuya bisa membacanya? Tunggu, tunggu, Tetsuna bisa membacanya. Ah sepertinya aku harus menanyakan pada Ryota langsung.

Jam pelajaran telah berganti, tapi Tetsuya tak juga kembali. Akashi dan Midorima yang sekelas dengannya pun merasa khawatir juga. "Sensei, izin ke toilet." Akashi mengacungkan tangannya dan berlalu melewati sensei. Saat ingin pergi ke ruang kesehatan ternyata Kise baru saja keluar dari ruangan itu. "Hey Ryota bisa kita bicara sebentar?"

Wish For 7 YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang