Chapter 23

1.1K 117 0
                                    

Setelah puas berjalan-jalan, merekapun duduk didekat sungai Han. Angin malam yang dingin membelai wajah tampan mereka.

Namun ada yang mengganggu pandangannya. Jungkook memperhatikan sepasang kekasih diseberangnya. Terlihat seperti Taehyung dan Jimin. Tapi... Apakah mungkin? Ia tak begitu melihat dengan jelas karena jauh. Apa benar itu Taehyung dan Jimin? Ah sudahlah! Memikirkannya saja membuatnya sedih. Eh tunggu? Kenapa kau sedih Jungkook-ah? Kau sudah dengan Junhong kan?

"Kook, kau ingat perbedaan suka, sayang dan cinta yang kuberi tahu waktu itu?" Tanya Junhong tanpa melihat kearah Jungkook yang sedang menatapnya bingung.

"Hmm, aku ingat."

"Ada sesuatu yang lupa kukatakan saat itu." Junhong menjeda. "Jika kau mencintai seseorang bukan hanya perasaan nyaman dan saling memiki saja. Kau akan merasa gugup, dan jantungmu berdegup tak karuan saat didekatnya. Perasaan aneh yang membuatmu blank. Dan perasaan bahagia jika melihat ia senyumnya. Itulah cinta." Junhong menatap Jungkook dengan senyum. Sedangkan Jungkook menatap Junhong dalam diam.

"Apa kau merasakan seperti itu saat denganku?" Tanya Jungkook.

"Tentu, kau pikir apa alasan aku menjauhimu? Tentu saja karena mencintaimu." Jungkook terdiam setelah mendengar ucapan Junhong. Sedangkan Junhong kembali menatap lurus kearah sungai. Hening meliputi keduanya. Perasaan Junhong benar, Jungkook tidak mencintainya. Ia cukup tahu dengan sikap Jungkook padanya dan pada seseorang yang ia curigai telah mengambil hati dan perhatiab Jungkook. Junhong tersenyum miris, hatinya merasa sakit Jungkook berbohong padanya.
Jungkookpun demikian merasa sakit, tak tega namun sudah terlanjur ia lakukan. Ia sudah membohongi perasaannya, membohongi Junhong dan menyakiti perasaannya. Ia benar-benar merasa bersalah pada Junhong. Namun mau bagaimana? Ia sudah terlanjur melakukannya.

.

.

"Emm.. A-aku akan belikan minuman hangat. Kau ingin apa?" Tanya Jungkook sembari bangkit dari duduknya. Merasa tak nyaman dengan hening yang meliputi mereka.

"Aku ingin Moccachino. Kita beli berdua saja." Ucap Junhong yang hendak bangkit dari duduknya. Namun Jungkook langsung mendorongnya duduk lagi.

"Biar aku saja, kau tunggu disini." Jungkook tersenyum lalu beranjak membeli minuman.

Diseberang sana..

"Ya! Jungkook mau kemana itu?" Gerutu Jimin. Taehyung hanya memutar bola matanya malas. Sedari tadi mengikuti Jungkook dan Junhong yang berkencan membuatnya lelah. Apalagi mendengar semua gerutuan Jimin yang semakin membuatnya bosan. Padahal ia yang bilang malas dan tak ingin mengganggu orang pacaran, tapi kenapa ia yang selalu menggerutu? Taehyung menghela napas pelan lalu bangkit. Mungkin dengan jalan-jalan tanpa mengikuti Jungkook membuat rasa lelahnya hilang.

"Aku ingin beli minuman hangat. Kau mau ikut?" Tanya Taehyung. Jimin menggeleng.

"Belikan aku Coffee Latte saja. Aku tunggu disini."

"Ah baiklah." Ucap Taehyung lalu pergi meninggalkan Jimin.

.

.

Jungkook sedang mengantri disalah satu coffee shop, tiba-tiba saja ada yang menyentuh pundaknya.

"Hei kau? Jungkook kan?"

"Eoh? Kau?" Jungkook menatap tak percaya pada orang yang baru saja memanggil dan menyentuh pundaknya itu. Ia memperhatikan dari atas sampai bawah orang itu. Sedangkan yang diperhatikan hanya tersenyum melihat sikap Jungkook.

"Kau ingat aku?"

"Hmm bagaimana bisa aku melupakanmu Hanbin-ah?" Ujar Jungkook sambil memeluk orang itu yang ternyata adalah Hanbin, teman kecilnya sekaligus teman curhatnya. Hanbin tertawa pelan lalu membalas pelukannya. "Bagaimana kabarmu? Kapan kau datang?" Tanya Jungkook setelah melepas pelukannya.

"Aku baru sampai dan langsung kesini. Aku benar-benar merindukan Korea, terlebih tempat ini, tempat kita sering membolos bukan?" Jawabnya. "Ayo duduk disana. Ada banyak yang ingin kutanyakan dan kau harus menjawabnya!" Lanjutnya sembari menarik Jungkook kesalah satu bangku di Coffee Shop itu.

"Tapi, aku sedang bersama..."

"Ah! Kau sedang berkencan ya? Dengan siapa?" Tanya Hanbin tanpa henti. Yah, Hanbin adalah sahabat Jungkook dari kecil. Hingga sekarang mereka bersahabat. Tapi Hanbin melanjutkan sekolahnya di Jepang. Namun itu bukan hambatan persahabatannya, Jungkook selalu bertukar sapa dan kabar atau terkadang bercerita dengannya lewat social media. Berbeda dengan Junhong, yang pernah menjauhi Jungkook -karena alasan menyukainya- Hanbin tak pernah menjauhi Jungkook. Hubungan mereka bahkan semakin dekat.

Aku bersama Junhong." Jawab Jungkook. "Kami.. Sudah berpacaran." Lanjutnya. Hanbin antusias mendengar jawaban Jungkook.

"Ah kau sudah berpacaran dengannya?" Tanya Hanbin. "Kapan? Kau tak memberitahuku?"

.

.








Tbc---

Kasih bocoran dkit dah .. setelah ini sitae bakal tau jungkook cinta tulus sama siapaaa .. kalian pasti bisa nebak ndiri kann .. jan lupa coment

Just One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang