Chapter 5

510 40 6
                                    

Chapter 5 Between Them, Kise and Akashi!

Udara hari ini cukup dingin, awan mendung menyelimuti langit pagi. Kedua saudara kembar masih bergulung di tempat tidurnya. Rasanya mereka tak ingin menginggalkan kehangatan kasurnya itu. Apalagi rumah yang dalam keadaan sepi membuat tidurnya semakin nyenyak dan tak ingin di ganggu.

Terkadang Tetsuya membenci dilahirkan sebagai seorang kakak. Karena semuanya harus di kerjakan oleh seorang kakak. Termasuk memabangunkan adiknya yang manja dan memasakkan sarapan untuknya. Surai biru nya di terpa lembut oleh angin pagi yang masuk menembus lewat jendelanya. Melirik kearah jam weker di nakasnya membuatnya terlonjak dan buru-buru keluar dari kamarnya.

Tetsuya menaiki tangga ke lantai dua rumahnya. Hawa dingin terasa berhambur dari kamar Tetsuna. Dua langkah melewati pintu kamar adiknya. Ternyata adiknya sebegitu cerobohnya dengan jendela kamar yang terbuka. Tetsuna yang masih bergulung di tempat tidur merapatkan selimutnya lagi. Merasakan hawa dingin menelusup ke balik selimutnya.

Tetsuya hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Tetsuna, bangunlah kita harus sekolah" Tetsuya membangunkan dengan penuh hati-hati agar si adik tidak kaget. Yang dibangunkan hanya menggeliat dan berkata hmm selanjutnya kata-kata biasa yang di keluarkan Tetsuna terdengar "5 menit lagi Nii-chan".

"Ayolah Tetsuna sekarang sudah pukul 6. Bangunlah, aku akan membuat sarapan" Tetsuya menyentil kecil kening Tetsuna agar ia bangun. Setelah beberapa menit Tetsuna bangun. Si kakak meninggalkan kamarnya untuk membuat sarapan. Sebelum membuat sarapan tentu saja Tetsuya harus rapi dan berseragam lengkap dulu agar tidak telat.

30 menit kemudian, Tetsuna sudah siap dengan seragam nya. Dan Tetsuya sudah siap dengan nasi omelet yang di hidangkan di meja makan. Tak butuh waktu lama untuk menghabiskannya. Apapun yang dimasak Tetsuya selalu enak.

Dalam perjalanan ke sekolah pun masih di temani awan yang mendung. Tetsuna bersenandung kecil. Terasa aneh suasana diantara mereka Tetsuya memutuskan untuk basa-basi pagi kepada Tetsuna "Bagaimana belajarmu akhir-akhir ini Tetsuna?" Tetsuna menyunggingkan senyumnya dan berkata baik baik saja. Ia juga mengatakan menghentikan kegiatan menulisnya dulu untuk sementara karena sebentar lagi ujian.

"Kurokocchiiiii...." Dari kejauhan kise melambaikan tangannya sambil berlari. Berulang kali ia meneriakkan kata-kata kurokocchi. Berharap mereka berdua akan menunggunya. Ternyata kedua kakak beradik ini tak cukup baik untuk seorang Kise. Kise terengah saat menyelesaikan lari jarak pendeknya. "Kenapa kalian terus berjalan-ssu. Jahatnya... kalian tak ingin menungguku?". Kuroko bersaudara hanya tertawa melihat kelakuan temannya.

Tes,,tes,,,tes,,, rintik air turun menembus pakaian mereka. Untung saja ketiganya sudah menyiapkan payung karena melihat cuaca pagi ini. Sebelumnya mereka telah menerima forward sms yang dikirimkan midorima yang tentu oha asa berkata benda keberuntungan kalian semua untuk besok adalah payung. Rintik hujan yang mulai membesar menemani mereka sampai di sekolah.

Hujan cukup deras, kelas cukup berisik untuk menyaingi derasnya hujan karena kelas Kise saat ini sedang jam kosong. Kiyoshi-sensei merasa bersalah tidak dapat menghadiri kelas tapi sepertinya sakit nya akan tambah parah jika ia masuk. Banyak murid yang bermalas-malasan, mengobrol bahkan tidur. Tapi Tetsuna seperti biasa lebih memilih membaca buku. Terkadang Murasakibara sampai berpikir apa asyiknya membaca buku. Makan lebih baik ketimbang melihat tulisan yang berjejer bukan.

Saat melihat Kise yang ada di depannya, Tetsuna selalu teringat kata-kata Akashi yang mengatakan bahwa Kise juga seorang Iblis. Karena rasa penasaran yang menggerogoti, akhirnya Tetsuna memanggil Kise. "Ada apa Tetsunacchiiiii,,,, apa kau rindu padaku? Padahal kan tempat duduk kita hanya depan belakang" Kise menunjukkan cengirannya lagi.

Wish For 7 YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang