"Ikuti kata hatimu, Hyung."
Itu yang selalu Bohyuk katakan padaku.
Dan ku rasa doktrinnya sudah mampu merasuki pikiranku hingga aku berada di sini. Aku meninggalkan agenda finalisasi debut Jenny, untuk menyusul y/n dan—
Aku sontak tersenyum miring melihat apa yang terjadi di hadapanku.
Apa memang mengikuti kata hati selalu seperti ini rasanya?
Aku melihat apa yang seharusnya tidak perlu ku lihat. Hanya karena aku mengikuti kata hatiku.
Aku menghembuskan napas keras. Tanpa sadar tanganku mengepal.
"Sabar Jeon Wonwoo..."bisikku pelan.
Tapi aku harus bertingkah seperti apa di depan mereka?
"Ehem!" Ah aku berdeham terlalu keras. Terlalu keras hingga membuat y/n langsung melompat berdiri dari tempatnya.
"Jeon Wonwoo!"serunya keras.
Aku melambaikan tanganku sambil mencoba tersenyum seperti aku tidak melihat apa-apa. "Maaf aku tiba-tiba datang."
"Gwaenchanha, gwaenchanha! Ayo duduk! Ayo!"
Perhatianku beralih pada Mingyu yang duduk dengan memunggungiku. Dia bertingkah seolah aku tidak ada.
"Annyeong."sapaku pada Mingyu.
"Yo."balasnya tanpa melihatku.
"Mingyu—" "Apa yang sudah kau lihat Wonwoo-ya?"
Ku menegang mendengarnya yang langsung menembakku dengan pertanyaan itu. "Aku tidak..." Kenapa aku harus menutupinya? Aku kan tidak salah apa-apa. "Eung. Aku melihatnya."
Tidak hanya Mingyu yang membeku, kini y/n pun ikut membeku di tempatnya.
"Ng... Wonwoo-ya—" PLAK! Eh?
Tanpa sadar aku menepis tangan y/n yang hendak menyentuh bahuku. Aku tidak tahu mengapa aku melakukannya. Kini aku mampu melihat matanya yang berkaca. Dari sudut mataku, aku pun mampu melihat tangannya yang bergetar.
"Ah, araseo—" SSET! Aku menahan tangan y/n yang hendak ditariknya.
"Mianhae. Aku tidak bermaksud begitu."ucapku cepat.
"Jangan limpahkan kekesalanmu pada y/n."
Sahutan Mingyu, membuatku beralih menatapnya. "Mwoya..."desisku kesal. Mengapa dia yang menatapku dengan memuakkan seperti itu. Bukannya harusnya dia merasa bersalah? Tidak merasa bersalahkah dia sudah mencium y/n seperti itu? Hah?!
"Kalau kau ingin katakan sesuatu, sebaiknya kau katakan di sini, Jeon Wonwoo."
"Jangan memulai, Kim Mingyu."
"Wonwoo-ya."
"Mwo?!"
Aku tidak pernah merasa semarah ini. Aku menghela napas kasar. Ku palingkan wajahku, berusaha untuk menahan amarahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae, Kajima! [SEVENTEEN IMAGINE]
Fiksi Penggemar[Gomawo, Annyeong: SEASON 2] [COMPLETED] Wonwoo X You X Mingyu "kesempatan kedua selalu dapat kau temukan dimanapun. pada kali kedua ini, jika aku tidak menyerah, apakah mungkin aku bisa mendapatkanmu? karena aku tidak menyerah." Author : Hwang Aemi...