"Jungkookie kau sudah mengerjakan PRmu? Bantu eomma buang sampah lagi ne? Tadi eomma beres-beres rumah jadi sampah numpuk lagi." Jungkook yang baru saja keluar kamar langsung menghampiri eommanya yang terlihat sedang sibuk lalu mengambil sampah yang terlihat numpuk.
"baik eomma."
Blam
"tumben sekali ia tak mengoceh dulu? Ah sudahlah"
"apa aku akan bertemu dengan sibodoh di lapangan itu lagi ya?" ucap Jungkook yang entah pada siapa dalam perjalanannya membuang sampahnya. Dan benar saja saat ia melewati lapangan basket yang terlihat sudah lama dan tak pernah dipakai lagi ia menemukan sosok yang terlihat sedang berlatih serius. Jungkookpun berniat buang sampah dulu sebelum menghampiri sosok itu.
Saat kembali ke lapangan itu ia melihat sosok itu mencoba memasukkan bola ke ring dari jarak yang sangat jauh dan diluar garis lapangan. Jungkook terpesona dengan pemandangan sosok itu, ia terdiam. Walaupun masih gagal sosok itu tak pernah putus asa, ia terus mencoba. Namun sosok itu tersadar akan kehadiran orang lain dilapangan itu."babo Kook? Sedang apa?" Jungkook tersadar dari keterpesonanya. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya.
"a-aku tadi lewat membuang sampah dan melihat kau." Taehyung -sosok yang sedang berlatih- tersenyum.
"kebetulan sekali. Kau bisa membantuku memunguti bola dan memberikannya padaku lagi. Sini!" Jungkook memutar bola matanya malas, pikirannya tak mau dan ingin langsung pulang, namun hati dan tubuhnya seakan menolak pikiran itu, ia tetap menghampiri Taehyung.
"apa kau selalu berlatih disini sendiri?" pertanyaan Jungkook sukses membuat Taehyung terdiam lalu ia melempar bolanya lagi ke arah ring dan masuk.
"yeah! Three point!" teriak Taehyung senang karena usahanya berhasil. Jungkook mengambil bolanya lalu melemparkannya kearah Taehyung. Ia mencobanya lagi dan selalu berhasil hingga akhirnya ia duduk ditengah lapangan. Jungkook menghampirinya dengan bola ditangannya dan duduk samping Taehyung, memangku bola itu.
"kau belum menjawab pertanyaanku!" Taehyung menoleh dan tertawa.
"memangnya kau melihat oranglain disini selain aku yang berlatih? Iya aku berlatih sendiri." Jungkook melihatnya dengan lamat.
"untuk mengalahkan Junhong dalam merebut pemain inti itu?" Taehyung mengangguk. Ia sepertinya benar-benar ingin jadi pemain inti. Pikir Jungkook.
Mereka berduapun mengobrol dan bercanda di lapangan itu tak menyadari hari sudah semakin sore."hei babo Kook! Apa kau benar-benar menyukai Junhong?"
DEG!
Entah kenapa disaat seperti ini ia tak mau mengakui kalau ia menyukai Junhong. Ia merasa nyaman bersama Taehyung. Jantungnya berdegup dengan kencang saat Taehyung menanyakan itu. Seperti tak rela Taehyung membahas oranglain saat bersamanya. Mengetahui Jungkook hanya diam tak menjawab Taehyung membuka suara lagi.
"apa kau berharap ramalan penghapus itu akan terjadi sungguhan?" Jungkook menoleh ia semakin tak ingin Taehyung melanjutkan percakapan ini.
"Tae, a-aku sebenarnya-" Jungkook menggantungkan perkataannya membuat Taehyung menatapnya. Pandangan mereka bertemu, entah kenapa menatap mata Taehyung membuat dadanya terasa sesak. "a-aku pulang saja! Bye!" ucap Jungkook sambil berlari menjauhi Taehyung dan lapangan itu. Taehyung tersenyum miris.
"ramalan penghapusmu akan ku kabulkan Jungkook..""bodoh! Mana mungkin aku berkata aku sekarang menyukainya! Itu sangat tidak mungkin! Yang ada aku dikatai karena labil! Hhhhh apa yang harus aku lakukan? Ugh Tae..." Jungkook menenggelamkan wajahnya dibantal. Pikiran dan hatinya kacau hari ini. Tak lama ponsel Jungkook bergetar menandakan adanya pesan masuk. Jungkook bangun dan langsung melihat ponselnya.
From: TaeHyung
Hey babo Kook apa kau tidak keberatan jika besok pagi menemaniku basket lagi?
Jungkook tersenyum lalu ia membalas pesan itu.
To: TaeHyung
Tentu.
Tak lama ponselnya bergetar lagi.
From: TaeHyung
Baiklah aku tunggu. Oh ya buatkan aku bekal ya. Ini perintah! Sampai ketemu besok pagi babo Kook!
Jungkook menghela napasnya pelan. Mana mungkin ia membuat bekal sepagi itu. Iapun membalasnya.
To: TaeHyung
Yak! Aku bukan yeoja yang kau pikir bisa masak! Dan lagi sepagi itu? Mana mungkin! Kau bodoh! Akan kubawakan vitamin saja. Bekalnya disekolah arra?
"Jungkookie bangun! To-" belum sempat eomma Jungkook berkata Jungkook sudah memotongnya dan mengambil sampah.
"ne, akan ku buang. Aku sudah tahu eomma. Aku pergi dulu."
Blam
Eommanya semakin bingung dengan sikap anak semata wayangnya itu akhir-akhir ini, iapun hanya menggeleng-gelengkan kepala.
Jungkook berjalan dengan tangan kiri membawa kantung sampah dan tangan kanan membawa kantung berisi vitamin dan roti. Ia tersenyum disepanjang perjalanan tak terasa ia sudah akan melewati lapangan dan ia langsung menemukan sosok itu. Ia tersenyum lalu sedikit berlari untuk membuang sampahnya dulu.
"apa kau sudah berlatih dari tadi?" suara Jungkook sukses membuat Taehyung menoleh membuat bolanya meleset dari ring.
"apa aku mengagetkanmu?" tanyanya terkekeh melihat wajah Taehyung. Iapun menghampiri bolanya, menaruh kantung yang ia bawa dipinggir lapangan lalu melempar bola ke arah Taehyung.
"apa kau membuang sampah lagi?" tanya Taehyung sambil melompat sambil melempar bola ke arah ring dan masuk. Jungkook hanya mengangguk lalu mengambil bola dan melemparnya lagi ke arah Taehyung. Begitu terus sambil sesekali mengobrol. Setelah merasa capek keduanya duduk ditengah lapangan. Jungkook memberikan kantung yang tadi ia bawa untuk Taehyung.
.
.
Tbc--
Jngn lupa coment .
KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Day
Fanfictionawalnya aku menyukai tetanggaku yang bernama junhong , namun ketika bersama taehyung entah mengapa aku sangat penasaran denganya, dan jantungku selalu berdegup kencang ketika melihat senyumnya. apakah aku mencintainya? . . tapi semuanya sudah terla...