Chapter 4

625 46 0
                                    

Chapter 4 Damn! You Got It

"Pelajaran hari ini sangat membosankan-ssu" keluh Kise di jam istirahatnya. "Mungkin jika kau makan, kebosanan mu akan hilang kise-chin" tengok Kise kesal. "Memangnya seperti mu Murasakicchi, jika aku banyak makan nanti badanku gemuk dan aku tidak akan menjadi model lagi-ssu tidaaaaak" tiba-tiba tetsuna melemparkan buku yang di pegangnya ke kepala Kise. "Dasar kau ini, sangat menyebalkan terkadang aku malu menjadi temanmu"

"Jahatnya kata-katamu Tetsunacchi." Sudah beberapa hari sejak Tetsuya keluar dari rumah sakit. "Kurasa aku ingin mengunjungi Tetsuya-nii. Dia seharusnya sudah memakan bekal yang ku buat" Kise mengikuti Tetsuna di belakangnya. "Kise-kun kau mau kemana?" Kise hanya tersenyum polos dan mengatakan ingin bertemu Tetsuya juga. KIse sebenarnya sangat khawatir pada temannya ini. Jelas saja ia yang pertama menemukan Tetsuya berlumur darah. Bagaimanapun sebagai teman ia ingin tau keadaan Tetsuya.

"Tetsuya-nii, apa kau sudah makan?" yang ditanya sedari tadi hanya asik membaca buku. "sepertinya aku tak melihat kuroko makan dari tadi nodayo" midorima yang sedang menyalin catatannya menjawab asal. Memang teman-temannya sangat perhatian walau tak ingin dibilang perhatian. "Apa itu benar nii-chan?"

"Tetsu jika kau tidak ingin memakannya untuk ku saja. Sepertinya aku sangat lapar" Tetsuna menggeleng dan mengatakan tidak boleh yang selanjutnya langsung menceramahi tetsuya mengenai bekalnya yang jika tidak dimakan ia bisa sakit lagi dan seterusnya. "Sepertinya kaa-chan tak secerewet ini Tetsuna" Tetsuna menggembungkan pipinya kesal dan lainnya hanya tertawa.

Akashi yang sedari tadi duduk dengan tenang, ia beranjak dari tempat duduknya. Kise yang melihatnya mengikuti Akashi, ternyata Akashi pergi ke Toilet. "Ada apa kau mengikutiku?" Akashi to the point mengatakannya. Kise kaget dan membuat nya terlihat bingung. "Apa maksudmu Akashicchi?" kening Akashi berkerut. Akashicchi? Apa maksudnya? Tapi Akashi mencoba menghiraukan nama panggilan aneh yang di berikan Kise itu.

Saat keduanya sedang mencuci tangan, mata Kise melirik ke Akashi. "Apa kau dari kerajaan Veranda?" ucap Kise sambil menatap Akashi. "Apa maksudmu? Apa itu kerajaan Veranda?" Kise memicing dan tersenyum. "Tidak usah menutupinya lagi. Aku sudah tau. Tanda itu aku juga memilikinya. Tanda sayap di dadamu. Itu adalah tanda anggota kerajaan Veranda di dunia iblis kan?" Kise tiba-tiba menunjukkan tanda yang sama di dadanya. Tapi tanda seperti tato milik kise sudah pudar dan mungkin sedikit lagi hilang. Ternyata saat cuci tangan tadi baju Akashi yang agak longgar membuatnya memperlihatkan tanda kerajaan tersebut.

"Siapa kau? Apa kau anggota kerajaan Veranda juga?" Kise tak menanggapinya dan langsung keluar dari toilet meninggalkan Akashi. "Sial. Siapa sebenarnya Kise?" Akashi lengah. Rupanya hanya dalam beberapa hari penyamaran nya terbongkar dengan orang yang tak disangka nya. Kise adalah orang yang terlihat ceria dan polos. Akashi tak habis pikir akan ada orang sebangsanya yang menempati SMA ini.

"Sudah kuduga, ternyata benar" Kise menempatkan tangan di atas dagu memikirkan tanda yang ada di dada Akashi tadi. Mungkin jika orang yang tidak mengetahui nya. Tanda itu hanyalah seperti tato yang lagi tren di kalangan anak muda. Tapi tidak bagi Kise karna tanda itu adalah masa lalunya. Kenangan pahit yang tak ingin di ingat nya lagi. "Betapa ia begitu ceroboh. Akashi Seijuurou. Kenapa ia ada dunia ini?"

"Kise-kun kemana saja kau?" ditepuknya pundak Kise. Kise yang kaget pun terlonjak. Tepukan pelan ini cukup untuk mengagetkannya saat sedang berpikir serius tentang Akashi. "Tetsunacchi kau sangat mengagetkanku kau tau-ssu" Kise masih mengelus dadanya. "Riko-sensei minta tolong padaku untuk meletakkan buku ini di ruang guru. Bisakah kau membantuku?" Tetsuna sudah tampak keberatan sejak tadi, Kise pun langsung saja membantunya.

Sesampainya di ruang guru ternyata ia melihat tetsuya juga baru saja meletakkan buku-buku di meja Riko-sensei. "Nii-chan.. ternyata kau juga disuruh Riko-sensei. Apa kau sendirian?" Tetsuya menggeleng. "Tidak. Aomine-kun menemaniku tadi tapi ia cepat-cepat pergi setelah meletakkannya katanya ada hal yang penting" Kise menggeleng-geleng. "huh Aominecchi, pasti ingin bertransaksi lagi?" Tetsuna mendekat. "Apa maksudmu Kise-kun?" gawatlah jika ketauan. Bisa-bisa Kise habis di pukuli Aomine jika tau Aomine pasti sedang melakukan jual beli majalah mesumnya dengan temannya. Akhirnya Kise hanya bisa menggeleng dan tertawa.

Wish For 7 YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang