Aku sudah lelah bersaing dengan Mingyu.
Entah sebesar apapun rasa sukaku pada y/n, sebesar apapun marahku pada Mingyu, aku benar-benar muak seperti ini. Banyak hal lainya lebih penting bukan dibandingkan memikirkan hal macam ini terus-menerus? Mau sampai kapan aku, y/n, dan Mingyu ada di lingkaran seperti ini? Ini tidak akan berakhir. Tidak bagi Mingyu.
Aku menepuk dadaku pelan. Aku tidak terbiasa merasa begitu marah seperti ini. Tapi apa yang dilakukan Mingyu...
"Y/n-ah, mianhae. Aku tidak akan membuatnya kembali denganmu semudah itu."
Apa yang dikatakan Mingyu...
"Mianhae..."
Itu bukan kata-kata yang membuatnya merasa bersalah hingga meminta maaf. Mingyu selalu seperti itu. Dan aku sudah tidak tahan selalu begini. Aaargh! Aku jadi merasa tidak mengenal diriku sendiri!
Aku tidak ingin melepaskan tangan y/n dalam genggamanku, namun melihatnya dengan ekspresi yang tidak menentu dan seperti ingin menangis itu...
Aku ingin menyerah.
Aku jadi ingin benar-benar melepasnya pergi.
--
"Kau menyukai filmnya?"
Aku menggeleng pelan.
"Ahahaha... nado. Aku juga tidak suka filmnya."
Aku menghela napas pelan. Walaupun nada bicaranya terlihat senang tapi aku tahu dia pasti tidak baik-baik saja. Matanya yang melihat kesana-kemari tampak kosong.
"Y/n-ah."
"Hmm?"
"Kenapa kau suka padaku?"
Y/n sontak berhenti lalu menatapku untuk berberapa saat. "Wae?"
"Hmm... ingin tahu saja."
"Ini tidak seperti Wonwoo."
"Memang aku seperti apa?"
"Eh?"
Y/n kembali diam. Kini keningnya ikut mengerut ketika dia menatapku dengan begitu lekat. Memangnya pertanyaanku seaneh itu ya? Aku benar-benar ingin tahu.
"Haaah... araseo." Y/n kembali melangkah pelan sambil mengarahkan pandangannya ke langit yang merintikkan butiran salju. "Apa ya... aku suka karena... hmm... ternyata menjawab pertanyaan seperti ini memang sulit ya!"
Ia tampak tersenyum kecil. "Mungkin karena Wonwoo orang yang paling mengerti aku. Aku tidak perlu mengatakan apapun, Wonwoo sudah mengerti apa yang ku butuhkan lebih dari siapapun. Lebih dari itu, ada Wonwoo disampingku, meski kau hanya diam saja, aku merasa sudah cukup. Entahlah. Aku tidak merasa ini seperti jawaban yang tepat untuk pertanyaanmu."
"Kenapa kau masih mau menungguku?"
Kini senyumnya memudar, meski ia tetap mencoba untuk tersenyum dan gagal. "Aku tidak mengerti kenapa kau menanyakan hal seperti itu padaku, tapi aku rasa kau juga sudah tahu kenapa aku masih menunggumu." Y/n tampak menghela napas pelan. Ia tampak seperti ingin menambahkan kata-katanya, namun akhirnya ia hanya diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae, Kajima! [SEVENTEEN IMAGINE]
Fiksi Penggemar[Gomawo, Annyeong: SEASON 2] [COMPLETED] Wonwoo X You X Mingyu "kesempatan kedua selalu dapat kau temukan dimanapun. pada kali kedua ini, jika aku tidak menyerah, apakah mungkin aku bisa mendapatkanmu? karena aku tidak menyerah." Author : Hwang Aemi...