#2 Kembali Bertanya [You POV]

2.3K 272 31
                                    

11 bulan yang lalu

"Kau yakin itu yang dikatakan Wonwoo?"tanya Mingyu untuk ke sekian kalinya setelah mendengar ceritaku.

"Yaaa!" Mingyu menyikutku yang tidak menanggapi pertanyaannya.

"Ya! Untuk apa aku bohong?!"tanyaku balik. Kesal sekali mendengarnya bertanya berkali-kali. Jelas-jelas Wonwoo sudah memutuskanku begitu saja.

Dengan bibirnya yang masih merengut, Mingyu menyenderkan kepalanya pada salah satu kardus yang belum selesai ku bereskan. "Tidak masuk akal. Tidak mungkin!"

"Hahhh..." Aku berhenti menata komik-komikku lalu beralih pada Mingyu. "Apa menurutmu itu masuk akal untukku? Aku juga merasa gila tiap kali mengingatnya!"

"Tapi sebenarnya ada apa dengan Wonwoo? Y/n-ah, kau tahu betul Wonwoo bukan orang seperti itu. Dia tidak bisa menghilang begitu saja tanpa suatu alasan bukan? Pasti ada yang dia sembunyikan. Lagipula selama Wonwoo menghilang, Bohyuk juga ikut tidak bisa dihubungi bukan?"

Benar. Pasti ada yang terjadi. Pasti ada alasan mengapa Wonwoo seperti itu. Tapi kenapa akhirnya dia memutuskan aku? Hal penting macam apa yang mampu membuatnya semudah itu memutuskan aku begitu saja lewat telefon?

"Bagaimana kalau kita ke rumahnya habis ini?"tanya Mingyu bersemangat.

"Hmm..." Mungkin tidak ada salahnya muncul begitu saja di depan pagar rumahnya? "Ayo!"

--

Ting tong! Ting tong!

"Mungkin mereka sedang pergi."ucapku pelan.

Ting tong! Ting tong! Ting tong!

"Yaaa!"seruku mulai kesal pada Mingyu yang tidak hentinya menekan bel.

"Hah!" Mingyu ikut bersender di sebelahku. "Kemana sih si bodoh itu?"

"Entahlah..."

"Ya!" Serunya sambil menyikutku pelan. "Himnaeyooo... Semuanya belum berakhir begitu saja."

Aku memejamkan kedua mataku sambil menghela napas pelan. "Aku tidak tahu harus bagaimana kalau melihat wajahnya lagi."

"Ya marahi saja. Tampar pipinya, mungkin? Seperti apa yang dilakukan perempuan-perempuan di drama."

Aku tertawa kecil mendengar jawaban asal Mingyu. "Aish! Aku tidak keren sekali kalau melakukan itu!"

Mingyu tidak menanggapiku lagi melainkan ikut tertawa bersamaku.

"Mingyu hyung?"

Aku sontak menegakkan badanku dan segera menoleh ke arah sumber suara. Berdiri Bohyuk dengan dua kantung plastik di tangannya, menatapku dan Mingyu dengan matanya yang membulat.

"Y/n Noona?" Entah mengapa, dia tampak lebih terkejut lagi melihatku.

"Ya! Bohyuk! Dimana Hyung bodohmu itu?"tanya Mingyu tak sabar.

"Ng..." Bohyuk tampak meringis pelan. "Bagaimana kalau kita berbicara di dalam saja?"

--

Mianhae, Kajima! [SEVENTEEN IMAGINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang