#5 Harus Denganmu [Wonwoo POV]

1.5K 227 35
                                    

Aku hanya menunduk di depan Jihoon sunbae yang sudah kesekian kalinya mengetuk-ngetukan tangannya ke meja. Ekspresinya sudah begitu muram. Kalau dia sudah terlihat seperti itu, lebih baik aku diam saja. Menunggu sambil menunduk seperti ini.

"Apa kau pikir ini bercandaan, hah? Wonwoo?"

"Aniyo, Jihoon sunbae."

"Terus kenapa sampah seperti ini?!" Dia kini mengibas-ngibaskan sejumlah kertas lirik yang kuberikan hari ini padanya.

"Mianhaeyo, Sunbae."

Jihoon menghela napas keras. "Kau ini bagaimana? Kita membutuhkan lirik cinta-cintaan, bukan lirik suram seperti ini!"

"Mianhaeyo, Sunbae."

"Jenny bilang kau punya pacar?"

Ah. Jenny. Lagi-lagi. "Aniyo, Sunbae."

Jihoon menatapku dengan lekat untuk berberapa saat. "Kalau lirikmu suram seperti ini terus, memang kau sepertinya harus punya pacar."

"Jeongmalyo?!"

"Mwoya... kau bilang kau tidak punya pacar. Tetapi kenapa semangat seperti itu?"

Aku menunduk kembali. Jeon Wonwoo bodoh. Sudah tahu sunbae yang satu ini anti sekali dengan hubungan macam pacaran kenapa aku bertingkah seperti ini didepannya?! Aaah. "Aniyo, Sunbae."

"Satu minggu." Jihoon menyodorkan kembali draft lirikku. "Satu minggu ini pergilah dengan siapapun perempuan itu. Tapi minggu depan aku ingin lirik ini berubah bermakna dan bahagia. Bagaimana?"

"Ne, sunbae!"

"Kalau tidak, kita akan bicarakan lagi kontrakmu di sini."

"Ne, sunbae."

--

Aku bermaksud untuk langsung pergi pulang. Tapi entah kakiku malah dengan sendirinya pergi ke tempat y/n. Aku begitu ingin bertemu dengannya. Apalagi dengan keadaan yang cukup menekan di agency.

Aku sudah ingin mengetuk pintu nya, langsung bertemu dengannya, dan.... memeluknya, mungkin?

Namun akhirnya aku hanya duduk di pelataran tangga depan gedung apartemennya. Sudah terlalu malam, mungkin dia juga sudah tidur? Ah mollayo.

"Wonwoo?"

Ah, dia belum tidur...

"Kenapa kau di sini? Dingin lho!"

Aku memandanginya untuk berberapa saat. Dia yang berdiri di depanku sambil mengantungi tangannya di kantung jaket. Dia dengan hidung yang memerah di balik syal pink-nya. Syal pemberianku. Dia masih memakainya, hmm? Lucunya. Yeppeo. Neomu yeppeo.

"Aku tadinya mau menemuimu."ucapku.

"Hmm? 'Tadinya'?" Dia tampak menatapku bingung. "Jadi kau sekarang sudah tidak mau lagi menemuiku?"

Aku tertawa pelan. "Aku benar-benar ingin bertemu denganmu."

Y/n tidak membalas ucapanku, melainkan ia ikut duduk di sampingku. "Dingin... Ah kalau tidak karena Wonwoo aku tidak mau kedinginan seperti ini." Dia menatapku dengan bibirnya yang mengerucut. "Tapi tampaknya kau menikmati sekali udara dingin ini ya? Jadi, rasanya aku tidak punya pilihan lain selain ikut duduk di sini denganmu, bukan?"

Mianhae, Kajima! [SEVENTEEN IMAGINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang