#3 Memang Bodoh [Wonwoo POV]

2K 270 18
                                    

"Wasseo! Wasseo!"

Aku hanya mengangguk pelan mendengar Jenny berseru ketika aku masuk ke dalam studio.

"Kenapa harus memintaku datang selarut ini?"

Jenny tersenyum lebar lalu memberikanku sebuah buku catatan. "Tolong cek lirik buatanku. Aku sudah mencoba untuk memberikan feel patah hati seperti yang Jihoon sunbae minta. Tapi aku tidak terlalu jago membuat lirik-lirik menyedihkan seperti ini. Jadi ku pikir hanya kau yang bisa membantuku untuk mengoreksinya."

"Kan bisa esok hari."

"Hmm iya juga sih..."

Aku melirik Jenny yang menghindari tatapanku.

Kalau dia sudah begini sudah pasti ada maksud lain kenapa dia memintaku datang selarut ini ke studio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau dia sudah begini sudah pasti ada maksud lain kenapa dia memintaku datang selarut ini ke studio.

"Musun iriya?"

"Ani..." Jenny kembali mengunyah cokelat yang ada di genggamannya. "Aku gugup besok persentasi final untuk debutku. Hanya saja aku butuh teman untuk mengobrol. Meredakan kecemasanku. Dan hanya Wonwoo yang benar-benar ku rasa sebagai teman di dalam agency ini. Lagipula kita sudah kenal dari SMA kan."

Ucapannya membuatku ingat bahwa orang yang membawaku ke dalam agency ini adalah Jenny. Kalau waktu itu dia tidak menghubungiku untuk memberikan demo laguku, mungkin sekarang aku masih akan kerja part time asal-asalan di berbagai tempat. Hanya saja kini aku sudah merasa cukup puas menjadi songwriter, tidak seperti Jenny yang mengajukan diri untuk debut.

"Kenapa kau menolak untuk debut denganku sih? Kan kita bisa terlihat keren seperti AKMU, bahkan lebih! Aku juga jadi tidak akan merasa sendirian ketika mau debut. Lagipula kita itu cocok sekali, Wonwoo-ya. Kita selalu bisa membuat musik yang indah bersama-sama. Ingat kan waktu kita berduet saat SMA dulu? Orang-orang sangat menyukai—" "Geumanhae."

"Eh?"

Aku menghela napas pelan sebelum akhirnya melanjutkan kata-kataku. "Aku ingin bertanya padamu dan ku mohon kau menjawab dengan sejujurnya."

Jenny menatapku dengan bingung. "Bertanya apa? Aigoo, kau membuatku gugup. Jangan-jangan kau mau–" "Soal y/n."

"Eh?"

"Aku tahu dulu saat Seoul Music Awards kau sengaja membawa y/n untuk bertemu denganku dan Jihoon sunbae. Aku mengerti kau melakukan itu untuk menolongku."

Saat itu Jenny tahu betul bagaimana keadaan keluargaku, begitu pula mengenai ketakutanku dan hilangnya kepercayaan diriku untuk terus melanjutkan hubunganku dengan y/n. Aku merasa begitu gagal karena terlambat menyadari keadaan keuangan keluargaku, begitu juga merasa gagal karena tidak bisa meluangkan waktuku untuk y/n dan menganggapnya sebagai seseorang yang membuat fokusku berantakan. Seseorang yang membuatku terbuai dan meninggalkan tanggung jawab akan keluargaku.

Mianhae, Kajima! [SEVENTEEN IMAGINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang